Bantah Tukar Sabu dengan Tawas Karena Ingin Jadi Kombes, Dody Prawiranegara: Saya Minta Gagal Terus

Reporter

M. Faiz Zaki

Senin, 27 Februari 2023 20:55 WIB

Terdakwa kasus dugaan peredaran narkotika Irjen Pol Teddy Minahasa menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Jakarta, Senin, 27 Februari 2023. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Eks Kapolres Bukittinggi Ajun Komisaris Besar Polisi Dody Prawiranegara mengaku menuruti perintah Teddy Minahasa untuk menukar sabu dengan tawas hanya karena loyalitas pimpinannya. Tidak ada maksudnya agar dirinya bisa dinaikkan pangkatnya menjadi komisaris besar polisi.

"Tidak ada sama sekali, karena saya dari dulu gak pernah minta-minta, jabatan mau di sini sebagainya, minta gagal terus," ujar Dody kepada Majelis Hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Senin, 23 Februari 2023.

Dia menjawab atas pertanyaan dari Jaksa Penuntut Umum atau JPU soal tudingan motif ingin naik pangkat. Karena sebelumnya, Teddy Minahasa mempertanyakan bukti percakapan WhatsApp antara Dody dengan Syamsul Ma'arif alias Arif, asisten dari Dody.

Dody menjelaskan bahwa saat itu percakapan untuk membuat tongkat komando. Karena dia belum memiliki tongkat dengan pangkat komisaris besar polisi berlambang tiga kelopak melati.

Pembuatan tongkat itu, karena Dody mengaku sudah diusulkan ke Markas Besar Polri untuk dinaikkan pangkatnya, seiring kenaikan tipe A Polres Bukittinggi. Rekomendasi itu disampaikan oleh Teddy Minahasa secara langsung setelah dimutasi jadi Kepala Bagian Pengadaan Biro Logistik Polda Sumatera Barat.

Advertising
Advertising

"Jadi saya sampaikan ke Syamsul Ma'arif dipercakapan itu ganti pangkatnya dengan kombes karena saya sudah diusulkan oleh saudara terdakwa ini ke Mabes Polri," kata Dody.

Dia juga mengaku tidak dijanjikan apa pun sebelum melaksanakan perintah terlarang Teddy. Pasca menjadi kurir sabu juga tidak ada upah yang diminta atau diberikan.

Persidangan sebelumnya, Teddy Minahasa menduga Arif sempat mengingatkan Dody soal kepastian naik pangkat. Kalimat yang dipersoalkan sebagai berikut:

"Bikin interval waktu bang, toleransi turun kombesmu itu kapan? Jika ra (tidak) jelas speak (bilang) musnahkan. Lalu sesuai rencana aja kita cairkan tembak Mabes."

Teddy Minahasa yakin pembicaraan itu soal mengurus kenaikan pangkat bagi Dody.

"Padahal di sini jelas mengurus pangkat menjadi Kombes Pol dan langsung berhubungan dengan Mabes," kata Teddy saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Kamis, 23 Februari 2023.

Dalam kasus ini, Teddy Minahasa dituding memerintahkan Dody Prawiranegara menyisihkan sabu 10 kilogram. Dody sempat menolak, walau akhirnya menukar lima kilogram saja.

Penukaran dilakukan oleh Syamsul Ma'arif di Markas Polres Bukittinggi pada 14 Juni 2022. Jumlah itu selisih dari 41,4 kilogram sabu hasil sita Polres Bukittinggi pada Mei 2022.

Pilihan Editor: Terjerat Kasus Narkoba Karena Teddy Minahasa, Dody Prawiranegara: Saya Ini Anak Asuhnya di Taruna

Berita terkait

Polisi Tangkap Empat Tersangka Pengedar Ganja di Merauke

5 jam lalu

Polisi Tangkap Empat Tersangka Pengedar Ganja di Merauke

Polres Merauke menangkap empat tersangka pengedar ganja. Polisi masih menyelidiki jaringan narkoba di wilayah ini.

