Yuliantika, Warga Ciputat Tiga Tahun Lumpuh Karena Malpraktik Saat Melahirkan

Reporter

Muhammad Iqbal

Kamis, 26 Januari 2023 13:44 WIB

Yuliantika, seorang pasien yang diduga menjadi korban mal praktik di Rumah Sakit Buah Hati, Ciputat, Kota Tangerang Selatan. TEMPO/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Jakarta - Yuliantika, seorang warga Ciputat, Kota Tangerang Selatan kini hanya bisa berbaring di rumahnya setelah diduga menjadi korban malpraktik 3 tahun lalu.

Kisah Yuliantika ini berawal pada tahun 2020 lalu. Menurut Sri Suparyanti kuasa hukum dari Yulianti kisah ini bermula saat kliennya hendak melahirkan.

"Sudah lama banget. Intinya pada saat itu ibu Yuliantika kan memang dicaesar, dia diperiksa rutin memang disitu periksa kehamilan terus pada suatu malam ceritanya dia datang ke rumah sakit terus dia mengeluh. Itu entah gimana ceritanya si pak Irwan (suami) lagi ngurus di bagian administrasi," katanya kepada Tempo, Kamis 26 Januari 2023.

Namun, kata dia, saat sang suami mengurus administrasi Yualiantika dibawa ke kamar operasi.

"Ibu yuliantika nya tu langsung di bawa ke kamar operasi, itu menurut pak Irwan ya. Dibawa ke kamar operasi terus pak Irwan langsung cari cari gataunya dia udah ada di kamar operasi, terus kenapa di operasi gini gitu gada yang respon terus di operasi lah," jelasnya.

Setelah dioperasi, bagian pinggang ke bawah Yuliantika tidak bisa digerakkan

Advertising
Advertising

Setelah dioperasi, kata dia, terjadi keanehan menimpa kliennya. Hal tersebut membuat Yuliantika dan suami panik.

"Setelah dioperasi terus berapa lama gitu ibu Yuliantika dibagian pinggang ke bawah tuh gabisa bergerak , terus kemudian beliau komunikasi ke dokternya, dokternya juga saat itu merasa, kenapa ya kok gada pergerakan dan sebagainya intinya gitu lah," sebutnya.

Saat itu, lanjut Sri, suami Yuliantika melakukan komplain ke pihak Rumah Sakit Buah Hati, Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Pihak rumah sakit, kata dia, sempat membawa yang bersangkutan ke rumah sakit lain.

"Sempat dibawa juga diperiksa ke Mayapada kemudian ke Rumah Sakit Cipto sama pihak rumah sakit, kayaknya si rumah sakit yang di Ciputat bilangnya ga lengkap dan sebagainya," ujarnya.

Selanjutnya, rumah sakit tidak memberikan hasil rontgen...

<!--more-->

Pihak rumah sakit tidak memberi hasil rontgen

Namun ironisnya, lanjut Sri, saat diminta hasil pemeriksaan rontgen untuk mengetahui yang diderita sang istri, Irwan malah tidak diberitahukan.

"Di Rumah Sakit Cipto pak Irwan juga meminta hasil rontgennya ga di kasih juga kemudian minta di RS Ciputat juga ga dikasih, jadi pengen tau apa masalahnya dan kejelasannya," sebutnya.

Yuliantika diberi beberapa suntikan anestesi

Dari pengakuan awal, lanjut Sri, saat hendak di operasi Yuliantika mendapat beberapa suntikan anestesi.

"Bu Yuliantika cerita bahwa sebelum di caesar itu sempat di suntik beberapa kali suntik bius, dan sempet suntikanya itu ga mempan mempan etah melahirkan itu ya terjadi kelumpuhan sampai dengan hari ini," sebutnya.

Rumah sakit disebut tidak bertanggungjawab

Menurut Sri, seperti yang ramai dibicarakan di media sosial, pihak rumah sakit Buah Hati diinformasikan sudah bertanggungjawab atas hal tersebut. Namun Sri membantah hal tersebut.

"Kalau dibilang dia sudah bertanggungjawab tuh belum sama sekali dan tidak ada, waktu itu kan Lokataru juga melaporkan ke IDI kan suapaya kasusnya diperiksa nah laporan nya IDI itu memang dokter yang anestesi nya itu dia dikenai tindak administrasi berkaitan dengan suntikan itu lah ceritanya hanya administrasi aja," ujarnya.

Sri menduga ada malpraktik yang menimpa kliennya di RS Buah Hati, Ciputat. Apalagi, sampai saat ini pihak rumah sakit masih belum mau bertangungjawab.

"Udah pasti (malpraktik) kalau dugaan si udah pasti. Karena logikanya begini, selama ini ibu Yuliantika periksa kehamilan itu disitu rutin dan tidak ada gejala apapun nah ketika kemudian di operasi caesar itu berakibat seperti itu kan ga mungkin kalau tidak adanya kelalaian," ucapnya.

"Nah kesalahannya itu ada di siapa entah dokter anestesi apakah di dokter kandungan apakah di dokter si A si C di ambil tindakanya itu ada di RS Buah Hati, Ciputat kan begitu maksudnya," tukasnya.

RS Buah Hati enggan memberi tanggapan

Sementara itu saat hendak dikonfirmasi Tempo, bagian informasi RS Buah Hati enggan berkomentar ihwal persoalan tersebut.

"Dari pihak kita sudah konfirmasi terkait itu di media. Kalau mau informasi terkait itu, saya kira seperti itu," sebut salah seorang pria di Bagian Informasi saat dijumpai.

Kasus Yulintika pernah ditulis di Majalah Tempo, baca di sini: Nasib Yulia yang Lumpuh Setelah Dipaksa Menjalani Operasi Caesar

Berita terkait

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

2 jam lalu

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 4,8 mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 15.27 WIB.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

12 jam lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

15 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

15 jam lalu

Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

Unit Reskrim Polsek Ciputat Timur menangkap dua polisi gadungan. Sempat membawa kabur motor korban.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

16 jam lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

2 hari lalu

Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

Tak cuma Kapolres, Wahyu Riadi, Sales Manager PT Sampurna Sistem Indonesia, melaporkan DAU dan ES petinggi PT Kobe Boga Utama ke Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

3 hari lalu

Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

Selain memahami bahaya persalinan, ibu hamil juga harus menyiapkan keperluan untuk membantu lancarnya proses kelahiran.

Baca Selengkapnya

Kawal Putusan BRIN, Ratusan Warga Muncul Akan Kembali Aksi Besok

5 hari lalu

Kawal Putusan BRIN, Ratusan Warga Muncul Akan Kembali Aksi Besok

Besok, ratusan warga Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan akan kembali menggeruduk kantor BRIN untuk meminta hasil mediasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Wacanakan Alihkan Jalan ke Lingkar Baru, Warga Setu Tangerang Selatan Anggap Belum Layak

5 hari lalu

BRIN Wacanakan Alihkan Jalan ke Lingkar Baru, Warga Setu Tangerang Selatan Anggap Belum Layak

Warga Setu, Kota Tangerang Selatan menolak pengalihan akses jalan Lingkar Baru BRIN sebagai jalan pengganti. Dianggap tidak layak untuk digunakan.

Baca Selengkapnya

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

5 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya