Pelancong Membanjir, Kawasan Puncak Macet
Reporter
Mahfuzulloh Al Murtadho
Editor
Juli Hantoro
Minggu, 29 Agustus 2021 15:18 WIB
TEMPO.CO, Bogor - Kawasan Puncak Kabupaten Bogor hari ini dibanjiri pelancong sehingga membuat jalan menuju arah kebun teh di Cisarua macet dan cenderung berhenti.
Dalam video yang diperoleh Tempo, kendaraan di dua jalur Puncak terlihat sangat padat. Padahal saat ini, Kabupaten Bogor masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 3.
Petugas pun masih melakukan penyekatan dan pemeriksaan persyaratan perjalanan seperti sertifikat vaksin di pintu keluar tol Jagorawi. "Kami lakukan pengecekan kepada wisatawan untuk surat vaksin dan hasil negatif PCR, jika tidak bisa menunjukkan kami putar balik," ucap Danramil Ciawi, Mayor Inf. Mulyadi. Ahad, 29 Agustus 2021.
Mulyadi menyebut, saat masih pagi kondisi lalu lintas masih terpantau normal dari dua arah yakni Jakarta menuju Puncak dan sebaliknya. Namun, jika terjadi kepadatan maka petugas akan melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurainya. "Biasanya pukul 12.00 diberlakukan sistem satu arah, untuk mengurai dan mendorong kendaraan yang menumpuk," kata Mulyadi.
Pukul 12.10 WIB kondisi di jalur Puncak, terutama di kawasan Pasar Cisarua mengalami kemacetan yang panjang di dua arah. Saking parahnya, tidak hanya kendaraan roda empat, kendaraan roda dua pun terjebak dan tersendat lalu lintasnya.
Seorang penyedia jasa event organizer atau EO kawasan Puncak, Sholihin menyebut kemacetan tidak hanya terjadi pada hari Ahad ini saja. Namun, sejak Sabtu lalu kondisi jalur Puncak juga mengalami kemacetan yang sama.
"Tentunya kemacetan itu disebabkan banyaknya wisatawan yang naik, berlibur dan berwisata ke sini," ujar Solihin.
Meski pelancong mulai memadati kawasan Puncak, Solihin berkisah jika penyelenggara acara seperti mereka masih belum boleh beroperasi. Sehingga dampak banyaknya pelancong belum berdampak untuk mereka. "Kami hanya bisa berharap, kami pun mendapat kelonggaran sehingga kebagian manfaat dari banyaknya pengunjung," kata Sholihin.
Baca juga: Ade Yasin Izinkan Taman Safari Buka tapi Wisata Lain Belum: TSI Konservasi
M.A MURTADHO