Setelah Pentas Butet Kartaredjasa Diduga Diintimidasi, Penulis Agus Noor Diperiksa Polisi

Kamis, 7 Desember 2023 22:59 WIB

Agus Noor, penulis dan Direktur Artistik Calon Lawan dalam konferensi pada Jumat, 19 Oktober 2023. Foto: TEMPO/Gabriella Keziafanya Binowo.

TEMPO.CO, Jakarta - Penulis naskah teater, Agus Noor, menyebut bahwa dirinya telah diperiksa polisi. Menurut dia, pemeriksaan itu berlangsung pada Rabu malam, 6 Desember 2023.

"Mendadak sudah semalam, mungkin karena sudah bocor," kata dia saat dikonfirmasi TEMPO pada Kamis, 7 Desember 2023.

Ia belum menceritakan lebih lanjut soal kejadian tersebut. Belum diketahui juga apakah pemeriksaan polisi kemarin sehubungan dengan dugaan intimidasi polisi atas pentas Musuh Bebuyutan.

Sebelumnya, Agus dan seniman Butet Kartaredjasa diduga mendapatkan intimidasi dari polisi saat menggelar pertunjukan bermuatan satir politik berjudul Musuh Bebuyutan di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat pada 1 Desember 2023.

Agus adalah penulis naskah pertunjukan itu. Sore hari sebelum pertunjukan berlangsung, sejumlah petugas Kepolisian Sektor Cikini tiba-tiba datang dan meminta penyelenggara membuat surat pernyataan yang isinya tidak menampilkan pertunjukan mengandung unsur politik.

Advertising
Advertising

Sejak 2011 menggelar pertunjukan teater di Indonesia, Agus menyebut, baru kali ini ada permintaan dari polisi untuk menandatangani surat pernyataan. Sebelum Musuh Bebuyutan, Agus telah memproduksi 40 pertunjukan lainnya.

Menurut dia, tim penyelenggara juga telah memenuhi segala kewajiban dan persyaratan perizinan sesuai ketentuan pementasan. "Ada pernyataan bahwa kami harus berkomitmen, di mana kegiatan itu tidak mengandung unsur politik," ucap Agus dalam keterangan tertulisnya.

Saat polisi datang, pelaksana produksi Musuh Bebuyutan, Zulita Basri, melapor ke Butet selaku penanggung jawab. Mereka mengaku heran dengan adanya surat pernyataan tersebut.

"Apakah karena ini tahun politik? Apakah karena ini masa kampanye pemilihan umum?" ucap Agus.

Dugaan intimidasi yang dimaksud adalah ketika polisi meminta penyelenggara acara untuk menandatangani surat pernyataan sebagai bentuk komitmen agar tidak ada unsur politik dalam pentas Musuh Bebuyutan.

Menurut Agus Noor, kejadian ini membuat para pemain menjadi gelisah saat tampil. Sebab, tak pernah ada permintaan tanda tangan surat pernyataan sejak era pemerintahan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pilihan Editor: Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa, Hasil Autopsi Simpulkan Mayat Sudah Membusuk

Berita terkait

Megawati Kunjungi Pameran Seni Butet, Disambut Patung Kurus Mirip Petruk

20 jam lalu

Megawati Kunjungi Pameran Seni Butet, Disambut Patung Kurus Mirip Petruk

Didampingi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Megawati meninjau pameran bertajuk Melik Nggendong Lali dengan diterima oleh Butet Kartaredjasa.

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

9 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

3 Pesan Penting Megawati untuk Kader PDIP, Salah Satunya Jangan Pernah Bohong

16 hari lalu

3 Pesan Penting Megawati untuk Kader PDIP, Salah Satunya Jangan Pernah Bohong

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan sejumlah petuah kepada kadernya. Menekankan kadernya jangan bohong. Apa petuah lainnya?

Baca Selengkapnya

MK Terima 52 Amicus Curiae Terhadap Sengketa Pilpres 2024, Berapa Amicus Curiae yang Akan Dipakai?

22 hari lalu

MK Terima 52 Amicus Curiae Terhadap Sengketa Pilpres 2024, Berapa Amicus Curiae yang Akan Dipakai?

Hakim MK telah memutuskan hanya 14 amicus curiae, yang dikirimkan ke MK sebelum 16 April 2024 pukul 16.00 WIB yang akan didalami di sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Kim Sae Ron Mundur dari Teater Dongchimi Sehari Setelah Diumumkan

25 hari lalu

Kim Sae Ron Mundur dari Teater Dongchimi Sehari Setelah Diumumkan

Kim Sae Ron batal comeback dengan tampil sebagai pemeran di pertunjukan teater Dongchimi mendatang. Diduga karena kondisi mentalnya memburuk.

Baca Selengkapnya

Kim Sae Ron akan Main Teater Dongchimi, Comeback Setelah Kasus DUI

26 hari lalu

Kim Sae Ron akan Main Teater Dongchimi, Comeback Setelah Kasus DUI

Kim Sae Ron akan membintangi pertunjukan teater bulan depan setelah vakum dari dunia akting selama 2 tahun karena kasus DUI.

Baca Selengkapnya

BEM UI Kritik Penganiayaan TNI Terhadap Warga Papua, Dibalas Serbuan Tantangan KKN di Wilayah KKB Papua

36 hari lalu

BEM UI Kritik Penganiayaan TNI Terhadap Warga Papua, Dibalas Serbuan Tantangan KKN di Wilayah KKB Papua

Ini berawal saat BEM UI mengunggah kritik yang menyoroti kasus penganiayaan warga di Papua oleh aparat.

Baca Selengkapnya

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

41 hari lalu

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

Selain menganiaya Ketua LPM Bedahan Depok tersebut pasutri itu diduga juga memukul karyawan dan mengintimidasi istri Rizal.

Baca Selengkapnya

Ayu Utami Akui Adanya Intimidasi terhadap Seniman yang Kritisi Pilpres 2024

42 hari lalu

Ayu Utami Akui Adanya Intimidasi terhadap Seniman yang Kritisi Pilpres 2024

beberapa penggiat seni mengalami intimidasi, termasuk kehilangan akses ke platform media sosial mereka setelah mengkritik putusan MK nomor 90.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari Saling Lapor, Ini Kata Polisi

44 hari lalu

Warga Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari Saling Lapor, Ini Kata Polisi

Polresta Banyuwangi menargetkan kedua belah pihak berdamai dan situasi kamtibmas khususnya di Desa Pakel kondusif.

Baca Selengkapnya