Baca Selengkapnya

Polisi Geledah Pabrik Narkoba Tembakau Sintetis di Apartemen TreePark BSD

8 jam lalu

Polisi Geledah Pabrik Narkoba Tembakau Sintetis di Apartemen TreePark BSD

Sebuah kamar di Apartemen TreePark, BSD, Serpong, dijadikan tempat produksi narkoba jenis tembakau sintetis.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Jakarta Pusat Gagalkan Peredaran Narkoba 49,8 Kilogram

10 jam lalu

Polres Metro Jakarta Pusat Gagalkan Peredaran Narkoba 49,8 Kilogram

Satuan Reserse Narkoba Polres Jakpus mengungkap 15 kilogram narkoba dari jaringan Aceh, Medan, Palembang, dan Jakarta pada 7 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Kepolisian Ungkap Jaringan Narkoba Hydra, Berikut Informasi Jaringan Ini dan Kode Pemasarannya

14 jam lalu

Kepolisian Ungkap Jaringan Narkoba Hydra, Berikut Informasi Jaringan Ini dan Kode Pemasarannya

Polisi berhasil mengungkap jaringan narkoba Hydra di Bali. Berikut informasi tentang jaringan tersebut, dan bagaimana cara mereka memasarkannya.

Baca Selengkapnya

Kasus Pabrik Narkoba di Bali, Polisi Buru 2 WNA asal Ukraina

16 jam lalu

Kasus Pabrik Narkoba di Bali, Polisi Buru 2 WNA asal Ukraina

Bareskrim Polri mengungkap pabrik narkoba yang berada di kompleks vila Sunny Village, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung, Bali

Baca Selengkapnya

Ganja Hidroponik Produksi Villa Sunny Cangu di Bali Dipasarkan Lewat Telegram dengan Pembayaran Bitcoin

2 hari lalu

Ganja Hidroponik Produksi Villa Sunny Cangu di Bali Dipasarkan Lewat Telegram dengan Pembayaran Bitcoin

Bareskrim Polri bersama dengan Bea Cukai dan Imigrasi membongkar pabrik ganja hidroponik di Bali. Dipasarkan lewat grup Telegram.

Baca Selengkapnya

Buronan Jaringan Narkoba Fredy Pratama Ditangkap dalam Kamar Kos di Bali, Polisi Temukan 6 Kilogram Sabu

3 hari lalu

Buronan Jaringan Narkoba Fredy Pratama Ditangkap dalam Kamar Kos di Bali, Polisi Temukan 6 Kilogram Sabu

Dit Narkoba Bareskrim Polri menangkap 1 buronan kasus clandestine laboratorium Sunter, Jakarta Utara, yang dikendalikan oleh tersangka Fredy Pratama.

Baca Selengkapnya

Tangkap 2 Juru Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Sebut Satu Pelaku Positif Narkoba

3 hari lalu

Tangkap 2 Juru Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Sebut Satu Pelaku Positif Narkoba

Polisi ringkus dua juru parkir liar di depan Masjid Istiqlal. Salah satu pelaku positif menggunakan narkoba.

Baca Selengkapnya

Epy Kusnandar Ditangkap, Akui Kehidupannya Sedang di Bawah Sampai Minta Diongkosi ke Garut

4 hari lalu

Epy Kusnandar Ditangkap, Akui Kehidupannya Sedang di Bawah Sampai Minta Diongkosi ke Garut

Epy Kusnandar mengakui kehidupannya sekarang sedang berada di bawah dan berharap dapat pekerjaan baru.

Baca Selengkapnya

Jalan Putus akibat Banjir Bandang, Padang - Bukittinggi bisa Bisa Lewat Maninjau

4 hari lalu

Jalan Putus akibat Banjir Bandang, Padang - Bukittinggi bisa Bisa Lewat Maninjau

Selain via Silaing, akses jalan via Malalak Padang Pariaman juga tidak bisa dilalui karena akses ke Kota Bukittinggi itu tertimbun material longsor.

Baca Selengkapnya