Pengakuan Penculik MA ke Kak Seto: Dipaksa Bercerai, Anak Dibawa Mertua

Sabtu, 7 Januari 2023 22:13 WIB

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto mendatangi Bareskrim Mabes polri untuk meminta perlindungan pada anak anak dari Ferdy Sambo dan Putri, Jakarta. Selasa, 23 Agustus 2022. Menurut Kak Seto, perlu membedakan perlakuan pada anak-anak kedua pasangan ini untuk memberikan perlindungan terutama yang masih berusia di bawah 18 tahun dari bully. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Sebelas tahun lalu tersangka penculikan anak, Iwan Sumarno, bercerai dengan istrinya. Perceraian itu dipaksa mertua setelah dia mengajak sang bini memulung. Mertuanya ogah melihat anaknya menjadi pengumpul barang bekas.

"Dia dipaksa bercerai sama istrinya hanya karena mengajak istrinya mulung. Mertuanya enggak terima anaknya bekerja begitu," kata pakar psikologi Seto Mulyadi, kepada Tempo melalui sambungan telepon, pada Jumat malam, 6 Januari 2023.

Perkawinannya dikarunia seorang anak. Perceraian itu tak hanya memisahkan Iwan dengan istrinya, tapi juga anaknya. Mertuanya membawa putrinya dan tak mengizinkan Iwan untuk bertemu.

Baca juga: Kasus Penculikan Anak, Polisi Masih Cari Tahu Kemungkinan Korban Selain MA

Cerita itu terkuak ketika Seto Mulyadi atau Kak Seto menemui pria 42 tahun ini di Kepolisian Resor Jakarta Pusat pada Jumat, 6 Januari 2023. Menurut Seto, Iwan suatu hari kangen anaknya. Dia mendekati seorang anak dan akhirnya mencabuli bocah tersebut. Perundungan seksual 2014 itu membuat dia divonis 7 tahun penjara.

Advertising
Advertising

Setelah bebas dia kembali memulung dan kerap mampir di warung kopi orang tua MA, bocah yang diculiknya di Jalan Gunung Sahari pada 7 Desember 2022. Pada Senin malam, 2 Januari, Iwan ditangkap.

Kepada Seto, Iwan mengaku melihat MA mirip putrinya, YY alias N, yang kini berumur 11. "Akhirnya dia mengajak pelan-pelan, ajak jalan, pergi," ucap Seto. "Ya, dia merasa sudah dekat sekali seperti anaknya."

Menurut Seto, masalah penderitaan ekonomi, menggelandang, serta memulung mendorong Iwan melakukan tindakan penculikan. "Artinya ada latar belakang psikologis yang mendorongnya melakukan itu," ucap Seto.

Selanjutnya: Detik-detik MA Diculik

<!--more-->

Detik-detik MA Diculik

Iwan Sumarno alias Yudi tiba di warung kopi milik orang tua MA di atas jam 9 pagi. Warung itu dijaga Ardya Maharani, 20 tahun, kakak kedua MA. Di warung ia memesan teh manis. Tapi ia disuguhkan secangkir kopi.

"Kak, ada teh manis, enggak?" tanya Iwan.

"Enggak ada, Om. Jangankan teh, gula aja enggak ada," jawab Ardya.

"Adanya kopi. Mau, Om?"

Saat itu Iwan bersedia menerima tawaran Ardya. Dia minta dibuatkan satu cangkir lagi buat Tunggal, ayah MA. Ditambah dua susu panas untuk MA dan adiknya. "Terus adik seduh susu di sini, di warung kopi," kata Ardya, mengenang.

Keluarga MA menggunakan tiga ruang bangunan ruko. Satu untuk tempat tidur, dua ruang dipakai buat warung kopi dan kios ikan mas. Sesudah membuat minuman Ardya kembali menonton video anime One Piece di YouTube. Ketika asyik menonton terdengar Iwan menanyakan nasi.

"Ada nasi enggak, Kak?"

"Jangankan nasi Om, beras aja boro-boro punya."

"Ya sudah, ini beli beras. Masak nasi, Kak. Entar kita makan rame-rame."

Saat itu Iwan memberikan uang Rp 50 ribu ke tangan Ardya. Ardya berangkat membeli beras dan kembali memasaknya. Uang sisanya ia kembalikan ke tangan Iwan.

"Kak, ini semua jadi berapa?"

"Jadi 14 ribu, Om. Kopi dua, sama susu dua."

Dia merogoh selembar uang Rp 20 ribu tanpa mengambil sisa kembaliannya. Saat itu Iwan mengatakan kepada Ardya mau berangkat belanja ayam goreng.

"Ya, sudah Kak, saya mau beli ayam chicken dulu. Nanti kita makan rame-rame."

Menurut Ardya, setelah dari warung Iwan mampir di kios Tunggal. Di situ MA sedang berdiri menata jualan ikan hias ayahnya. Iwan mampir dan membeli dua ikan sepat dan pakan ikan lele seharga Rp 15 ribu. Dia mengulurkan uang selembar Rp 50 ribu lagi.

"Yud, ini baru penglaris belum ada kembaliannya," ujar Tunggal.

"Enggak apa-apa, Yah, pegang aja. Ketakutan amat sama anak."

Iwan langsung mencolek MA, menawarkan bocah enam tahun itu mengikutnya membeli ayam goreng di seberang rel kereta.

"Ikut, enggak? Aku mau beli ayam."

Mendengar tawaran itu, MA, kata Ardya, bersembunyi. Dia umpat agar tak dilarang ikut bersama Iwan. "Kalau ketahuan kan di-omelin kalau pergi sendiri ikut orang," ucap Ardya, anak kedua dari lima bersaudara itu.

