Wowon Duloh Ogah Kasih Petunjuk, Polisi Harus Cari Alat Bukti Baru di Kasus Pembunuhan Berantai
Reporter
Ihsan Reliubun
Editor
Iqbal Muhtarom
Rabu, 25 Januari 2023 11:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direskrimum Polda Metro Jaya terus menyelidiki kasus Wowon Serial Killer untuk mencari alat bukti baru, fakta baru, dalam kasus pembunuhan berantai dan kasus penipuan dengan dusta penggandaan nilai uang.
"Kalau kami tidak menemukan alat bukti baru, fakta baru, entry point baru, para tersangka ini tidak akan memberikan petunjuk," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Hengki Haryadi, pada Selasa, 24 Januari 2023.
Salah satu cara membongkar kejahatan Wowon dan Duloh adalah, polisi perlu ekshumasi makam korban. Hari ini polisi berencana membongkar makam Halima di Taman Pemakaman Umum Islam Karangtanjung, Kampung Saar Mutiara, Desa Karangtanjung, Kecamatan Cililin, Bandung.
Sebelumnya, polisi menyatakan membongkar makam Siti Fatimah, yang dikubur di tempat pemakaman umum warga Kampung Rancabadak, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Pakenjeng, Garut, kemarin.
Fakta baru itulah menjadi petunjuk bagi polisi membongkar kejahatan Wowon dalam pembunuhan berantai ini. Misalnya, dari alat bukti baru polisi menemukan empan korban dikubur Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat.
"Ini terus berkembang, berkesinambungan. Mudah-mudahan ini terakhir," tutur Hengki.
Dalam konferensi pers kemarin, Hengki mengimbau masyarakat jangan teperdaya dengan modus penggandaan uang. Apalagi melipatgandakan duit ini dengan tujuan meraup kekayaan secara instan, tapi cara tak masuk akal.
Terbongkar kasus penipuan dan pembunuhan oleh kelompok Wowon, selain penegakan hukum, juga edukasi kepada masyarakat. Hal ini memberikan dampak pencegahan bagi pelaku lain yang menggunakan modus serupa.
Menurut Hengki, modus ini sudah diketahui polisi serta masyarakat. "Jangan coba-coba menggunakan modus seperti ini, bukan hanya harta, tapi jiwa pun jadi korban," Hengki menegaskan.
Pembunuhan berantai itu dilakukan demi menutupi semua fakta penipuan dan pembunuhan yang selama ini dilakukan Wowon dkk. supaya tidak terendus polisi.
Tokoh Wowon Serial Killer ini adalah Wowon Erawan alias Aki, 60 tahun, Solihin alias Duloh (63), dan M. Dede Solehuddin (35). Saat ini, baru terungkap sembilan orang terbunuh di tangan mereka.
Baca juga: Polisi Ekshumasi Makam Halimah Istri Wowon yang Dibunuh Duloh, Korban Kelima Serial Killer