Kata PKB dan PSI soal Relawan Kaesang yang Mau Tangkap 8 Tuyul, Menyindir Kepemimpinan di Depok?
Reporter
Tempo.co
Editor
Naufal Ridhwan
Rabu, 5 Juli 2023 21:46 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Relawan Kaesang Pangarep menyerukan tangkap “8 tuyul” di Kota Depok, Jawa Barat. Hal ini mereka ungkapkan dalam diskusi publik di Setu Pengasinan, Kecamatan Sawangan. Sebelumnya, Kaesang di podcast Denny Cagur nyeletuk ingin memberantas tuyul di Depok
Seruan tersebut terdapat dalam spanduk yang terpasang di lokasi diskusi publik bertajuk 'Menakar Komitmen Lingkungan Calon Wali Kota Depok Kaesang Pangarep' yang diselenggarakan Relawan Kaesang Menang di Joglo Nusantara, Ahad, 2 Juli 2023.
8 tuyul yang dimaksud
Delapan tuyul yang dimaksud, yakni pelaku kekerasan seksual, sindikat prostitusi anak, tukang gusur sekolah, pembuat kebijakan intoleran. Selanjutnya, pemain program dan anggaran, perusak lingkungan, mafia tanah dan maling setu, serta pengutip retribusi ilegal.
Salah satu peserta diskusi, Sandi Hanafia dari Yayasan Pohon Emas Nusantara (PENA Foundation), mengatakan “8 tuyul” ini istilah yang relawan dengan berbagai isu di Depok saat ini. "Sempat viral, kan, isu tuyul dan babi ngepet di Depok, juga poin-poinnya memang sedang menghangat di Depok," ujar dia.
Ia mencontohkan banyak situ di Depok yang diuruk untuk dijadikan permukiman. "Bahkan dari 33 situ, yang masih eksisting dan aktif hanya 19 sampai 20-an situ,” katanya.
Menurut dia, hal ini menunjukan belum integralnya antara pembangunan dan pelestarian lingkungan di Kota Depok. "Ini, kan, eksekutif dan legislatifnya pun tidak sinergi," tutur Sandi.
Sandi menyoroti pula target pemenuhan ruang terbuka hijau yang seharusnya 30 persen, tapi saat ini menurut dia, baru mencapai 12,8 persen. Pemerintah Daerah dinilai tidak bisa memaksimalkan tanah-tanah partikelir.
Sandi menuturkan Pemerintah Daerah belum memiliki rencana jelas apa yang mau dibenahi di Depok, apakah infrastruktur dulu atau suprastruktur lebih dulu. Jika infrastruktur maka yang dibangun adalah fisiknya, sedangkan suprastruktur pembenahan sistem dan sumber daya manusia.
"Depok itu sudah sangat heterogen, bonus demografi milenial dan GenZ luar biasa, bahkan online shop-nya termasuk yang sangat besar, tapi tidak ada pembinaan," ucap Sandi.<!--more-->
PKB: kiasan kepada masyarakat
Isu tuyul yang diungkap Kaesang Pangarep, yang digadang-gadang bakal maju jadi calon Wali Kota Depok, disambar anggota DPRD Kota Depok dari Partai Kebangkitan Bangsa, Babai Suhaimi. Menurutnya, istilah Tuyul Depok yang disampaikan Kaesang, yang kemudian digaungkan PSI dan relawannya merupakan sebuah kiasan kepada masyarakat.
"Saya berharap perlu semacam kejelasan, tuyulnya itu siapa, kan kaya gitu," kata Babai, Selasa, 4 Juli 2023.
Sebab, kata anggota Dewan dari Dapil VI (Sawangan, Bojongsari, Cipayung) ini tuyul tidak bisa dilihat dan hanya orang-orang tertentu saja yang bisa merasakan keberadaannya.
"Pertanyaannya adalah siapa yang jadi tuyul, yang kedua siapa pemilik tuyul, sebab yang namanya tuyul ada pemiliknya, ada yang memelihara," papar Babai.
Pemilik 15 ribu suara di Dapil VI ini meminta PSI dan relawan Kaesang untuk bisa menyebutkan siapa pemilik tuyul dan jika bisa harus ditangkap.
"Kalau tuyulnya ditangkap, sulit, sebab harus ada kepiting, yuyu dan bak air, sulit deh," ujar Babai.
Politikus PKB yang duduk di Komisi D DPRD Kota Depok ini pun meminta untuk tidak mempersoalkan 'tuyul'-nya.
"Tapi siapa pemilik tuyulnya, nah kan gitu," ucap Babai.
PSI: Kaesang beri banyak petunjuk di balik sikap yang suka bercanda
Di sisi lain, Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Sigit Widodo, menyebut sikap Kaesang Pangarep yang terkesan tidak serius dan kerap bercanda soal maju di Pilkada Depok untuk menyindir lawan-lawan politiknya. Ia menyebut gaya Kaesang mirip dengan ayahnya, Jokowi, yang suka berkomunikasi dengan simbol.
"Kalau kami tidak lihat dengan baik, itu, kami akan lihat, nih, orang bercanda banget, sih. Visi misi saja belum siap," kata Sigit saat menghadiri diskusi publik bertajuk 'Menakar Komitmen Lingkungan Calon Wali Kota Depok Kaesang Pangarep' yang diselenggarakan Relawan Kaesang Menang.
Menurut politikus PSI itu, Kaesang sudah memberikan banyak petunjuk soal visi dan misi mengatasi permasalahan di Depok di balik sikapnya yang suka bercanda. “Kemarin Mas Kaesang bicara soal bersih-bersih, ingin Depok bersih, itu sebetulnya bisa diartikan ingin menciptakan pemerintahan yang bersih maupun lingkungan yang bersih," katanya.
Hal sama termuat pula dalam celetukan Kaesang di podcast Denny Cagur yang mengatakan ingin memberantas tuyul di Depok. Sigit menilai Kaesang sedang menyindir kepemimpinan di Depok
“Yang tadinya mungkin anggarannya ada, tiba-tiba tidak ada, yang fasilitas A harusnya ada ternyata tidak. Itu sebenarnya bisa dimaknai sebagai tuyul-tuyul juga," katanya.
RICKY JULIANSYAH
Pilihan Editor: Soal Penggantian Rumput JIS: Anggaran 6 Miliar, Pakai Ahli Agronomi, dan Bakal Tiru GBK