Wartawan Tempo Halau Serangan Preman

Reporter

Editor

Rabu, 17 Juni 2009 18:09 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Seorang wartawan dikeroyok komplotan preman di dalam angkutan kota. Korban sempat melapor ke sebuah pos polisi guna meminta bantuan. Namun, laporan itu tidak lekas direspon. "Saya malah disuruh melapor ke Polda," kata Ronald Saut, ketika melapor di Mapolda Metro Jaya, Rabu (17/6).

Peristiwa terjadi dini hari tadi sekitar pukul 01.00 WIB, ketika Ronald baru saja pulang dari kantornya di Kebayoran Baru. Wartawan Tempo yang tinggal di Tanjung Priok itu kemudian menumpangi sebuah angkot yang sedang berhenti di perempatan yang tidak jauh dari Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia.

Di dalam angkot, ia ditemani enam orang penumpang lain. Dihadapannya duduk sepasang suami-istri. Adapun Ronald yang mengambil tempat duduk di bangku tengah sebelah kanan diapit oleh empat pria. "Salah seorang diantaranya duduk di dekat pintu keluar," katanya.

Mulanya tidak ada yang janggal. Namun, selang 200 meter angkot itu melaju ke arah Jl. Jenderal Sudirman, satu dari empat pria itu menyapa Ronald dengan nada ancaman. "Kamu anak Makassar yang kemarin ikut berantem ya? Coba buka tas kamu," kata Ronald mengulangi ucapan pria tersebut.

Permintaan itu tidak lekas dituruti Ronald. Nalar kewartawanannya langsung menangkap sinyal jika ia sedang dijadikan target perampokan. Ronald pun memilih bungkam seribu basa. Namun aksi tutup mulut itu malah membuat kawanan preman makin beringas. "Dua diantaranya berusaha memukul saya," katanya.

Perlakuan brutal itu memaksa Ronald untuk menghindari sejumlah pukulan. Malang baginya. Tanpa sadar tangannya tertusuk kawat tajam yang sedang mengarah ke badannya. Darah segar seketika mengucur.

Meski demikian, Ronald masih saja melayani perlawanan. Ia bahkan sempat merampas ikat pinggang besi bergambar skeater yang akan dipakai untuk menganiayanya. Dengan alat itulah itu melakukan perlawanan. "Mendekati pos polisi patung merdeka, Jl. Jenderal Sudirman, mereka turun," kata Ronald.

Sesampainya di perempatan patung Merdeka, Ronald memilih turun. Ia lalu meminta bantuan atas musibah yang dialaminya kepada petugas polisi yang tengah tertidur di pos polisi di perempatan tersebut. Namun sial baginya. Bantuan yang diberikan hanyalah saran untuk melapor ke Kantor Polda Metro Jaya.

Meski mengaku sedikit kecewa, Ronald akhirnya memilih menuruti saran tersebut. Suasana jalan yang sangat lengang pagi itu memaksanya untuk menempuh rute dengan cara berjalan kaki sepanjang jalan Jenderal Sudirman. Selang beberapa saat, ia dihampiri sebuah angkot.

"Supir dalam angkot itu menayakan tujuan perjalanan saya," kata Ronald. Belum lagi pertanyaan itu dijawab, Ronald malah menyuruh penumpang kendaraan itu untuk turun. "Kalao berani turun lo sekarang!" bentak Ronald. Ups.., rupanya penumpang angkot itu adalah keempat pelaku yang telah menganiayanya.

Sadar sedang dalam posisi yang tidak menguntungkan, keempat pelaku yang sedang duduk dengan tiga penumpang lain saling bercelingukan. Seolah saling tidak mengenal. Rasa heran supir memaksanya untuk kembali menginjak pedal gas dan meninggalkan Ronald.

"Laporan saya sudah ditangani Polda," kata Ronald.

RIKY FERDIANTO

Berita terkait

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

50 hari lalu

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Petani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim

54 hari lalu

Petani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim

Sebelum dugaan penganiayaan ini terjadi, Wahyu menyebut sejak dulu PT Bumi Sari kerap meneror warga Desa Pakel.

Baca Selengkapnya

Lokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu

18 Februari 2024

Lokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu

Lokataru mengungkap kronologi kekerasan terhadap mahasiswa saat demo di Geudng MK sehari sebelum pemilu.

Baca Selengkapnya

Ketua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi

10 Februari 2024

Ketua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi

Salah satu Mahasiswa Universitas Trilogi mendapat kekerasan fisik hingga memar di dahi. Ketua BEM akui rekannya masih cemas.

Baca Selengkapnya

Intimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi

5 Februari 2024

Intimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi

Delpedro Marhaen menyatakan Lokataru dan koalisi akan melaporkan dugaan intimidasi di Universitas Trilogi oleh sekelompok preman yang melarang demo.

Baca Selengkapnya

Puluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan

5 Februari 2024

Puluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan

Kantor YLBHI dan KontraS didatangi sejumlah massa yang meminta mereka menghentikan penggaungan isu-isu penyelematan demokrasi.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

5 Februari 2024

Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

Belasan preman mengintimidasi mahasiswa di sekitar Universitas Trilogi, Jakarta. Mereka dipaksa bubarkan diskusi membahas demo pemakzulan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Massa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku

28 Januari 2024

Massa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku

Ormas Islam di Solo berencana beraudiensi dengan polisi untuk memberikan dukungan terhadap pemberantasan premanisme.

Baca Selengkapnya

1 Tewas Dalam Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi, Dipicu Pemalakan Pedagang

28 Desember 2023

1 Tewas Dalam Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi, Dipicu Pemalakan Pedagang

Kedua preman sudah ditahan di Polres Metro Bekasi Kota karena melakukan penusukan hingga korban meninggal.

Baca Selengkapnya

Kronologi 5 Pengamen di Bekasi Keroyok dan Hantam Preman Pakai Batu, Korban Kritis

16 November 2023

Kronologi 5 Pengamen di Bekasi Keroyok dan Hantam Preman Pakai Batu, Korban Kritis

Polsek Bantargebang kini masih memburu empat pengamen yang kabur usai mengeroyok korban.

Baca Selengkapnya