Cuaca Panas Berlanjut Sepanjang Oktober, BPBD DKI Bersurat Minta Hujan Buatan

Rabu, 4 Oktober 2023 08:36 WIB

Pilot, copilot dan kru pesawat berdoa sebelum melakukan penerbangan peluncuran Teknologi Modifikasi Cuaca (hujan buatan) dengan membawa bahan semai sebanyak 2,8 ton menggunakan pesawat CN-A 2901 TNI AU, di Bandar Udara Militer Halim Perdanakusuma, Jakarta, 25 Agustus 2015. Pemanfaatan Teknologi Modifikasi Cuaca untuk penanggulangan kekeringan yang berlangsung selama 90 hari di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji menjelaskan pihaknya sudah mengirim surat ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melakukan program hujan buatan dengan teknologi modifikasi cuaca (TMC).

Hujan buatan, kata Isnawa, untuk menanggulangi kemarau berkepanjangan yang melanda DKI Jakarta. "Sudah (mengirim surat). Kita sudah bersurat juga sekitar dua bulan lalu ke BNPB soal kemarau," katanya saat dihubungi Tempo, Selasa, 3 Oktober 2023.

Menurut Isnawa, BPBD DKI tidak berwenang memutuskan kebijakan hujan buatan lewat teknologi modifikasi cuaca atau TMC. Kewenangan itu dimiliki oleh BNPB.

Setiap BPBD kata Isnawa, harus melakukan permohonan terlebih dahulu jika ingin melakukan TMC kepada BNPB. Selanjutnya, BNPB akan menindaklanjuti lewat kerja sama dengan lembaga-lembaga terkait.

"Baru nanti BNPB dengan anggaran pemerintah pusat mereka melakukan kerja sama teknologi modifikasi cuaca," ujar Isnawa.

Advertising
Advertising

Dalam menggunakan TMC, tutur Isnawa, BNPB perlu berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU). Prsetujuan dari keempat lembaga ini kemudian yang akan menentukan kebijakan apa yang akan diambil dalam penggunaan TMC.

"Setelah di-acc, tim BNPB, BRIN, BMKG, dan TNI AU akan rapat dulu pertumbuhan awan hujan ada di mana. Setelah ada, baru mereka melakukan TMC," ujar Isnawa.

Hujan buatan yang dihasilkan oleh TMC ini, menurut Isnawa, berhasil sejenak mengurangi polusi Jakarta. "Kemarin waktu Jakarta polusi udaranya tinggi beberapa kali dilakukan TMC walaupun cuma 5 menit, 3 menit. Itu tujuannya supaya mengurangi polutan udara Jakarta yang buruk," katanya.

Teknologi modifikasi cuaca, tutur Isnawa, hanya dapat dilakukan selama masih ada sinar matahari. Hal ini disebabkan karena awan hujan hanya dapat terlihat apabila ada cukup cahaya yang mendukung.

"TMC itu hanya efektif kalau dari pagi sampai jam 5 sore. Menjelang magrib itu sudah ngga bisa lagi karena sudah gelap awannya," ujarnya.

Pilihan Editor: 80 RS Menolak Jadi Rujukan Bocah Mati Batang Otak di Bekasi, Kenapa?

Berita terkait

BNPB: Korban Banjir Lahar Hujan Sumatra Barat Mencapai 43 Orang

3 jam lalu

BNPB: Korban Banjir Lahar Hujan Sumatra Barat Mencapai 43 Orang

Kepala BNPB memimpin rapat koordinasi penanganan darurat bencana banjir lahar hujan di Provinsi Sumatra Barat.

Baca Selengkapnya

Korban Banjir Bandang di Sumatera Barat Bertambah: Total 43 Meninggal, 15 Hilang

3 jam lalu

Korban Banjir Bandang di Sumatera Barat Bertambah: Total 43 Meninggal, 15 Hilang

Menurut BMKG, penyebab bencana banjir bandang di Sumatera Barat tidak hanya akibat material lahar hasil erupsi Gunung Marapi.

Baca Selengkapnya

Banjir Lahar Dingin Tanah Datar, Korban Meninggal Bertambah Jadi 13 Orang

11 jam lalu

Banjir Lahar Dingin Tanah Datar, Korban Meninggal Bertambah Jadi 13 Orang

BNPB mencatat total korban jiwa akibat banjir di Kabupaten Tanah Datar hingga 12 Mei 2024, pukul 12.00 WIB ,menjadi 13 orang.

Baca Selengkapnya

BPBD Evakuasi 15 Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Kabupaten Agam

1 hari lalu

BPBD Evakuasi 15 Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Kabupaten Agam

BPBD masih terus memutakhirkan data bangunan terdampak, baik rumah, fasilitas umum, dan tempat usaha akibat banjir bandang tersebut.

Baca Selengkapnya

Suhu di Tanah Suci Capai 40 Derajat Celcius, Ini yang Perlu Disiapkan Jemaah Haji

1 hari lalu

Suhu di Tanah Suci Capai 40 Derajat Celcius, Ini yang Perlu Disiapkan Jemaah Haji

Jemaah haji asal Indonesia memakai tabir surya ketika di Tanah Suci mengingat cuaca panas yang bisa mencapai lebih dari 40 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

729 Rumah Terendam Banjir Konawe Utara, Ratusan Hektare Lahan Pertanian Terdampak

1 hari lalu

729 Rumah Terendam Banjir Konawe Utara, Ratusan Hektare Lahan Pertanian Terdampak

Kerugian material yang berhasil dihimpun sekitar 729 rumah dan 327,2 hektare lahan pertanian terendam banjir.

Baca Selengkapnya

Saran buat Jemaah Haji agar Kesehatan Tetap Terjaga selama di Tanah Suci

3 hari lalu

Saran buat Jemaah Haji agar Kesehatan Tetap Terjaga selama di Tanah Suci

Di tengah cuaca panas di Tanah Suci, jemaah haji perlu menjaga kondisi fisik tetap bugar dan sehat. Berikut yang perlu disiapkan dan dilakukan.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ancam Produksi Beras

4 hari lalu

Cuaca Panas Ancam Produksi Beras

Cuaca panas belakangan ini di satu sisi dapat meningkatkan rendemen padi, tapi di sisi lain berpotensi membuat gagal tanam dan gagal panen.

Baca Selengkapnya

Menag Yaqut Ingatkan Jemaah Haji Antisipasi Cuaca Panas di Arab Saudi: Bisa Capai 50 Derajat

5 hari lalu

Menag Yaqut Ingatkan Jemaah Haji Antisipasi Cuaca Panas di Arab Saudi: Bisa Capai 50 Derajat

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, mengimbau jemaah haji menjaga kesehatan untuk mengantisipasi cuaca panas di Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Tanah Longsor di Kota Padang, Dua Warga Dilaporkan Hilang Tertimbun

5 hari lalu

Tanah Longsor di Kota Padang, Dua Warga Dilaporkan Hilang Tertimbun

Tanah longsor terjadi di Padang Sumatera Barat akibat hujan deras mengguyur kota itu sejak Selasa siang. Akses jalan menuju Solok terputus.

Baca Selengkapnya