TEMPO.CO, Jakarta- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendorong keterlibatan masyarakat dalam mengolah sampah khususnya yang dihasilkan dari rumah tangga. Dengan pelibatan itu, kata Anies, ditargetkan jumlah sampah yang dibawa ke tempat pembuangan akhir berkurang 30 persen.
"Tidak mungkin melakukan pengurangan tanpa pelibatan masyarakat," kata Anies saat menghadiri peringatan puncak Hari Peduli Sampah Nasional di Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat, pada Jumat, 21 Februari 2020.
Menurut Anies, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memastikan sampah rumah tangga dipilah dan diolah oleh masyarakat di lingkungannya masing-masing. Sampah yang tidak dapat diolah, lanjut Anies, akan diambil oleh Dinas Lingkungan Hidup dan diolah di tempat lain.
Dalam kesempatan yang sama, Anies sempat melihat warga di RW 3 Cempaka Putih Timur mengolah sampahnya sendiri. Terlihat masyarakat mengumpulkan sampah plastik dan disimpan untuk kemudian diolah. "Ini tempat yang menjadi percontohan. Kami berharap semua daerah di Jakarta bisa mengelola seperti ini," ucap Anies.
Pengelolaan sampah di RW 3 Cempaka Putih Timur merupakan bagian dari gerakan yang dibentuk Pemprov Jakarta bernama sampah tanggung jawab bersama disingkat Samtama. Program tersebut dicanangkan akan merata di seluruh RW di Jakarta untuk mengatasi permasalahan sampah di Ibu Kota.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Andono Warih sebelumnya mengatakan saat ini Pemprov DKI Jakarta tengah menerapkan city 4.0 dengan menyediakan platform bagi warga agar bisa berperan membangun kota dan bergerak bersama. Andono menjelaskan, kegiatan Samtama terbagi menjadi dua bagian, yaitu Kampung Samtama diisi oleh warga RW setempat yang memiliki inisiatif untuk memperbaiki pengelolaan sampah di kampungnya.
Kampung Samtama ini telah menjaring 330 relawan di 22 RW. Lalu Laskar Samtama yaitu sebanyak 209 orang dengan rincian 185 relawan umum dan 24 relawan dokumentasi. Kegiatan Samtama yang diresmikan Anies Baswedan itu juga melibatkan komunitas yang bergerak dalam bidang lingkungan hidup, khususnya pengelolaan sampah.