Makan Malam Mencekam Gara-gara Bentrokan Ormas di Bekasi, Cerita Kepanikan dari Sebuah Resto

Reporter

Adi Warsono

Kamis, 21 September 2023 22:31 WIB

Puluhan anggota Ormas ditangkap usai bentrok di Mustikajaya, Bekasi, Rabu malam, 20 September 2023. Tempo/adi warsono

TEMPO.CO, Bekasi - Suasana mencekam dirasakan Euis Puspita dan keluarganya saat bentrokan antar kelompok ormas terjadi di Jalan Raya Setu - Bantargebang, Mustika Jaya, Kota Bekasi, Rabu malam, 20 September 2023. Euis bersama suami dan tiga anaknya terjebak di sebuah gerai makanan selama bentrokan yang melibatkan massa besar dari tiga ormas itu berlangsung.

"Kami hanya bisa berdoa melihat itu ambulans lewat, mobil polisi, pasukan Brimob dengan sirene-sirene yang mencekam," kata Euis saat dihubungi wartawan, Kamis 21 September 2023.

Euis bercerita, awalnya dia bersama suami dan anak-anaknya mendatangi gerai tersebut untuk makan malam sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu Euis belum mengetahui bahwa ada bentrokan ormas di dekat sana. Euis juga tak melihat personel kepolisian di sekitar lokasi kejadian.

Beberapa saat kemudian, ketika sudah mulai makan, Euis mendapat informasi bahwa bentrokan antar ormas sedang terjadi, jaraknya hanya sekitar 200 meter dari lokasi mereka. Pengunjung diminta oleh pegawai untuk tetap berada dalam gerai.

"Walaupun sudah selesai makan pun ya kami di dalam. Nah, terus pegawai (gerai makanan) masuk ke luar memantau situasi. Mereka selalu memberitahu kami bagaimana situasinya di luar," ujar Euis.

Advertising
Advertising

Pegawai kemudian menutup pintu, jendela hingga akses masuk area resto itu. Situasi makin mencekam ketika polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang bentrok. Seluruh pengunjung gerai, kata Euis, panik dan ketakutan.

Euis dan keluarganya serta pengunjung gerai lainnya turut merasakan efek gas air mata yang membuat mata perih dan sesak napas. "Yang laki-laki mengimbau kami, perempuan bersama anak-anak, dievakuasi ke belakang untuk memastikan tidak terkena, tetapi sudah tercium juga ke dalam baunya, perihnya, sesaknya juga," ujar Euis.

Euis pun berupaya menenangkan anak-anaknya yang menangis ketakutan sambil menahan mata perih akibat gas air mata. Seusai lebih dari satu jam bertahan di dalam gerai makanan itu, para pengunjung dibolehkan untuk pulang. Hal itu karena massa sudah dibubarkan polisi. "Jam 8 kurang kami sampai, kami baru bisa keluar jam 9 lebih," ujar Euis.

Adapun bentrokan antar kelompok ormas di Jalan Raya Setu-Bantargebang pada Rabu malam merupakan buntut dari kerusuhan yang terjadi di wilayah Setu, Kabupaten Bekasi pada Rabu sore. Kapolres Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Dani Hamdani menjelaskan bahwa satu orang tewas dalam bentrokan tersebut.

Polisi juga menangkap 39 orang yang merupakan pelaku kerusuhan antar kelompok ormas di Jalan Raya Bantargebang-Setu pada Rabu malam.

Pilihan Editor: Bersaing dengan Toko Online, Ini Kata Para Pedagang di Pasar Tanah Abang dan Thamrin City

Berita terkait

Bahlil Berencana Bagi Izin Tambang untuk Ormas, Ini Tanggapan Muhammadiyah

4 jam lalu

Bahlil Berencana Bagi Izin Tambang untuk Ormas, Ini Tanggapan Muhammadiyah

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menanggapi rencana Menteri Bahlil Lahadalia membagikan izin usaha pertambangan (IUP) untuk Ormas.

Baca Selengkapnya

Viral Wanita Tewas di Tangan Gangster di Cikarang Bekasi, Polisi Berikan Penjelasan

10 jam lalu

Viral Wanita Tewas di Tangan Gangster di Cikarang Bekasi, Polisi Berikan Penjelasan

Sebuah video viral di media sosial menarasikan seorang wanita tewas bersimbah darah di Bekasi akibat dianiaya sekelompok gangster. Begini kata polisi.

Baca Selengkapnya

Komisi VII DPR Sebut Beri Izin Tambang ke Ormas Sebagai Reward Berjasa kepada Rezim Tidak Sehat

1 hari lalu

Komisi VII DPR Sebut Beri Izin Tambang ke Ormas Sebagai Reward Berjasa kepada Rezim Tidak Sehat

Anggota DPR mengatakan penerbitan izin tambang atau IUP kepada ormas tertentu tidak sehat bagi iklim pertambangan nasional

Baca Selengkapnya

Mudarat Tambang buat Ormas

2 hari lalu

Mudarat Tambang buat Ormas

Risiko mengintai di balik rencana pemberian izin tambang batu bara kepada ormas keagamaan. Perusahaan besar berpotensi sebagai 'penumpang gelap'.

Baca Selengkapnya

Diduga Dikejar dan Ditimpuk ODGJ, Wanita di Bekasi Luka di Kepala hingga 10 Jahitan

3 hari lalu

Diduga Dikejar dan Ditimpuk ODGJ, Wanita di Bekasi Luka di Kepala hingga 10 Jahitan

Keluarga korban telah membuat laporan polisi atas penyerangan yang dilakukan pria diduga ODGJ tersebut di Harapan Jaya, Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

3 hari lalu

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Pengurus Bela Kontraktor Soal Bangunan Masjid Al Barkah Senilai Rp 9,75 Miliar Mangkrak

4 hari lalu

Pengurus Bela Kontraktor Soal Bangunan Masjid Al Barkah Senilai Rp 9,75 Miliar Mangkrak

Pengurus Masjid Al Barkah di Jalan Raya Bekasi KM 23, Kelurahan Cakung Timur, Jakarta Timur, membela kontraktor Ahsan Hariri.

Baca Selengkapnya

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

5 hari lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Ibu Pembunuh Anak di Bekasi Kembali Ditahan usai Dirawat di RSJ Grogol

5 hari lalu

Ibu Pembunuh Anak di Bekasi Kembali Ditahan usai Dirawat di RSJ Grogol

Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grogol menyatakan kondisi kejiwaan ibu yang bunuh anak di Bekasi sudah stabil

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

6 hari lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya