Terkini Metro: Pasien Covid-19 Wisma Atlet Turun, PPDB DKI, Ojol Vs Mata Elang

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 7 Juli 2021 21:42 WIB

Gedung RSDC Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta, Rabu, 16 Juni 2021. Pengelola RS ini telah menambah 1.400 tempat tidur untuk mengantisipasi lonjakan kasus. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah mencatat pasien Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran dan Wisma Atlet Pademangan, Jakarta secara total mulai mengalami tren penurunan dalam sepekan terakhir, 1-7 Juli 2021.

1. Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran dan Pademangan Terus Turun

Total pasien Covid-19 yang dimaksud adalah pengurangan yang ditemukan di Tower 4-8.

Tower 4-7 merupakan Wisma Atlet Kemayoran. Keempat menara ini khusus untuk menampung pasien Covid-19 bergejala ringan hingga sedang dan yang memiliki penyakit bawaan alias komorbid.

Sementara Tower 8 adalah Wisma Atlet Pademangan untuk pasien bergejala ringan dan orang tanpa gejala (OTG).

Jika melihat data terpisah, jumlah pasien di Wisma Atlet Pademangan masih naik-turun. Pasien di Wisma Atlet Kemayoran yang konsisten menurun sepanjang 1-7 Juli 2021.

Dari data yang dihimpun Tempo menunjukkan, total jumlah pasien di Kemayoran dan Pademangan merosot tajam pada 6 Juni 2021, yakni 394 orang. Kemudian berkurang 240 orang pada 4 Juli dan 109 orang pada 5 Juli.

Advertising
Advertising

Berikut rinciannya:

1 Juli

Wisma Atlet Kemayoran: 7.167 menjadi 7.113 orang, berkurang 54 orang
Wisma Atlet Pademangan: 828 menjadi 824 orang, berkurang 4 orang
Total pasien: 7.995 menjadi 7.937 orang, berkurang 58 orang

2 Juli

Wisma Atlet Kemayoran: 7.113 menjadi 6.981 orang, berkurang 132 orang
Wisma Atlet Pademangan: 824 menjadi 878 orang, bertambah 54 orang
Total pasien: 7.937 menjadi 7.859 orang, berkurang 78 orang

3 Juli

Wisma Atlet Kemayoran: 6.981 menjadi 6.853 orang, berkurang 128 orang
Wisma Atlet Pademangan: 878 menjadi 913 orang, bertambah 35 orang
Total pasien: 7.859 menjadi 7.766 orang, berkurang 93 orang

4 Juli

Wisma Atlet Kemayoran: 6.853 menjadi 6.420 orang, berkurang 433 orang
Wisma Atlet Pademangan: 913 menjadi 1.106 orang, bertambah 193 orang
Total pasien: 7.766 menjadi 7.526 orang, berkurang 240 orang

5 Juli

Wisma Atlet Kemayoran: 6.420 menjadi 6.253 orang, berkurang 167 orang
Wisma Atlet Pademangan: 1.106 menjadi 1.164 orang, bertambah 58 orang
Total pasien: 7.526 menjadi 7.417 orang, berkurang 109 orang

6 Juli

Wisma Atlet Kemayoran: 6.253 menjadi 5.921 orang, berkurang 332 orang
Wisma Atlet Pademangan: 1.164 menjadi 1.102 orang, bekurang 62 orang
Total pasien: 7.417 menjadi 7.023 orang, berkurang 394 orang

7 Juli

Wisma Atlet Kemayoran: 5.921 menjadi 5.904 orang, berkurang 17 orang
Wisma Atlet Pademangan: 1.102 menjadi 1.090 orang, berkurang 12 orang
Total pasien: 7.023 menjadi 6.994 orang, berkurang 29 orang

2. Bentrokan Ojol Vs Debt Collector Mata Elang di Sawah Besar, Ini Kata Polisi

Jajaran petugas Polsek Sawah Besar telah menangkap sejumlah saksi terkait bentrokan yakni pengemudi ojek online alias ojol dan "debt collector" atau penagih utang.

Bentrokan yang melibatkan puluhan pengemudi ojol tersebut terjadi di wilayah Jalan Raya Mangga Besar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa, 6 Juli 2021 sekitar pukul 17.00 WIB.

Insiden tersebut viral di media sosial dan diunggah melalui akun instagram @jktinfo. Dalam video tersebut, terlihat pengemudi ojol bersitegang dengan mata elang, bahkan aksi lempar helm pun terjadi.

Selanjutnya : Beberapa saksi sudah diamankan ke Polsek Sawah Besar
<!--more-->

"Ada beberapa saksi sudah kita amankan ke Polsek, kita dalami terjadi kejadian tersebut, apa berbuat apa," kata Kapolsek Sawah Besar AKP Maulana Mukarom saat dikonfirmasi di Jakarta.

Kejadian tersebut sempat membuat jalan tersendat, karena pengemudi lainnya turun menonton bentrokan itu.

Maulana menjelaskan bahwa polisi memukul mundur kelompok pengemudi ojol dan mata elang. Sekitar pukul 18.00 WIB, kedua kelompok sudah membubarkan diri dan suasana kondusif.

Petugas Polsek Sawah Besar dan Polres Jakarta Pusat melakukan upaya represif agar massa bisa berangsur membubarkan diri.

"Polsek Sawah Besar dan Polres Jakarta Pusat tadi bertindak cepat. Kita sudah bubarkan massa. Pukul 18.00 massa kembali ke tempatnya masing masing," kata Maulana.

Maulana mengimbau korban bentrokan dapat melapor kejadian ke Polsek Sawah Besar untuk ditindaklanjuti secara profesional.

