Keluarga Bocah Mati Batang Otak di Bekasi Sebut Pelayanan Rumah Sakit Lebih Baik Usai Dilaporkan ke Polisi

Selasa, 3 Oktober 2023 16:43 WIB

ilustrasi konsultasi dokter (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga Alvaro, bocah mati batang otak di Bekasi seusai operasi amandel merasakan perubahan sikap pihak Rumah Sakit Kartika Husada, Jatiasih, Kota Bekasi. Paman Alvaro, Frans Sinaga mengatakan, perubahan sikap rumah sakit itu timbul setelah keluarga melayangkan somasi dan laporan ke Polda Metro Jaya.

"Bentuk dari sikap mereka setelah mendapatkan somasi memang langsung berubah 180 derajat," kata Frans saat ditemui wartawan di Rumah Sakit Kartika Husada, Senin malam, 2 Oktober 2023.

Pelayanan pihak rumah sakit disebut menjadi lebih baik, seperti lebih peduli hingga terbuka kepada keluarga korban. Padahal, ketika sebelum dilaporkan ke polisi dan disomasi, pihak rumah sakit, kata Frans, terkesan tertutup.

Pihak keluarga juga tidak mendapatkan intimidasi dari rumah sakit. Keluarga Alvaro juga mendapat fasilitas lengkap untuk penanganan jenazah Alvaro yang sempat koma 13 hari sebelum meninggal.

"Mereka lebih perhatian, lebih care, lebih juga mau terbuka, karena selama ini kan kalau kami minta tindakan-tindakannya selalu dibilangnya nanti tunggu manajemen, tunggu rapat manajemen," ujar Frans.

Kronologi Kasus Alvaro Meninggal Setelah Mati Batang Otak

Advertising
Advertising

Kemarin, ayah Alvaro, Albert Francis menjelaskan, kasus itu berawal saat dua anaknya, J, 9 tahun, dan Alvaro, 7 tahun, menjalani operasi amandel di rumah sakit tersebut. Kedua anak itu dirujuk dari puskesmas ke rumah sakit tersebut, karena menderita sakit tenggorokan dan telinga, serta harus menjalani pengangkatan amandel.

Alvaro terlebih dahulu yang menjalani operasi amandel pada 19 September 2023. Adapun, J, yang juga menjalani operasi di hari yang sama dan kondisinya sudah pulih pascaoperasi amandel.

"Waktu operasi yang mendampingi itu istri saya, dia disodorkan form yang harus ditandatangani, entah persetujuan atau apa, karena pada saat itu kalut, jadi, langsung ditandatangani," ujar Albert kepada wartawan, Senin, 2 Oktober 2023.

Albert kemudian mendapat kabar dari dokter bahwa operasi yang dijalani Alvaro berjalan lancar. Beberapa saat kemudian, Alvaro tiba-tiba mengalami sulit bernapas.

Pihak dokter kemudian melakukan resusitasi jantung dan memasang ventilator kepada Alvaro. Beberapa waktu kemudian, dokter mendiagnosis bocah kelas dua SD itu mengalami mati batang otak. Alvaro lalu koma selama 13 hari hingga dinyatakan meninggal dunia pada Senin malam.

Atas peristiwa bocah mati batang otak di Bekasi itu, pihak keluarga melaporkan dugaan malpraktik sejumlah dokter rumah sakit tersebut ke Polda Metro Jaya pada 29 September lalu. "Laporan kami sebenarnya ada tiga UU terkait yang kami laporkan. Pertama, tentang UU Kesehatan, kedua, itu tentang UU Perlindungan Konsumen, yang ketiga itu, UU KUHP yang lama Pasal 359, 360, 361," kata kuasa hukum keluarga korban, Christmanto.

ADI WARSONO

Pilihan Editor: Keluarga Ingin Polisi Cepat Usut Kasus Bocah Mati Batang Otak di Bekasi Diduga Korban Malpraktik

Berita terkait

6 Fakta Kasus Perundungan PPDS di Undip

3 hari lalu

6 Fakta Kasus Perundungan PPDS di Undip

Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Universitas Diponegoro (Undip) sedang disorot karena masalah perundungan.

