Lokasi Perdana Pembiakan Nyamuk Wolbachia Kemungkinan di Kecamatan Kembangan

Jumat, 24 November 2023 07:18 WIB

Kepala Suku Dinas Kesehatan (Kasudinkes) Jakarta Barat (Jakbar), Erizon Safari saat ditemui di Jakarta pada Selasa, 21 November 2023. Foto: ANTARA/Risky Syukur

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Erizon Safari mengatakan lokasi perdana pembiakan nyamuk Wolbachia di Jakarta Barat masih belum bisa dipastikan. Namun, dia memperkirakan kecamatan Kembangan berpeluang menjadi lokasi pertama yang disasar.

"Memang ada wacana di Kembangan karena angka kasus (DBD) dianggap paling tinggi. Satu lokasi pasti belum dipastikan, tapi kemungkinan di Kembangan," kata Erizon saat dikonfirmasi TEMPO, Kamis, 23 November 2023.

Erizon menyampaikan dalam penentuan lokasi perdana pembiakan nyamuk Wolbachia, pihaknya masih memperhitungkan logistik yang dibutuhkan.

"Kalau di Kembangan butuh sekian ribu titik, tapi ternyata logistik tidak mencukupi, apakah bisa dipaksakan? Kan enggak," ujarnya sambil memberi perumpamaan.

Erizon menjelaskan penentuan kecamatan pertama yang dijadikan lokasi pertama pembiakan nyamuk Wolbachia mencakup seluruh kelurahan yang ada di dalamnya. "Kalau semisal jadi di Kembangan, harapannya bisa di seluruh kelurahan yang ada di kecamatan itu," tuturnya.

Advertising
Advertising

Erizon turut memastikan sekarang telur-telur nyamuk Wolbachia masih berada di Yogyakarta. "Pembibitan dilakukan di labolatorium UGM," katanya.

Berkenaan dengan jadwal peluncuran program pembiakan nyamuk Wolbachia di Jakarta Barat, jelas Erizon, masih belum bisa dipastikan. Hal ini karena belum adanya kesepakatan antara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Pemerintah Provinsi DKI yang tertuang dalam memorandum of understanding (MoU).

"Kalau belum ada MoU, gimana kami mau memastikan tanggal? Kalau sudah ada MoU yang jelas baru bisa diputuskan locus (lokasi) dan tanggalnya," katanya.

Mengenal Nyamuk Wolbachia

Dikutip laman resmi Kemenkes, wolbachia adalah nama bakteri yang dapat dijumpai di dalam tubuh serangga, termasuk nyamuk harimau Asia (Aedes albopictus). Wolbachia mampu bertahan hidup di luar sel tubuh serangga, tetapi tidak bisa mereplikasi diri tanpa bantuan inangnya.

Peneliti UGM, Adi Utarini, menjelaskan wolbachia secara alami terdapat pada lebih dari 50 persen serangga. Bakteri tersebut memiliki sifat sebagai simbion atau tidak berdampak negatif pada inangnya. Selain itu, berdasarkan analisis risiko yang dilakukan oleh 20 ilmuwan independen di Indonesia menyimpulkan efek negatif wolbachia dapat diabaikan.

Cara Kerja Teknologi Wolbachia

Di Tanah Air, teknologi wolbachia diimplementasikan dengan metode penggantian. Caranya, nyamuk jantan dan nyamuk betina yang terinfeksi wolbachia dilepasliarkan ke alam. Caranya dengan mengembangbiakannya dalam ember yang dititipkan di rumah-rumah warga. Tujuannya agar nyamuk tersebut bereproduksi dengan nyamuk lokal dan menghasilkan anak-anak nyamuk mengandung wolbachia.

Wolbachia, kata Utarini, bertindak sebagai pemutus replikasi virus DBD di dalam tubuh nyamuk. Akibatnya, nyamuk tidak mampu lagi menularkan virus kepada orang yang dihisap darahnya. Selain itu, wolbachia yang terkandung dalam telur nyamuk dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya sehingga bersifat berkelanjutan.

ANTARA | MELYNDA DWI PUSPITA

Pilihan Editor: KJP Dua Pelajar SMK Dicabut, Terlibat Pembacokan saat Tawuran

Pilihan Editor: KJP Dua Pelajar SMK Dicabut, Terlibat Pembacokan saat Tawuran

Berita terkait

DBD Masalah Kesehatan Dunia, BRIN Temukan Metode Pengendalian

1 hari lalu

DBD Masalah Kesehatan Dunia, BRIN Temukan Metode Pengendalian

Demam berdarah dengue (DBD) menjadi masalah bagi negara-negara tropis di dunia. Acapkali dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap 19 Remaja Diduga Terlibat Tawuran di Jakarta Barat, Sita Celurit hingga Stik Golf

4 hari lalu

Polisi Tangkap 19 Remaja Diduga Terlibat Tawuran di Jakarta Barat, Sita Celurit hingga Stik Golf

Polisi akan memanggil orang tua dan guru dari sekolah para pelajar yang terlibat tawuran itu untuk memberikan klarifikasi.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Pasien Demam Berdarah di RSUD Chasbullah Bekasi yang Viral di Media Sosial

6 hari lalu

3 Fakta Pasien Demam Berdarah di RSUD Chasbullah Bekasi yang Viral di Media Sosial

Beredar video mengenai lonjakan kasus Demam Berdarah di Bekasi yang terdampar di ruang IGD RSUD Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi

Baca Selengkapnya

Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

8 hari lalu

Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

Mencegah lebih baik daripada mengobati, begitu juga dengan DBD. Berikut penjelasan Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Peserta Sakit DBD Sebelum UTBK, Ini Kata Panitia di UNJ

10 hari lalu

Peserta Sakit DBD Sebelum UTBK, Ini Kata Panitia di UNJ

Ada berbagai cerita di tengah pelaksanaan UTBK SNBT di UNJ, diantaranya ada peserta yang sakit DBD.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

11 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

13 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

15 hari lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

15 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Polisi Ciduk 12 Remaja Diduga akan Tawuran di Jakarta Barat, Sita 5 Celurit dan 1 Pedang

16 hari lalu

Polisi Ciduk 12 Remaja Diduga akan Tawuran di Jakarta Barat, Sita 5 Celurit dan 1 Pedang

Para remaja yang kedapatan hendak tawuran itu dibawa ke Polsek Kebon Jeruk dan Polsek Palmerah.

Baca Selengkapnya