3. Orang Tua Murid Ajukan Kasasi ke MA Soal PPDB DKI 2021

Perkumpulan Wali Murid 8113 (Koloni 8113) dengan 3 orangtua murid mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung terkait mekanisme Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) DKI Jakarta tahun ajaran 2020-2021 pada Senin, 5 Juli 2021.

Koloni 8113 beserta 3 orang orangtua keberatan terhadap putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta (PT TUN) pada 13 Januari 2021 yang tidak menerima gugatan yang diajukan pada 19 Agustus 2020. Pada 8 Juni 2021, PT TUN mengeluarkan putusan yang menguatkan penolakan terhadap gugatan itu.

“Terdapat pelanggaran dalam Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nomor 501 tahun 2020 junto Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nomor 670 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Penerimaan Peserta Didik Baru tahun Pelajaran 2020/2021 terhadap peraturan di atasnya, yakni Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 44 tahun 2019 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada TK, SD, SMP, SMA, dan SMK," ungkap Herunarsono, Ketua Perkumpulan Wali Murid 8113 melalui keterangan tertulisnya pada Rabu, 7 Juli 2021.

Selanjutnya : Banyak orang tua atau wali murid melapor telah menjadi korban proses PPDB DKI
<!--more-->

Heru menambahkan, banyak orang tua atau wali murid melapor bahwa mereka telah menjadi korban dari adanya proses PPBD DKI Jakarta pada 2020 yang lalu.

Pihak yang tergugat adalah Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta yang tidak melakukan tindakan alternatif terhadap mekanisme PPDB DKI yang dinilai bermasalah itu. Kemudian Gubernur DKI Jakarta, lantaran tidak memberikan solusi. Perbuatan mereka disebut melanggar hak pendidikan anak-anak juga telah melanggar hukum.

Selain itu, Majelis Hakim PT TUN dan PTUN Jakarta dinilai salah dan keliru dalam putusan perkara ini. Oleh sebab itu mereka mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung untuk mendapatkan keadilan. Terlebih, pelaksanaan PPDB DKI Jakarta tahun ajaran 2021/2022 dinilai masih menimbulkan ketidakadilan bagi masyarakat.

“Perjuangan ini adalah demi perbaikan pelaksanaan PPDB DKI Jakarta ke depan. Jangan sampai anak-anak terus-menerus menjadi korban dari kebijakan yang tidak disusun dengan matang, diputuskan dengan gegabah dan dilaksanakan dengan seenaknya. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus mau mengubah perilaku buruk mereka ini,” kata Herunarsono.

Demikianlah tiga berita terkini Metro, selain orang tua kasasi MA soal PPDB DKI, sebelumnya ada perkembangan pasien Covid-19 di Wisma Atlet dan Pademangan yang trendnya turun.

Baca juga : 6 Langkah DKI Antisipasi Kasus Covid-19 Aktif, Stadion Jadi RS Darurat
LANI DIANA | ZEFANYA APRILIA | ANTARA

Berita terkait

4 Jalur PPDB 2024 Jenjang SD, SMP, dan SMA

3 hari lalu

4 Jalur PPDB 2024 Jenjang SD, SMP, dan SMA

jalur PPDB 2024 jenjang SD, SMP, dan SMA

Baca Selengkapnya

Profil Galih Loss, TikTokers yang Ditangkap Karena Penistaan Agama

4 hari lalu

Profil Galih Loss, TikTokers yang Ditangkap Karena Penistaan Agama

Profil Galih Loss yang ditangkap Ditreskrimsus Polda Metro Jaya terkait penistaan agama.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

11 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bukan Sekali Kejadian Bentrok TNI Vs Polri, Terakhir Baku Pukul di Pelabuhan Kota Sorong

13 hari lalu

Bukan Sekali Kejadian Bentrok TNI Vs Polri, Terakhir Baku Pukul di Pelabuhan Kota Sorong

Bentrokan antara prajurit TNI dan personel Polri beberapa kali terjadi, terakhir 5 hari usai lebaran bentrok di pelabuhan Kota Sorong, Papua Barat.

Baca Selengkapnya

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia Kritik Pemberian Insentif Pengemudi Ojol dan Kurir

20 hari lalu

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia Kritik Pemberian Insentif Pengemudi Ojol dan Kurir

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia mengkritik pemberian insentif pada pengemudi ojek online dan kurir.

Baca Selengkapnya

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

20 hari lalu

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Warganet Mengeluh Susah Dapat Ojol, Ternyata Ini Alasannya

21 hari lalu

Warganet Mengeluh Susah Dapat Ojol, Ternyata Ini Alasannya

Menjelang Lebaran 2024, warganet mengeluhkan sulit mendapatkan ojek online (ojol). Lantas, apa yang menyebabkan kesulitan mencari ojol?

Baca Selengkapnya

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

22 hari lalu

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mengatakan pembahasan tentang tunjangan hari raya (THR) untuk ojek online (Ojol) dibahas setelah Lebaran

Baca Selengkapnya

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

25 hari lalu

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

Perusahaan menolak memberi THR untuk pengemudi ojek online atau Ojol. SPAI menyebut insentif yang ditawarkan perusahaan tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

SPAI Tolak Bingkisan hingga Bonus Hari Raya untuk Ojol: Insentif Bukan THR

28 hari lalu

SPAI Tolak Bingkisan hingga Bonus Hari Raya untuk Ojol: Insentif Bukan THR

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menolak segala bentuk insentif dari aplikator untuk pengemudi ojek online (ojol) dan kurir logistik.

Baca Selengkapnya