Sekolah Jenguk Korban Penganiayaan di Tangerang, Kepsek: Kondisinya Masih Drop
Reporter
Ayu Cipta (Kontributor)
Editor
Juli Hantoro
Senin, 6 Desember 2021 19:25 WIB
TEMPO.CO, Tangerang - Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 8 Jatiuwung di Jatake Suryani Harahap membenarkan seorang siswi di sekolahnya menjadi korban penganiayaan orang tak dikenal. Saat ini, kondisi siswi berinisial F ini tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Kabupaten Tangerang.
"Kami prihatin, dari sekolah sudah menjenguk," kata Suryani. Berdasarkan cerita Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan yang menjenguk murid berusia 14 tahun itu, kondisinya kini drop. "Jadi belum bercerita sesungguhnya seperti apa peristiwa yang terjadi," kata dia.
Peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Ahad, 5 Desember 2021 pukul 04.30 WIB. Pelajar itu menderita luka sobek di bagian pipinya. Diduga luka itu merupakan sayatan senjata tajam.
Suryani mengatakan, selama pembelajaran daring, F kerap tidak mengikuti pelajaran. "Ya tidak aktif, sampai guru Bimbingan Konseling (BK) memanggil orang tuanya untuk ke sekolah," kata dia.
Sayang, kata Suryani, bukan orang tuanya yang datang melainkan sang kakek. "Orang tuanya tidak datang tapi kakeknya yang berprofesi sopir taksi ke sekolah, " kata Suryani.
Saat itu sekolah meminta siswi F ini untuk aktif mengikuti pelajaran daring.
"Kami juga pernah meminta agar belajar daring di sekolah jika tidak ada kuota internet, itu dilakukan hanya beberapa kali saja,"kata Suryani.
Sekolah akan adakan bimbingan orang tua...
<!--more-->
Belajar dari kasus yang menimpa F, Suryani mengatakan, sekolah akan mengadakan bimbingan untuk orang tua murid agar tetap mengawasi anak-anak saat di rumah atau di luar rumah, di luar jam sekolah.
"Masalahnya selama pandemi kan anak-anak belajar daring. Jadi secara pergaulan kami tidak bisa mengontrol anak didik kami berteman dengan siapa saja," ujar dia.
Suryani mengatakan, teman-teman di kelas 8 memberikan dukungan semangat agar F cepat sembuh.
F mengalami penganiayaan setelah keluar dari rumahnya di kawasan Jayakatwang, Cibodas, Tangerang pada Sabtu, 4 Desember 2021. "Tidak pamit, hanya bilang main ke rumah tetangga. Ternyata dijemput teman namanya Malik, bukan kawan sekolah," ujar Sutihat, ibu korban.
Menurut dia, Malik mengantar anaknya pulang dalam kondisi terluka dengan luka sobekan di bagian pipi. "Saya shock, putri saya pulang dengan kondisi luka pada pipi, darahnya bercucuran," ujar dia.
Mengutip cerita Malik, anaknya itu menjadi korban gangster di bawah Fly Over Cibodas.
"Dia bilang, saya ditelepon temen suruh anter F karena kena bacok di kolong jembatan layang Tip Top, saat itu Malik mengatakan saat kejadian anak saya sedang beli makan,"kata Sutihat menirukan ucapan Malik.
Setelah itu, Malik pun pulang. Sempat memberikan nomor kontak telepon selular, namun hingga kini Malik tak bisa dihubungi oleh keluarga F.
Kepala Polsek Jatiuwung Komisaris Zazali Haryanto membenarkan peristiwa penganiayaan terhadap remaja tersebut. Namun tentang tempat peristiwa kejadian polisi masih melakukan penyelidikan.
"Dari keterangan korban di rumah sakit, peristiwa itu bukan di Tip Top. Penyebaran informasi lokasi peristiwa adalah hoax,"kata Zazali dihubungi Tempo.
Zazali mengatakan saat ini kepolisian tengah melakukan pengusutan kasus penganiayaan terhadap F dan memburu
penyebaran informasi palsu itu.
Baca juga: Pipi Remaja Jatiuwung Sobek Diduga Diserang Gangster, Ini Cerita Ibu Korban
AYU CIPTA