Hari Air Sedunia, Pemprov DKI Luncurkan Kampanye Selamatkan Air Tanah

Rabu, 23 Maret 2022 02:17 WIB

Warga memompa air tanah di kawasan Petamburan, Jakarta, Rabu, 6 Oktober 2021. Penghentian penggunaan air tanah bertujuan untuk mengurangi penurunan muka tanah di Ibu Kota. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan kampanye #saveGROUNDWATER pada peringatan Hari Air Sedunia yang jatuh pada hari ini, Selasa, 22 Maret 2022, untuk menyelamatkan air tanah Jakarta.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui BUMD PAM JAYA dan PALJAYA bersama dengan Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, menggelar acara ini di Danau Cincin Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

“Pemerintah DKI Jakarta telah membuat regulasi terkait larangan penggunaan air tanah dibeberapa zona, hal ini tentu sebagai upaya serius dalam menyelamatkan air tanah Jakarta,” kata Afan Adriansyah, Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, dalam keterangan tertulis, Selasa, 22 Maret 2022.

Advertising
Advertising

Peringatan Hari Air Dunia 2022 dengan tema Groundwater: Making The Invisible Visible berhubungan erat dengan kondisi Jakarta saat ini, di mana penggunaan groundwater (air tanah) tidak disarankan lagi karena menyebabkan kerusakan lingkungan. Pada kegiatan tersebut, Pemprov DKI Jakarta mencanangkan kampanye #saveGROUNDWATER sebagai aksi nyata upaya penyelamatan air tanah Jakarta.

Adapun upaya pencegahan penurunan muka tanah yang dilakukan oleh PAM JAYA, yakni meningkatkan cakupan layanan akses air minum perpipaan di Jakarta. Cakupan layanan air minum perpipaan saat ini sebesar 65 persen dengan jumlah pelanggan sebanyak 909.600 dan kapasitas air yang diproduksi sebanyak 20.757 liter per detik.

Syamsul Bachri Yusuf, Direktur Utama PAM JAYA, mengatakan beberapa percepatan pelayanan yang saat ini dilakukan pihaknya adalah proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Hutan Kota, Pipanisasi Kampung Prioritas, dan SPAM Ciliwung yang akan dimulai pembangunannya pada tahun ini.

Sementara itu, Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta (DSDA) menyerakan operasional aset yang telah dibangun oleh DSDA di antaranya 12 unit mobil tangki, 10 unit kios air, 3 unit Instalasi Pengolahan Air (IPA) stationer serta 6 unit IPA Mobile kepada PAM JAYA.

“Untuk mempermudah operasional pelayanan ke masyarakat, dikarenakan PAM JAYA sebagai BUMD operator yang diberikan tanggung jawab atas hal penyaluran air minum,” kata Kepala Dinas SDA Yusmada Faisal.

Selain itu, DSDA berusaha meningkatkan tampungan air hujan melalui pembangunan dan pemeliharaan waduk-waduk diantaranya melalui proyek super prioritas 942 (9 polder, 4 waduk serta merevitalisasi 2 sungai), konservasi air tanah melalui pembangunan Drainase Vertikal yang diharapkan akan menambah resapan air, yang semuanya juga mendukung upaya pengendalian banjir.

Dalam hal kebijakan, lanjut Yusmada, DSDA bersama instansi lain terkait memformulasikan berbagai strategi, kebijakan dan regulasi yang mendukung upaya pencapaian pelayanan air minum perpipaan 100 persen dan pengurangan pemakaian air tanah di Provinsi DKI Jakarta.

Pemprov DKI Belum Larang Penggunaan Air Tanah

Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI Jakarta sampai saat ini belum melarang penggunaan air tanah di Ibu Kota. Kepala Dinas Sumber Daya Air Yusmada Faizal mengatakan, jaringan perpipaan air bersih saat ini belum mencapai 100 persen.

"Cakupan pengadaan air pipa kita baru 64 persen, itu kan tidak pantas lah kalau kita melarang air tanah," kata dia di Jakarta, Selasa, 5 Oktober 2021.

Selain itu, kata dia, sumber air baku warga Jakarta hanya dari dua lokasi, yakni Waduk Jatiluhur dan air tanah.

Namun demikian, kata Yusmada, untuk membatasi penggunaan air tanah, DKI telah membuat aturan pajak air tanah. "Sudah diatur di Perda Nomor 10 Tahun 1998, melakukan pengendalian air tanah dengan mekanisme pajak air tanah. Itu dalam kerangka kita mengendalikan air tanah, terutama air tanah dalam yang komersial," ujar dia.

Masih Ada Gedung yang Nakal Pakai Air Tanah

Wakil Gubernur atau Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui masih ada gedung-gedung besar di Ibu Kota yang bandel menggunakan air tanah.

"Memang ada yang nakal masih menggunakan air tanah. Nanti akan kami berikan sanksi, industri, hotel, apartemen, perkantoran, mal yang menggunakan air tanah," kata Riza Patria di Balai Kota, Jumat, 8 Oktober 2021.