Baca Selengkapnya

Berkah Program Dokter Tangguh di Batanghari

4 hari lalu

Berkah Program Dokter Tangguh di Batanghari

Sistem pelayanan kesehatan di Kabupaten Batanghari menjangkau hampir seluruh penduduk. Terobosan sang bupati ini mendatangkan berbagai penghargaan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Korsel Kerahkan Dokter Militer ke IGD RS Publik, Israel Terancam Lumpuh

18 hari lalu

Top 3 Dunia: Korsel Kerahkan Dokter Militer ke IGD RS Publik, Israel Terancam Lumpuh

Berita Top 3 Dunia pada Senin 2 September 2024 diawali oleh kabar Kementerian Kesehatan Korea Selatan akan kerahkan dokter militer ke IGD RS publik

Baca Selengkapnya

Mulai Kolaps, Pemerintah Korea Selatan Kerahkan Dokter Militer Layani IGD RS Publik

18 hari lalu

Mulai Kolaps, Pemerintah Korea Selatan Kerahkan Dokter Militer Layani IGD RS Publik

Kementerian Kesehatan Korea Selatan pada Senin 2 September 2024 berencana mengerahkan dokter militer ke ruang gawat darurat rumah sakit publik.

Baca Selengkapnya

Menkes Puji Keberhasilan Bedah Telerobotik Pasien Pertama di Indonesia

21 hari lalu

Menkes Puji Keberhasilan Bedah Telerobotik Pasien Pertama di Indonesia

Operasi bedah telerobotik kista ginjal berhasil dilakukan tim dokter di Bali atas pasien di Jakarta. Ada peran jaringan internet 5G di baliknya.

Baca Selengkapnya

Polisi India Tembakkan Gas Air Mata ke Arah Demonstran Pembunuhan Dokter

24 hari lalu

Polisi India Tembakkan Gas Air Mata ke Arah Demonstran Pembunuhan Dokter

Polisi di India menembakkan gas air mata ketika mereka bentrok dengan ribuan demonstran yang memprotes pembunuhan dan pemerkosaan dokter

Baca Selengkapnya

1 dari 5 Pasien Koma Bisa Jadi Masih Sadar tapi 'Terkunci'

28 hari lalu

1 dari 5 Pasien Koma Bisa Jadi Masih Sadar tapi 'Terkunci'

Satu dari lima orang yang mengalami koma mungkin kesadarannya berada dalam kondisi seperti 'terkunci'.

Baca Selengkapnya

Buku Harian Dokter yang Jadi Korban Perkosaan di India Ditemukan

29 hari lalu

Buku Harian Dokter yang Jadi Korban Perkosaan di India Ditemukan

Buku harian itu berisi mimpi-mimpi dokter MD, yang diantaranya ingin mendapatkan medali dan penghargaan bidang kedokteran.

Baca Selengkapnya

Anak 4 Tahun Diperkosa Picu Demo di Mumbai, Sekolah Ditutup hingga Akses Internet Diputus

29 hari lalu

Anak 4 Tahun Diperkosa Picu Demo di Mumbai, Sekolah Ditutup hingga Akses Internet Diputus

Layanan internet terputus dan sekolah-sekolah di Mumbai ditutup usai protes atas pemerkosaan terhadap dua anak perempuan berusia empat tahun meningkat

Baca Selengkapnya

Pembunuhan dan Pemerkosaan Dokter, MA India Bentuk Tim Nasional Keamanan Medis

31 hari lalu

Pembunuhan dan Pemerkosaan Dokter, MA India Bentuk Tim Nasional Keamanan Medis

Mahkamah Agung India pada Selasa membentuk Gugus Tugas Nasional untuk merumuskan protokol guna memastikan keamanan dokter

Baca Selengkapnya