Anies Klaim Penularan Covid-19 Melandai, Epidemiolog: Banyak RS Sudah Penuh

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 25 September 2020 14:19 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta -Juru wabah alias epidemiolog Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan pemerintah provinsi DKI di bawah Gubernur Anies Baswedan tidak boleh mengendurkan pengawasan meski penularan virus Corona mulai melandai.

"Memang saya lihat penularan melandai. Tapi sedikit sekali penurunannya," kata Tri saat dihubungi, Jumat, 25 September 2020.

Menurut Tri, pemerintah harus terus memperketat pembatasan sosial berskala besar atau PSBB jilid II karena penularan wabah masih cukup tinggi dengan rasio positif 12 persen. Pada awal pembatasan sosial jilid II diterapkan 14 September kemarin, rasio positif berada di atas 14 persen.

Tri menuturkan pemerintah tidak boleh terlena dengan penurunan penularan Covid-19 karena rumah sakit banyak yang mulai kritis. Rasio keterpakaian bangsal isolasi dan ruang perawatan intensif (ICU) sudah terisi di atas 80 persen. "Bahkan banyak rumah sakit yang ICU-nya sudah penuh."

Tri mengatakan temannya yang positif Covid-19 dan memerlukan kamar ICU sempat tertahan karena kamar telah penuh. "Teman saya tiga hari nunggu dapat ruang ICU. Ini banyak dialami pasien Covid-19 yang membutuhkan ruang ICU tapi sudah penuh."

Advertising
Advertising

Menurut dia, pemerintah tetap harus fokus untuk mengetatkan pembatasan sosial sampai grafik penularan virus menurun dengan stabil dan berada di angka aman. "Kalau angka aman itu tingkat keterisian sudah di bawah 60 persen dan rasio positif di bawah 50 persen. Kalau sudah turun sampai angka itu baru diumumkan."

Baca juga: Anies Perpanjang PSBB, PSI: Kasus Covid-19 Masih Tinggi

Gubernur DKI Anies Baswedan menuturkan penularan Covid-19 mulai melandai pada awal PSBB Jilid II ini. Pelandaian terlihat dari grafik penularan pagebluk ini dari perbandingan sebelum dan setelah pemerintah kembali mengetatkan pembatasan sosial. Sebelum penerapan pembatasan sosial yang ketat pada periode 30 Agustus sampai 11 September, kata Anies, terjadi peningkatan kasus positif dan kasus aktif secara pesat. Kasus aktif bahkan bertambah 3.864 kasus atau 49 persen hanya dalam 12 hari.

Lonjakan kasus aktif yang begitu tinggi itu lah yang membuat Anies buru-buru menarik rem darurat dengan mengetatkan PSBB untuk mengurangi beban pada fasilitas kesehatan mulai 14 September kemarin. Kini setelah 12 hari keputusan menarik rem darurat itu peningkatan kasus positif dan kasus aktif masih terjadi, tapi grafik penularan menunjukkan pelambatan. Selama 12 hari dari 12-23 September terjadi penambahan 1.453 kasus aktif dengan persentase 12 persen.

Pelandaian penambahan kasus positif harian sejak pengetatan PSBB juga tampak pada grafik kasus onset berdasarkan dengan tanggal penularan dan pada nilai Rt atau reproduksi virus. Pada awal September, nilai Rt Jakarta adalah 1,14 dan saat ini berkurang menjadi 1,10. Artinya, 100 orang berpotensi menularkan virus kepada 110 orang lainnya.

Berita terkait

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

1 jam lalu

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

Anies Baswedan mengatakan bakal jeda sebentar dari urusan politik setelah Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) dibubarkan.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Ini Kata Anies

5 jam lalu

Surya Paloh Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Ini Kata Anies

Mantan capres nomor urut 01 Anies Baswedan menanggapi absennya Ketum Partai Nasdem Surya Paloh dalam acara pembubaran Timnas Amin.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Pembubaran Timnas AMIN Hari ini: Surya Paloh Absen hingga Pesan Anies dan Muhaimin

5 jam lalu

4 Fakta Pembubaran Timnas AMIN Hari ini: Surya Paloh Absen hingga Pesan Anies dan Muhaimin

Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

6 jam lalu

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

Anies Baswedan mengatakan belum ada rencana untuk membuat ormas, apalagi partai politik pasca kalah di pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

6 jam lalu

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

Anies Baswedan menanggapi soal kemungkinan dirinya bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

7 jam lalu

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Menurut Anies Baswedan, pembubaran ini bukan berarti mengakhiri perjuangan.

Baca Selengkapnya

Cak Imin dan Petinggi Partai Koalisi Hadiri Silaturahmi Timnas Amin di Rumah Anies

8 jam lalu

Cak Imin dan Petinggi Partai Koalisi Hadiri Silaturahmi Timnas Amin di Rumah Anies

Mantan cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mendatangi kediaman Anies Baswedan di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

11 jam lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

1 hari lalu

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

Anies tidak mau berandai-andai. Sedangkan Ganjar menyebutnya lebih baik di luar kabinet Prabowo-Gibran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Minta Parpol Pendukung Anies dan Ganjar Tak Gabung KIM, Pengamat: Hormati Suara Rakyat yang Tak Pilih Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Minta Parpol Pendukung Anies dan Ganjar Tak Gabung KIM, Pengamat: Hormati Suara Rakyat yang Tak Pilih Prabowo-Gibran

Ray Rangkuti menyinggung partai non-koalisi KIM yang hendak bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Hal itu dianggap tidak menghormati rakyat

Baca Selengkapnya