Top Metro: Polusi Udara Jakarta di Akhir Pekan, Cara Luhut Perbaiki Kualitas Udara Dinilai Egois
Reporter
TEMPO
Editor
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Senin, 4 September 2023 08:11 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Polusi udara Jakarta masih menjadi isu yang menarik perhatian pembaca Tempo sejak kemarin hingga pagi ini. Tiga berita tentang buruknya kualitas udara Jakarta masuk dalam berita terpopuler di kanal Metro.Tempo.co
Dimulai dari penunjukan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk memimpin penanganan polusi udara di Jabodetabek oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia membeberkan sejumlah langkah yang akan dilakukannya.
Berita lain kritik dari Walhi soal dua cara Luhut mengatasi polusi udara yang dinilai egois.
Polusi udara Jakarta saat akhir pekan kemarin juga menjadi artikel yang terpopuler
Berikut tiga berita terpopuler Metro kemarin:
1. Walhi Sebut Dua Cara Luhut Mengatasi Polusi Udara Egois dan Tak Etis
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhur Binsar Pandjaitan telah ditunjuk Jokowi untuk memimpin penanganan polusi udara diJabodetabek.
Saat di Istana Negara, pada Jumat, 1 Agustus 2023, Luhut menjelaskan bukan hanya hujan buatan yang akan dilakukan, ada beberapa upaya lainnya, seperti percepatan penggunaan listrik, uji emisi kendaraan, uji emisi kendaraan, pembuatan mist generator, hingga penghentian operasi PLTU batu bara di tempat industri.
Juru Kampanye Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) M. Aminullah mengkritik sejumlah langkah yang akan dilakukan Luhut, terutama soal kendaraan listrik dan uji emisi.
"Luhut sangat egois, untuk membersihkan udara Jakarta harus merusak lingkungan di wilayah lain untuk menunjang kendaraan listrik," kata Amin saat dihubungi Tempo pada Sabtu, 2 September 2023.
Menurutnya, kendaraan listrik tidak ramah lingkungan, karena dari hulu, tambang-tambang nikel untuk kendaraan listrik sudah merusak lingkungan, menciptakan konflik masyarakat, dan menghilangkan ruang hidup masyarakat seperti di Sulawesi dan Maluku.
Baca selengkapnya di sini
<!--more-->
2. Minggu Pagi Polusi Udara Jakarta Tetap Buruk, Kota Nomor 2 Terpolusi di Dunia
Polusi udara di Jakarta pada Minggu pagi, 3 September 2023 tetap buruk dan dalam kondisi tidak sehat.
Berdasarkan IQAir, indeks kualitas udara pada pukul 07.00 WIB berada di angka 155, terhitung indeks dari Air Quality Indeks (AQI) di angka 155, dengan konsentrasi polutan PM2,5 sebanaj 63,6 mikrogram per meter kubik.
Satu jam kemudian, pada pukul 08.00, tingkat polusi udara kembali memburuk dengan indeks 162 dengan konsentrasi PM2,5 77,6 mikorogram per meter kubik.
Indeks sedikiit turun pada 09.00 yakni 161. Polutan utama, debu halus PM2,5 dengan konsentrasi terkini 75,6 mikrogram per meter kubik, setara 15,1 kali lipat dari standar nilai ambang yang ditetapkan WHO.
IQAir mengukur kadar polutasn dan indeks kualitas udara Jakarta berbasis jaringan 24 stasiun atau alat pemantau yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta. Mereka terdiri dari empat milik pemerintah, antara lain Kementerian KLHK, BMKG. Alat milik Kudubes AS juga dikelompokkan di sini.
Baca selengkapnya di sini
<!--more-->
3. Inilah Strategi Luhut Atasi Polusi Udara di Jabodetabek
Setelah ditunjuk sebagai Ketua Satgas Penanganan Polusi Udara di Jabodetabek, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan membeberkan sejumlah strategi mengatasi polusi.
Salah satunya adalah Luhut akan melibatkan Program Kemitraan Indonesia Australia untuk Perekonomian atau Prospera. Ia berharap dalam beberapa hari ke depan sudah ada hasil riset Prospera tentang apa yang harus dilakukan untuk mengatasi polusi.
"Kami sedang memfinalkan studi dengan PROSPERA. Kami harapkan 10 hari ke depan atau paling lambat dua minggu kita sudah dapat detail apa saja yang menjadi penting," kata Luhut di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat, 1 September 2023.
Berikut sejumlah langkah yang akan dilakukan Luhut untuk mengatasi polusi udara di Jabodetabek:
Baca selengkapnya di sini
Pilihan Editor: Pabrik Arang Ditutup Permanen, Kualitas Udara di Lubang Buaya Masih Tidak Sehat