Jamaah Muslimin Tak Terkait dengan Khilafatul Muslimin: Tidak Ada Negara Islam

Reporter

Tempo.co

Editor

Sunu Dyantoro

Kamis, 16 Juni 2022 10:41 WIB

Jamaah Muslimin (Hizbullah) sebagai wadah kesatuan umat Islam berencana mengirimkan surat terbuka kepada Kerajaan Arab Saudi agar umrah dapat dilaksanakan kembali, khususnya pada musim Ramadhan.

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pimpinan Khilafatul Muslimin ditangkap polisi. Menanggapi pemberitaan tersebut Jamaah Muslimin (Hizbullah) menegaskan tidak ada hubungan secara organisatoris antara kelompoknya dengan Khilafatul Muslimin. Pernyataan ini disampaikan oleh Sekretaris Jamaah Muslimin (Hizbullah) Agus Sudarmaji, dalam keterangan tertulisnya.

"Sejak Jamaah Muslimin (Hizbulah) ditetapi Kembali pada tahun 1953, kami bukan gerakan politik, tapi bersifat diini (tidak berideologi politik). Kami bergerak di bidang sosial kemasyarakatan, pendidikan dan kemanusiaan," kata Agus via pernyataan tertulis yang Tempo terima, Kamis 16 Juni 2022.

Agus mengatakan, Jamaah Muslimin selama ini telah mendirikan pondok pesantren, rescue, bakti sosial, dan pembinaan umat dalam bentuk ceramah keagamaan. Menurutnya, Jamaah Muslimin melakukan kontribusi positif dalam membangun masyarakat dan bangsa.

Adapun maksud “Khilafah ala minhajin Nubuwah” yang sering disampaikan para mubaligh Jamaah Muslimin adalah pola dan metodologi kepemimpinan yang mengacu kepada contoh Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin Al-Mahdiyyin (Abu Bakar As-Shiddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib).

"Pola dan metodologi kepemimpinan umat tersebut bersifat nonpolitik, dan tidak mengacu kepada khilafah yang dipraktekkan oleh Muawiyah bin Abi Sufyan yang berbentuk mulkan (politik)," tegasnya.

Hizbullah tak berorientasi politik

Kemudian Sekretaris Jamaah Muslimin (Hizbullah) Agus menjelaskan, hingga saat ini pihaknya tidak pernah tersangkut dan terlibat pelanggaran hukum yang berlaku di Indonesia. Jamaah Muslimin (Hizbullah) dalam kegiatannya tidak berorientasi kepada aktivitas politik.

Disebutkan pula, apa yang diamalkan Jamaah Muslimin selama ini adalah semata-mata untuk melaksanakan tuntunan Allah dan Rasul-Nya serta telah dikaji oleh para ulama sebagai wujud pengamalan Syariat Islam, yaitu membangun kesatuan umat dalam wadah kemasyarakatan Islam yang berdasarkan misi kenabian. Adapun kemasyarakatan Islam itu berusaha mendorong kehidupan yang damai dan harmonis di tengah keragaman budaya dan agama.

"Kami mengajak semua pihak untuk saling menghormati dan menjauhi konflik apalagi permusuhan yang bisa mengakibatkan munculnya perbuatan yang Allah haramkan yaitu pertumpahan darah di muka bumi," jelas Agus.

Ia melanjutkan, Jamaah Muslimin meyakini bahwa tidak ada negara Islam. Nabi Muhammad juga tidak mencontohkan pembentukan negara dan pemerintahan dengan tujuan politik tertentu.

"Kami sampaikan hal ini sebagai bentuk penolakan atas adanya pihak yang mengaitkan Jamaah Muslimin (Hizbullah) dengan Khilafatul Muslimin. Tindakan itu merupakan fitnah yang kami tolak," kata dia.

Baca juga: Amir Khilafatul Muslimin Berharap Pemerintah Lebih Kooperatif, Tak Main Tangkap

NIKEN NURCAHYANI

Berita terkait

Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

14 jam lalu

Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya akan terus memerangi Israel selama serangan di Gaza berlanjut.

Baca Selengkapnya

Pimpinan Ponpes di Lombok Barat Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Santriwati Kabur

21 jam lalu

Pimpinan Ponpes di Lombok Barat Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Santriwati Kabur

Pimpinan Ponpes di Lombok Barat menghilang setelah pondok pesantrennya dirusak massa karena marah atas kasus pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

1 hari lalu

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

Nahdlatul Wathan (NW) menjadi organisasi massa Islam pertama yang membangun ekosistem di Ibu Kota Nusantara (IKN). Begini profilnya?

Baca Selengkapnya

Pondok Pesantren di Lombok Barat Dirusak Warga, Diduga Terjadi Pelecehan Santriwati

5 hari lalu

Pondok Pesantren di Lombok Barat Dirusak Warga, Diduga Terjadi Pelecehan Santriwati

Pimpinan pondok pesantren NQW di Lombok Barat diduga melakukan pelecehan terhadap 5 santriwati

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

17 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

21 hari lalu

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

Konflik antara Israel - Lebanon kian rumit. Selasa pagi, Hizbullah menembakkan 35 roket ke markas militer Israel.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

22 hari lalu

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

23 hari lalu

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Serang Israel

26 hari lalu

Hizbullah Serang Israel

Hizbullah di Lebanon pada Rabu, 17 April 2024, mengkonfirmasi telah menembakkan sejumlah rudal dan drone ke sebuah fasilitas militer di utara Israel.

Baca Selengkapnya

Kapan Idul Fitri Pertama Kali Dilaksanakan? Begini Sejarahnya

32 hari lalu

Kapan Idul Fitri Pertama Kali Dilaksanakan? Begini Sejarahnya

Imam Ibnu Katsir menjabarkan bahwa perayaan Idul Fitri pertama kali terjadi di masa Rasulullah SAW. Begini sejarahnya.

Baca Selengkapnya