TPA Cipeucang Kotori Sungai Cisadane, Aetra Tangerang: Air Aman

Jumat, 22 Mei 2020 18:59 WIB

Hari Peduli Sampah Nasional 2019 di TPA Cipeucang, Tangerang Selatan. Terlihat sampah sampai ke bibir Sungai Cisadane, Rabu 20 Februari 2019. DOK Yayasan Peduli Lingkungan Hidup (Yapelh) Indonesia.

TEMPO.CO, Tangerang - Corporate Communication Manager PT Aetra Air Tangerang, Ira Indirayuni memastikan sampah yang mengotori sungai Cisadane akibat longsornya TPA Cipeucang Tangerang Selatan belum berdampak pada produksi air bersih Aetra Tangerang.

"Untuk saat ini produksi air bersih masih level aman dan normal, intake kami juga masih aman dari sampah itu," ujarnya Jumat 22 Mei 2020.

Produksi air Aetra Tangerang saat ini normal dengan kapasitas 900 liter/detik dan melayani lebih dari 77 ribu pelanggan di delapan kecamatan di Kabupaten Tangerang yaitu Sepatan, Sepatan Timur, Pasar Kemis, Sindang Jaya, Cikupa, Balaraja, Sukamulya dan Jayanti.

Ira mengakui banyaknya sampah yang hanyut dan hampir menutupi sebagian permukaan sungai Cisadane sejak Jumat siang dikhawatirkan berdampak pada suplai air baku Aetra Tangerang.

Sebab, 4 intake Aetra Tangerang tertanam dalam sungai Cisadane dekat bendungan pintu air 10. "Tim kami berjibaku menghalau sampah agar tidak masuk pompa intake," katanya.

Menurut Ira, Aetra telah mengerahkan sejumlah petugas khusus untuk berjaga di area intake untuk memastikan sampah tidak menganggu suplai air baku. "Selain itu di area intake memang sudah terpasang jaring," kata Ira.

Untuk memastikan kondisi terkini status sungai Cisadane dampak dari longsornya TPA Cipeucang, Aetra terus berkoordinasi dengan pengelola Bendungan Pintu Air 10.

"Buka tutup pintu air secara terkoordinasi itu sangat penting buat kami dalam memastikan lancarnya suplai air baku, dan hari ini dibukanya pintu atas bendungan cukup membantu menghanyutkan sampah sehingga tidak menumpuk dekat intake," kata Ira.

Aktivis Lingkungan Hidup dari Yayasan Peduli Lingkungan Hidup (YAPELH), Ade Yunus mengatakan gunung sampah setinggi 3 meter di TPA Cipeucang Tangerang Selatan telah menutupi seluruh permukaan badan sungai Cisadane.

"Semua badan sungai Cisadane tertutup sampah, ini sudah bencana sampah," ujarnya saat dihubungi Tempo, Jumat 22 Mei 2020.

Ade mengatakan longsornya TPA Cipeucang terjadi pada Jumat siang. "Awalnya kami curiga sampah banyak sekali mengotori Cisadane, kami lakukan susur sungai dan mendapati sampah-sampah itu dari TPA Cipeucang yang longsor," kata Ade.

Ade mengatakan sampah longsor yang mengotori sungai Cisadane merupakan petaka sampah yang diakibatkan kelalaian dan salah pengelolaan Pemerintah Tangerang Selatan."Pemkot Tangsel harus bertanggungjawab," katanya.

Soal over kapasitas sampah dan lokasi pembuangan sampah yang berada dibibir sungai Cisadane telah dipersoalkan YAPELH sejak dua tahun lalu.

"Dua tahun yang lalu sudah pernah kami laporkan persoalan Pencemaran Sungai Cisadane yang bersumber dari TPA Cipeucang ke Kementerian Lingkungan Hidup, dan kami minta agar segera ditutup karena kondisinya sangat mengkhawatirkan" ujar Ade.

JONIANSYAH HARDJONO

Berita terkait

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

20 jam lalu

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

Pemerintah Kabupaten Sumbawa, membangun 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 11 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah.

Baca Selengkapnya

Sampah di TPA Cipeucang Kian Menggunung, Menanti Kerja Sama Pemkot Tangsel Jalin dengan Daerah Lain

11 hari lalu

Sampah di TPA Cipeucang Kian Menggunung, Menanti Kerja Sama Pemkot Tangsel Jalin dengan Daerah Lain

Jika angin kencang, aroma menyengat tumpukan sampah di TPA Cipeucang, Tangsel, bisa tercium dari jarak yang jauh

Baca Selengkapnya

Lebaran, Volume Sampah di Tangsel Naik 10 Persen

12 hari lalu

Lebaran, Volume Sampah di Tangsel Naik 10 Persen

Sampah di wilayah Kota Tangerang Selatan meningkat 10 persen saat lebaran kali ini dibanding tahun kemarin.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Kolaborasi untuk Pengelolaan Sampah

59 hari lalu

Pentingnya Kolaborasi untuk Pengelolaan Sampah

90 persen sampah masih berakhir di TPA.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR Tak Sarankan Pembangunan TPA Open Dumping

21 Februari 2024

Kementerian PUPR Tak Sarankan Pembangunan TPA Open Dumping

Kementerian PUPR tidak menyarankan pembangunan TPA open dumping karena mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Skenario KLHK untuk Tutup Semua TPA Open Dumping pada 2030

20 Februari 2024

Skenario KLHK untuk Tutup Semua TPA Open Dumping pada 2030

Tahun 2022 sebanyak 41,09 persen TPA yang dioperasikan tidak lagi open dumping.

Baca Selengkapnya

Ikuti Perjanjian Paris, Pemerintah Akan Tutup Semua TPA Open Dumping pada 2030

19 Februari 2024

Ikuti Perjanjian Paris, Pemerintah Akan Tutup Semua TPA Open Dumping pada 2030

Pengelolaan sampah dengan sistem TPA dinilai sebagai sumber utama emisi gas rumah kaca (GRK)

Baca Selengkapnya

KLHK: Cegah Kebakaran, TPA Perlu Diperlakukan Sebagai Obyek Vital

19 Februari 2024

KLHK: Cegah Kebakaran, TPA Perlu Diperlakukan Sebagai Obyek Vital

KLHK mencatat terjadi 35 kasus kebakaran tempat pembuangan akhir (TPA) sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

KLHK Abaikan Kota yang Mengalami Kebakaran TPA dari Penghargaan Adipura

6 Februari 2024

KLHK Abaikan Kota yang Mengalami Kebakaran TPA dari Penghargaan Adipura

Terdapat 35 TPA yang terbakar sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Tangsel Klaim Proyek PLTSa Cipeucang Rp 2,1 Triliun Diminati Banyak Investor

3 Januari 2024

Tangsel Klaim Proyek PLTSa Cipeucang Rp 2,1 Triliun Diminati Banyak Investor

Pemkot Tangerang Selatan mengklaim proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) di TPA Cipeucang, Serpong, diminati banyak investor.

Baca Selengkapnya