Satpam Paksa Kurir Copot Bendera Palestina: Dugaan Alasannya hingga Dipecat Summarecon

Reporter

Adi Warsono

Jumat, 10 November 2023 09:42 WIB

Massa dari Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina melakukan aksi damai di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu, 5 November 2023. Kawasan Monas berubah menjadi lautan massa yang mengibarkan bendera Palestina. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Bekasi - Kejadian kurir paket logistik dipaksa mencopot bendera Palestina yang terpasang di bentornya viral di media sosial dan menjadi sorotan publik. Seorang sekuriti Apartemen Spring Lake, kawasan Summarecon Bekasi, Kota Bekasi yang meminta pencopotan bendera tersebut pada Rabu, 8 November 2023.

Kurir paket bernama Tentara Juantoro memperoleh informasi bahwa sekuriti itu meminta bendera Palestina dicopot karena penghuni apartemen.

"Memang dia (sekuriti) katanya menjalankan tugas, karena ada penghuni yang enggak suka ada bendera Palestina," kata Tentara saat ditemui wartawan di Bekasi, Kamis, 9 November 2023.

Awal mula kejadian
Kejadian ini bermula ketika Tentara mengantarkan paket ke Apartemen Spring Lake. Bendera Palestina yang terpasang di bentornya hilang ketika Tentara kembali ke bentornya.

Seorang sekuriti tiba-tiba mendatanginya untuk bilang bahwa bendera Palestina telah dicopot dan ditaruh di jok bentor. Tentara sempat mempertanyakan alasan sekuriti mencopot bendera tersebut. Kepada Tentara, sekuriti itu mengaku hanya menjalankan tugas.

Advertising
Advertising

"Selesai dari situ saya pulang ke gudang (paket logistik) di Perwira (Bekasi Utara), saya pasang lagi bendera, tetapi saya kabel ties jadi kalau mau dicopot enggak bakal bisa kecuali disobek," ujar Tentara.

Sekuriti minta Tentara copot bendera Palestina
Tentara kembali ke apartemen itu untuk mengantar paket. Akan tetapi, setibanya di apartemen, Tentara didatangi sekuriti lagi untuk memintanya mencopot bendera Palestina.

Tentara menolak permintaan sekuriti itu. Cekcok mulut antara keduanya sempat terjadi.

"Saya enggak mau pak kalau dilepas benderanya, saya umpetin saja. Terus dia (sekuriti) bilang 'keluar kamu', habis itu saya ambil handphone saya rekam. Sudah kelanjutannya begitu saya dikejar terus sampai dalam seperti yang di video," ujar Tentara.

Penjelasan Summarecon
PT Summarecon Agung Tbk membantah ada perintah kepada petugas keamanan di Apartemen Spring Lake untuk mencopot bendera milik Tentara. Head of Corporate Communications PT Summarecon Agung Tbk Rulli Lazuardi menyebut, pihaknya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan serta mendukung sikap pemerintah.

"Kami klarifikasi bahwa tindakan tersebut adalah inisiatif spontan dari sekuriti yang bersangkutan dan bukan menjadi kebijakan Summarecon," kata Rulli dalam keterangan resmi tertulis, Kamis, 9 November 2023.

Sekuriti dipecat dan minta maaf
Rulli menjelaskan, pihaknya sudah memberhentikan sekuriti yang meminta Tentara mencopot bendera Palestina. Pelaku juga sudah mengakui kekeliruannya dan meminta maaf kepada Tentara. Permintaan maaf sekuriti itu disaksikan pihak Polres Metro Bekasi Kota dan sejumlah organisasi kemasyarakatan (Ormas).

Pilihan Editor: Penjelasan Polda Metro Jaya Minta Rapat Bahas Supervisi dengan KPK Diundur Pekan Ketiga November

Berita terkait

Viral Wanita Tewas di Tangan Gangster di Cikarang Bekasi, Polisi Berikan Penjelasan

10 jam lalu

Viral Wanita Tewas di Tangan Gangster di Cikarang Bekasi, Polisi Berikan Penjelasan

Sebuah video viral di media sosial menarasikan seorang wanita tewas bersimbah darah di Bekasi akibat dianiaya sekelompok gangster. Begini kata polisi.

Baca Selengkapnya

Diduga Dikejar dan Ditimpuk ODGJ, Wanita di Bekasi Luka di Kepala hingga 10 Jahitan

3 hari lalu

Diduga Dikejar dan Ditimpuk ODGJ, Wanita di Bekasi Luka di Kepala hingga 10 Jahitan

Keluarga korban telah membuat laporan polisi atas penyerangan yang dilakukan pria diduga ODGJ tersebut di Harapan Jaya, Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

3 hari lalu

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Pengurus Bela Kontraktor Soal Bangunan Masjid Al Barkah Senilai Rp 9,75 Miliar Mangkrak

4 hari lalu

Pengurus Bela Kontraktor Soal Bangunan Masjid Al Barkah Senilai Rp 9,75 Miliar Mangkrak

Pengurus Masjid Al Barkah di Jalan Raya Bekasi KM 23, Kelurahan Cakung Timur, Jakarta Timur, membela kontraktor Ahsan Hariri.

Baca Selengkapnya

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

5 hari lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Ibu Pembunuh Anak di Bekasi Kembali Ditahan usai Dirawat di RSJ Grogol

5 hari lalu

Ibu Pembunuh Anak di Bekasi Kembali Ditahan usai Dirawat di RSJ Grogol

Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grogol menyatakan kondisi kejiwaan ibu yang bunuh anak di Bekasi sudah stabil

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

6 hari lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Berapa Gaji Satpam Bank di Indonesia? Segini Perkiraannya

6 hari lalu

Berapa Gaji Satpam Bank di Indonesia? Segini Perkiraannya

Berikut ini perkiraan gaji satpam bank di Indonesia, mulai dari BCA, BNI, Mandiri, hingga Bank Pembangunan Daerah (BPD).

Baca Selengkapnya

Relawan Daftarkan Kaesang di Pilkada Kota Bekasi, PSI: Murni Aspirasi Warga

6 hari lalu

Relawan Daftarkan Kaesang di Pilkada Kota Bekasi, PSI: Murni Aspirasi Warga

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie mengatakan langkah relawan mendaftarkan Kaesang ikut Pilkada Kota Bekasi murni aspirasi masyarakat.

Baca Selengkapnya

Kasus Penganiayaan Taruna STIP Hingga Tewas, Keluarga Syok Tegar Ditetapkan Tersangka

6 hari lalu

Kasus Penganiayaan Taruna STIP Hingga Tewas, Keluarga Syok Tegar Ditetapkan Tersangka

Akibat perbuatannya menganiaya adik kelasnya hingga meninggal, taruna STIP itu terancam hukuman penjara 15 tahun.

Baca Selengkapnya