Polisi Jatuh dari Angkot Belum Bisa Diminta Keterangan, Retak Tulang Tengkorak
Reporter
Hamdan Cholifudin Ismail
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Jumat, 18 Februari 2022 21:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota polisi yang jatuh dari angkot, Bripda M Syarif Hidayattuloh, belum bisa diajak berkomunikasi. Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Timur Inspektur Satu Seno Wibowo mengatakan belum bisa meminta keterangan dari Bripda Syarif yang masih dirawat di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Kami ke Rumah Sakit tadi, gimana ya, gak nyambung untuk diajak bicara. Ketika diajak bicara itu gak nyambung," ucap Seno di Jakarta, Jumat 18 Februari 2022.
Akibatnya, kepolisian belum bisa mengetahui penyebab Syarif bisa sampai terjatuh dari angkot. Dua ibu penumpang angkot yang menyaksikan peristiwa itu juga belum diketahui keberadaannya.
Angkot beserta pengemudinya juga belum ditemukan. Nomor polisi angkot itu juga kurang jelas terbaca oleh kamera Closed Circuit Television (CCTV).
"Kalau lihat itu, dia kayaknya mau turun, karena kan loncat gitu, cuman kan gak tahu, dia diajak bicara gak nyambung," kata Seno.
Polisi hendak memeriksa apakah sebelum jatuh, Syarif sudah sulit diajak berkomunikasi. Seno menduga ada gangguan psikis yang dialami korban.
Dalam pemeriksaan, selain bicara ngalor ngidul, gerak-gerik Syarif juga janggal. Bahkan dia mencabut jarum infusnya sendiri tanpa alasan yang jelas.
Seno menjelaskan luka yang dialami Syarif cukup parah. Polisi berpangkat bripda itu mengalami retak tulang tengkorak.
Berdasarkan keterangan yang dikumpulkan kepolisian, sebelum loncat dari angkot Syarif sudah terjatuh dari sepeda motornya di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur. Setelah terjatuh, dia lantas berlari-lari di jalan sambil berupaya menghentikan laju kendaraan yang melintas.
Akhirnya Syarif berhasil naik angkot. Namun, di kawasan Matraman dia loncat dari angkot dan tergeletak tak sadarkan diri di jalanan. Anggota Polri ini pun menjadi tontonan warga.
Peristiwa polisi jatuh dari angkot di Jalan Slamet Riyadi, Matraman, Jakarta Timur, pada Kamis 17 Februari. "Betul ada anggota Polres Jakarta Utara memang sedang naik mikrolet," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Timur, Ajun Komisaris Besar Polisi Edy Surasa, Jumat.
Baca juga: Seorang Polisi Jadi Korban Begal di Jatisampurna Bekasi