Musim Hujan Segera Tiba, Relawan Tagana Lebak Siap Siaga Hadapi Cuaca Ekstrem

Reporter

Antara

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 25 September 2021 15:46 WIB

Ilustrasi hujan petir. nydailynews.com

TEMPO.CO, Lebak -Relawan taruna siaga bencana (Tagana) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, siap siaga menghadapi cuaca ekstrem sehubungan memasuki masa peralihan atau pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan.

"Dengan siap siaga itu dapat mengurangi risiko kebencanaan," kata Ketua Tagana Kabupaten Lebak Iwan Hermawan di Lebak, Sabtu, 25 September 2021.

Relawan Tagana Kabupaten Lebak kini siaga siaga sebanyak 223 personil terbagi di Posko Rangkasbitung dan Posko Bayah.

Mereka relawan tersebut yang bertugas d posko utama saling bergantian dengan pemberlakuan piket.

Selama ini, kehadiran relawan Tagana cukup membantu masyarakat dalam penanganan pascabencana untuk memberikan pelayanan dasar terhadap warga yang terdampak bencana alam.

Advertising
Advertising

Pelayanan dasar tersebut dapat memenuhi konsumsi makanan dengan membuka posko dapur umum.

Selain itu juga warga korban bencana dapat tinggal di tenda pengungsian, sehingga mereka lebih nyaman dan aman.

Relawan Tagana mengutamakan masyarakat korban bencana alam dapat terpenuhi pelayanan dasar sehingga mampu mengurangi risiko kebencanaan.

"Kita berharap warga korban bencana alam dapat terpenuhi pelayanan dasar, " katanya menjelaskan.

Menurut dia, persediaan penanganan kebencanaan sudah disiapkan peralatan evakuasi, seperti perahu karet juga pelampung serta mobil rescue. Selain itu juga tenda pengungsian dan kebutuhan logistik.

Pihaknya juga menghadapi cuaca ekstrem terus menjalin koordinasi dengan pemerintah daerah hingga stokeholder dan elemen masyarakat.

"Kami bergerak cepat ke lokasi bencana alam termasuk banjir agar tidak menimbulkan korban banyak," katanya menambahkan.

Sementara itu, sejumlah warga Kabupaten Lebak mengatakan kehadiran relawan Tagana sangat positif karena mereka cepat untuk memberikan pertolongan dengan melakukan evakuasi juga kebutuhan konsumen makan.

"Kami sangat terbantu ketika banjir pekan lalu dievakuasi ke tempat yang lebih aman," kata Aminah, warga Komplek Pendidikan di Rangkasbitung Kabupaten Lebak ihwal informasi kesiagaan menhadapi cuaca ekstrem tersebut.

Baca : Korban Banjir Rangkasbitung Minta Bantuan
ANTARA

Berita terkait

Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

2 hari lalu

Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

Sandiaga Uno menyebut banjir Sumbar turut berdampak ke sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Baca Selengkapnya

BMKG: 14 Daerah Berstatus Waspada Dampak Cuaca Ekstrem Akibat Bibit Siklon Tropis

5 hari lalu

BMKG: 14 Daerah Berstatus Waspada Dampak Cuaca Ekstrem Akibat Bibit Siklon Tropis

BMKG menyebut 14 daerah berstatus waspada dampak cuaca ekstrem sebagai akibat dari intervensi bibit siklon tropis.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

8 hari lalu

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

BMKG memperkirakan musim kemarau 2024 berlangsung pada Mei hingga Agustus.

Baca Selengkapnya

Tradisi Seba Badui Digelar 16-19 Mei 2024 di Rangkasbitung, Ditargetkan Didatangi 1,5 Juta Wisatawan

9 hari lalu

Tradisi Seba Badui Digelar 16-19 Mei 2024 di Rangkasbitung, Ditargetkan Didatangi 1,5 Juta Wisatawan

Seba Badui dilakukan dengan memberikan hasil pertanian ladang selama setahun kepada pemerintah daerah sebagai bentuk syukur.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

12 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

14 hari lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

21 hari lalu

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

21 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

21 hari lalu

Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

Dalam orasi ilmiah pengukuhan profesor riset dirinya, Erma membahas ihwal cuaca ekstrem yang dipicu oleh kenaikan suhu global.

Baca Selengkapnya

Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

23 hari lalu

Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

BMKG mendeteksi faktor-faktor atmosfer pemicu kenaikan curah hujan di berbagai wilayah. Masyarakat harus mewaspadai cuaca ekstrem.

Baca Selengkapnya