Pengamat: Pungli di Tanjung Priok Sudah Mengakar Bertahun-tahun
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Dwi Arjanto
Selasa, 15 Juni 2021 15:04 WIB
Jakarta - Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia Pusat, Djoko Setijowarno, menjelaskan aksi pungutan liar atau pungli di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara yang dilakukan oleh oknum petugas bongkar muat sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu.
Praktik yang sudah mengakar itu, menurut Djoko, terjadi karena berbagai faktor.
"Ini masalah sosial-ekonomi, jika lingkungan pelabuhan dipenuhi masyarakat yang tergolong miskin dan kumuh, maka dapat dipastikan hal itu terjadi. Bahkan juga terjadi kongkalikong dengan oknum aparat," ujar Djoko dalam keterangannya, Selasa, 15 Juni 2021.
Djoko menjelaskan, jika tindakan pungli dilakukan oleh beberapa individu saja, maka hal ini tak akan berlangsung lama. Namun jika praktik ini berlangsung hingga tahunan, maka dapat dipastikan ada keterlibatan oknum aparat.
Untuk memberantas praktik pungli hingga ke akarnya, termasuk di Tanjung Priok, Djoko menyarankan pihak pelabuhan menyisihkan sebagian dana CSR perusahaan, untuk karyawannya yang hidup di bawah garis kemiskinan.
"Operator Pelabuhan dapat memberikan bantuan beasiswa terhadap anak-anak di sekitar kawasan pelabuhan untuk melanjutkan sekolahnya," kata Djoko.
Terakhir, Djoko menyarankan pihak pelabuhan meniru PT KAI dalam memberantas pungli dan aksi premanisme di kawasan stasiun. Menurut Djoko, pihak KAI sukses membuat kawasan stasiun yang dulu kumuh menjasi rapih dan menarik
"Padahal kawasan stasiun juga dulunya penuh dengan aksi premanisme. Tapi Operator KAI punya nyali membersihkan itu," kata Djoko.
Sebelumnya, polisi melakukan penangkapan besar-besaran terhadap pelaku pungli terhadap sopir truk kontainer di kawasan pelabuhan.
Hingga kemarin, jumlah pelaku yang ditangkap sudah mencapai 50 orang yang terdiri dari preman hingga oknum karyawan operator crane.
Penangkapan besar-besaran terhadap pelaku pungli ini dilakukan tak lama setelah Presiden Joko Widodo atau Jokowi berkunjung ke Tanjung Priok dan bertemu dengan para sopir truk.
Mereka mengeluh banyaknya pungli di kawasan pelabuhan. Presiden pun segera menghubungi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menindaklanjuti keluhan itu.
Baca juga : Polisi Tangkap 11 Pelaku Pungli di Tanjung Priok, Uang Disimpan dalam Botol
M JULNIS FIRMANSYAH