Ia mengatakan, pemerintah telah sering mengimbau agar gedung-gedung itu tak menggunakan air tanah tapi menggunakan air bersih dari PAM Jaya.

Baca juga: Anies, Luhut, Basuki, dan Tito Jalin Kerja Sama Cegah Jakarta Tenggelam

Berita terkait

Pemerintah Jakarta Utara Targetkan Masyarakat Tak Pakai Air Tanah 2030

26 Februari 2024

Pemerintah Jakarta Utara Targetkan Masyarakat Tak Pakai Air Tanah 2030

Pemkot Jakarta Utara menargetkan masyarakat tidak pakai air tanah 2030. Selain karena kesehatan, setiap tahun permukaan tanah juga terus turun.

Baca Selengkapnya

Ahli Teknologi Pangan Bicara Viral Bahaya Bromat di Air Minum Dalam Kemasan

19 Februari 2024

Ahli Teknologi Pangan Bicara Viral Bahaya Bromat di Air Minum Dalam Kemasan

Viral di media sosial mengenai isu bromat yang terkandung pada air minum dalam kemasan.

Baca Selengkapnya

Studi: 60 Persen dari 500 Lebih Sumber Air Tanah di Lampung dan Bekasi Tercemar E. coli

7 Februari 2024

Studi: 60 Persen dari 500 Lebih Sumber Air Tanah di Lampung dan Bekasi Tercemar E. coli

Perlu dilakukan pemeringkatan kota berdasarkan tingkat risiko patogen pada rumah tangga yang menggunakan air tanah.

Baca Selengkapnya

Jakarta Waspada Banjir Sepekan ke Depan, Dinas SDA DKI Intensifkan Pengerukan Kali dan Waduk

5 Januari 2024

Jakarta Waspada Banjir Sepekan ke Depan, Dinas SDA DKI Intensifkan Pengerukan Kali dan Waduk

Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta melakukan berbagai upaya guna mengantisipasi banjir akibat hujan sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya

Jakarta Banjir Akibat Kali Ciliwung Meluap, Pemprov DKI Siagakan Pompa dan Petugas

1 Desember 2023

Jakarta Banjir Akibat Kali Ciliwung Meluap, Pemprov DKI Siagakan Pompa dan Petugas

Beberapa titik Jakarta masih banjir hingga hari ini. Pemprov DKI menyiapkan pompa hingga petugas untuk mengatasi banjir tersebut.

Baca Selengkapnya

Tinjau Instalasi Jaringan Distribusi Air Bersih Di Kelurahan Kebon Kosong, Heru Budi: Akan Terus Ditambah

24 November 2023

Tinjau Instalasi Jaringan Distribusi Air Bersih Di Kelurahan Kebon Kosong, Heru Budi: Akan Terus Ditambah

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi meninjau instalasi jaringan distribusi air bersih dari PAM Jaya di RW 04, Kelurahan Kebon Kosong Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Kelurahan Kebon Kosong Tak Dapat Akses Air Bersih Selama 32 Tahun, Ini Kata Ketua RW Ke Heru Budi

24 November 2023

Kelurahan Kebon Kosong Tak Dapat Akses Air Bersih Selama 32 Tahun, Ini Kata Ketua RW Ke Heru Budi

Ketua RW 04 Kebon Kosong, Jakarta Pusat, Sardjono mengeluhkan selama 32 tahun tak mendapat akses air bersih.

Baca Selengkapnya

Heru Budi: Ada 257 Titik Rawan Banjir, Jakarta tidak Bisa Bebas dari Genangan

24 November 2023

Heru Budi: Ada 257 Titik Rawan Banjir, Jakarta tidak Bisa Bebas dari Genangan

Heru Budi memerintahkan jajarannya di Pemprov DKI bersinergi dalam rangka menghadapi musim hujan dan mengantisipasi banjir

Baca Selengkapnya

Jakarta Tidak bisa Bebas Banjir karena Permukaan Tanah Turun, Heru Budi Perketat Izin Gedung Tinggi

20 November 2023

Jakarta Tidak bisa Bebas Banjir karena Permukaan Tanah Turun, Heru Budi Perketat Izin Gedung Tinggi

Heru Budi sebut Jakarta tidak bisa terbebas dari banjir karena permukaan tanah terus mengalami penurunan 12 sampai 18 cm per tahun.

Baca Selengkapnya

Dinas SDA DKI Klaim Sudah Lakukan Upaya-upaya Ini untuk Antisipasi Dampak Musim Hujan

7 November 2023

Dinas SDA DKI Klaim Sudah Lakukan Upaya-upaya Ini untuk Antisipasi Dampak Musim Hujan

Dinas SDA DKI mengklaim telah melakukan beberapa upaya untuk mencegah dampak musim hujan. Namun, Jakarta tetap kebanjiran setelah hujan mengguyur.

Baca Selengkapnya