TEMPO Interaktif, Jakarta: Sebanyak 17 orang tua siswa SMU Negeri 90, Petukangan Selatan, Jakarta Selatan, berunjuk rasa di depan sekolah itu pada Senin (1/12) pagi . Mereka menuntut pihak sekolah menindak tegas siswa senior pelaku kekerasan terhadap siswa yunior di sekolah itu.
Aksi kekerasan itu terjadi hari Selasa (25/11) di sebuah lapangan kosong di Pondok Aren, Bintaro Sektor 9. Menurut Abay, siswa kelas 1, pada tanggal 25 November seusai pulang sekolah sebanyak 68 siswa kelas 1 dipaksa para senior untuk melakukan 'penataran' di lapangan kosang, Pondok Aren. "Karena takut, para siswa itu mengikuti saja apa kata senior," ujarnya.
Sesampainya di sana, lanjut Abay, para yunior yang semuanya laki-kali itu kemudian disuruh adu jotos serta bergulat dengan bertelanjang dada. "Kalau menolak diancam senior," lanjut Abay.
Bentuk ancaman itu berupa intimidasi bakal mendapat kekerasan dari para senior. Mau tak mau para siswa itu menuruti seniornya. Mereka beradu jotos dan saling bergulat. Pemenang dari 'penataran' ini kemudian diadu lagi dengan para senior.
Dari kegiatan itu sebanyak 34 siswa mengalami luka di sekujur tubuh. Mereka diancam untuk tidak mengadukan kegiatan itu ke pihak manapun. Setelah itu mereka pun pulang ke rumah masing-masing.
Saat pulang itulah Abay ditanya orang tua tentang apa yang dialaminya. Dia pun menceritakan kejadian 'penataran' ala senior SMU Negeri 90 itu. Mendengar itu, Yessi, orang tua Abay, kemudian menghubungi orang tua lainnya untuk menuntut tindakan tegas sekolah terhadap para senior.
Mendengar tuntutan itu, Kepala SMU Negeri 90 Tri Sugiarno mengatakan pihaknya menyesalkan peristiwa yang dialami siswa kelas 1 itu. Namun, katanya, kejadian itu berada di luar lingkungan sekolah. "Jadi para siswa bertanggung jawab masing-masing," kata Tri di hadapan orangtua.
Meskipun demikian, kata Tri, para senior yang terlibat sudah berjanji di Polsek Pondok Aren untuk tidak mengulangi perbuatan itu. "Mereka sudah berjanji di atas surat pernyataan bermaterai," lanjut Tri. Selain itu, pihak sekolah pun berjanji untuk memanggil para senior untuk dibina.
Merespon sikap sekolah, para orang tua belum puas. Mereka memberi waktu satu minggu agar sekolah bersikap tegas. "Kami khawatir kejadian ini bakal terulang lagi," kata Yessi.
AMIRILLAH
Berita terkait
Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan
45 hari lalu
Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPetani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim
49 hari lalu
Sebelum dugaan penganiayaan ini terjadi, Wahyu menyebut sejak dulu PT Bumi Sari kerap meneror warga Desa Pakel.
Baca SelengkapnyaLokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu
18 Februari 2024
Lokataru mengungkap kronologi kekerasan terhadap mahasiswa saat demo di Geudng MK sehari sebelum pemilu.
Baca SelengkapnyaKetua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi
10 Februari 2024
Salah satu Mahasiswa Universitas Trilogi mendapat kekerasan fisik hingga memar di dahi. Ketua BEM akui rekannya masih cemas.
Baca SelengkapnyaIntimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi
5 Februari 2024
Delpedro Marhaen menyatakan Lokataru dan koalisi akan melaporkan dugaan intimidasi di Universitas Trilogi oleh sekelompok preman yang melarang demo.
Baca SelengkapnyaPuluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan
5 Februari 2024
Kantor YLBHI dan KontraS didatangi sejumlah massa yang meminta mereka menghentikan penggaungan isu-isu penyelematan demokrasi.
Baca SelengkapnyaCerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi
5 Februari 2024
Belasan preman mengintimidasi mahasiswa di sekitar Universitas Trilogi, Jakarta. Mereka dipaksa bubarkan diskusi membahas demo pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaMassa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku
28 Januari 2024
Ormas Islam di Solo berencana beraudiensi dengan polisi untuk memberikan dukungan terhadap pemberantasan premanisme.
Baca Selengkapnya1 Tewas Dalam Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi, Dipicu Pemalakan Pedagang
28 Desember 2023
Kedua preman sudah ditahan di Polres Metro Bekasi Kota karena melakukan penusukan hingga korban meninggal.
Baca SelengkapnyaKronologi 5 Pengamen di Bekasi Keroyok dan Hantam Preman Pakai Batu, Korban Kritis
16 November 2023
Polsek Bantargebang kini masih memburu empat pengamen yang kabur usai mengeroyok korban.
Baca Selengkapnya