Onih, ibu korban penculikan anak, MA, di depan kiosnya di Jalan Gunung Sahari 7A, Kelurahan Gunung Sahari Utara, Jakarta Pusat, pada Kamis, 5 Januari 2023. TEMPO/Ihsan Reliubun

Berangkatlah Iwan dan MA. Jika dua orang itu belok kiri di dekat kios jualan ikan hias, artinya benar menuju tempat ayam goreng. Kalau lurus, berarti ke tempat lain. "Saya cuma berpikir begitu doang. Eh, benar. Belok dia," ujarnya.

Ardya mengatakan sempat melaporkan kepergian MA dan Iwan ke Tunggal. Tapi ayahnya hanya melongo dari depan kios, lalu mengatakan anaknya pasti kembali.

"Ayah, si MA ikut Om Yudi."

"Ya, sudah. Enggak apa-apa. Nanti juga pulang."

Saat itulah MA tak kembali ke rumah. Keluarga MA menyisir setiap tempat. Namun, bocah itu tak ada di tempat bermain. Dua hari berikutnya, Onih, ibu MA, melapor ke Polres Jakarta Pusat. Pada 30 Desember 2022 Iwan ditetapkan dalam daftar pencarian orang.

Berdasarkan rekaman CCTV dan pengakuan pemilik Ranisa Fried Chicken, yang pernah disaksikan orang tua MA, Iwan membeli lima porsi ayam goreng plus nasi. Pada pukul 10.13 ia naik bajaj. Saat itulah polisi memburu Iwan.

Di tangan Iwan, MA hanya diberi makan sehari sekali. Ia disuruh memulung dari sore hingga malam hari. Menurut Kak Seto, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), melibatkan korban memulung adalah tindakan eksploitasi ekonomi.

Iwan mengakui melakukan kekerasan fisik kepada MA. Tindakan itu terjadi ketika anak itu meminta dipulangkan ke orang tuanya. Iwan marah karena tak punya uang, dia langsung menyentil, mencubit, dan menampar. "Katanya begitu sambil menangis," tutur Seto.

Berikutnya: Kak Seto sarankan orang tua waspada

<!--more-->

Ancaman orang dekat

Dalam menghindari kasus penculikan, Seto menyarankan supaya orang tua waspada. Kasus penculikan bukan melibatkan orang tidak dikenal saja. Melainkan orang dekat seperti kasus MA.

Penculikan, kata dia, biasanya menggunakan cara halus dengan memanfaatkan kelengahan orang tua. "Orang ini kan sudah dikenal, dipercaya, seperti bersahabat dengan orang tua MA."

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait, mengatakan kasus penculikan anak dilakukan dengan sejumlah tujuan, seperti adopsi ilegal, pemerasan, seks komersial, dan eksploitasi ekonomi. Kasus penculikan MA, yang disuruh memulung merupakan tindakan ekspolitasi ekonomi. "Seperti dipekerjakan seperti MA itu," katanya, Sabtu, 7 Januari 2023.

Arist menuturkan, memaksimalkan penegakkan hukuman kepada pelaku itu bisa memberikan efek jera. Selain sanksi hukum, kata dia, penculik anak harus diberikan sanksi sosial.

Baca juga: 26 Hari MA Penculikan MA, Kesedihan Ibu dan Cerita Operasi Polisi

Berita terkait

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

9 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Gedung YLBHI, Kapolres Jakpus Sebut Terdengar Ledakan dari Blower AC

20 hari lalu

Kebakaran Gedung YLBHI, Kapolres Jakpus Sebut Terdengar Ledakan dari Blower AC

Kebakaran melanda Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia atau YLBHI di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat

Baca Selengkapnya

169 Remaja yang Konvoi Motor Sambil Main Petasan di Jakarta Pusat Ditangkap

22 hari lalu

169 Remaja yang Konvoi Motor Sambil Main Petasan di Jakarta Pusat Ditangkap

Polres Jakarta Pusat menangkap 169 remaja yang konvoi motor dengan dalih membagikan takjil

Baca Selengkapnya

Istri Ketua Kampung Bayam Cerita Suaminya Ditangkap Polisi, Seperti Penculikan

23 hari lalu

Istri Ketua Kampung Bayam Cerita Suaminya Ditangkap Polisi, Seperti Penculikan

Ketua Kampung Bayam, Furqon ditangkap. Warga menyebut penangkapan yang dilakukan Polres Jakarta Utara itu sebagai penculikan.

Baca Selengkapnya

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

24 hari lalu

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.

Baca Selengkapnya

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

28 hari lalu

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

Video viral beredar soal percobaan penculikan terhadap wanita oleh sopir taksi online. Berikut tips aman naik taksi online.

Baca Selengkapnya

Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

30 hari lalu

Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

Sorbatua Siallagan gencar melawan upaya pencaplokan Toba Pulp Lestari. Ia dilaporkan karena menduduki kawasan hutan di area konsesi PT TPL.

Baca Selengkapnya

Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

31 hari lalu

Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

Ramai di media sosial unggahan cerita korban yang diduga mengalami tindakan kekerasan oleh sopir GrabCar. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

32 hari lalu

Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan pada Selasa 26 Maret 2024 bahwa mengadakan pertemuan puncak dengan Jepang bukanlah kepentingan mereka

Baca Selengkapnya

Nigeria Darurat Penculikan Anak, Apa Motif Pelakunya?

44 hari lalu

Nigeria Darurat Penculikan Anak, Apa Motif Pelakunya?

Satu dekade lalu, kelompok jihad Boko Haram pertama kali menculik 276 siswa dari sebuah sekolah perempuan di Chibok di Negara Bagian Borno, Nigeria.

Baca Selengkapnya