TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Suku Dinas (Kasudin) Pendidikan Wilayah II Jakarta Pusat Uripasih melakukan inspeksi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sejumlah sekolah, Senin pagi. Mulai hari ini, sekolah di DKI Jakarta mulai mengadakan PTM dengan kapasitas 100 persen setiap hari.

Uripasih meninjau penerapan sekolah tatap muka di SD Negeri 17 Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat. Dia menemukan jarak bangku antarsiswa kelas 3 di sekolah itu masih berdekatan.

Untuk mengukur jarak antarsiswa, Urip mengatakan apakah para murid itu bersentuhan atau tidak jika merentangkan tangan. "Minimal satu meter supaya ketika duduk di kelas, anak-anak tidak bisa saling bersentuhan," kata Uripasih saat inspeksi di Jakarta Pusat, Senin, 3 Januari 2022.

Bersama Kepala Sekolah SDN 17 Cempaka Putih Barat Sanusin, Urip mengatur ulang tempat duduk para siswa supaya tidak saling bersentuhan. Pengaturan jarak antarsiswa bertujuan menghindari kontak fisik dan mencegah potensi penularan Covid-19.

Seorang siswa kelas 3 bernama Abimanyu merasa senang bisa mengikuti pembelajaran tatap muka lagi setelah belajar online hampir dua tahun karena pandemi Covid-19.

"Bisa ketemu Bapak dan Ibu Guru, bisa ketemu dengan teman-teman satu kelas," ujar bocah 9 tahun itu.

Sanusin mengatakan sekolah tatap muka hari pertama di SD Negeri 17 Cempaka Putih Barat diikuti 540 siswa dari total 560 siswa. Jumlah itu lebih dari 90 persen kapasitas sekolah.

"Yang tidak datang hari ini izin," kata Kepala Sekolah SDN 17 Cempaka Putih Barat Sanusin.

PTM di SD Negeri 17 Cempaka Putih Barat diadakan dalam dua sesi. Pada sesi pertama, siswa belajar mulai pukul 06.30 - 08.30 untuk kelas 1, 2, 5 dan kelas 6. Sesi kedua pukul 09.00 sampai 10.30 untuk kelas 3 dan 4 SD.

PTM di semua sekolah di Jakarta Pusat dilaksanakan setiap hari dengan kapasitas 100 persen siswa. Terdapat sekitar 400 sekolah mulai dari SD, SMP, SMA/SMK di Jakarta Pusat II yang telah melaksanakan PTM mulai hari ini.

Baca juga: Besok, DKI Mulai Terapkan PTM Terbatas Setiap Hari