Bareskrim Tangkap 2 Tersangka Kasus Perdagangan Orang di Turki, Korban Dijanjikan Kerja di Erbil

Minggu, 28 Januari 2024 12:33 WIB

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) DivHumas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, Jumat (19/1/2024). (ANTARA/Laily Rahmawaty)

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri menangkap 2 tersangka kasus dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Cileungsi, Bogor dan Ciledug, Tangerang, Banten.

Tersangka yang ditangkap bernama Suarty B Riartika alias Tika dan Ani Puji Astutik alias Elisa. Lepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, kedua perempuan itu ditangkap pada Kamis,25 Januari 2024.

Trunoyudo mengatakan penangkapan Tika dan Elisa berawal dari pemberangkatan 10 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke luar negeri pada kurun waktu Desember 2022 sampai Februari 2023 secara bertahap.

“Para terlapor melakukan perekrutan tersebut dengan menjanjikan kepada para korban bekerja sebagai asisten rumah tangga di Erbil dengan gaji 300 dolar,” kata Trunoyudo melalui keterangan tertulisnya yang diterima Ahad, 28 Januari 2024.

Setelah setuju, korban dibuatkan paspor dan diberi uang antara Rp 3 juta hingga Rp 13 juta. “Setelah selesai pembuatan paspor tidak ada medical check up, para korban dikirim ke luar negeri ke Turki melalui Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Juanda Surabaya,” tuturnya.

Pemberangkatan para pekerja migran ini menggunakan visa wisata. Ketika sampai Turki, korban diserahkan ke agensi bernama Muhammad. Mereka ditampung di sebuah apartemen yang dijaga oleh seseorang bernama Yakub.

Menurut Trunoyudo, barang korban seperti paspor, gawai hingga pakaian diambil oleh kedua orang itu.

Advertising
Advertising

“Ada 26 orang di penampungan tersebut,” ucapnya.

Korban dimasukkan ke dalam satu kamar dan dilarang berbicara. “Jika ada yang berbicara akan dihukum.”

Mereka berada di penampungan itu selama satu pekan hingga dua bulan. Mereka dijanjikan akan dipekerjakan di Kota Erbil, Irak Utara. "Alasan korban belum dikirim ke Erbil karena masih menunggu visa,” kata Trunoyudo.

Karena menunggu lama di tempat penampungan itu, koban kemudian lapor ke kepolisian Turki. Penampungan itu lantas digerebek. “Para PMI diserahkan ke KJRI Istambul dan korban dipulangkan ke Indonesia,” ucapnya.

Trunoyudo menjelaskan peran pelaku perdagangan orang ke Erbil itu. Tika berperan menampung korban sebelum diterbangkan ke luar negeri, sedangkan Elisa sebagai agen di Jakarta yang memberangkatkan korban ke Turki.

Pelaku terancam dijerat dengan Tindak Pidana Perdagangan Orang dan atau tindak pidana menempatkan pekerja migran Indonesia ke luar negeri tidak sesuai prosedur sebagaimana Pasal 10 Juncto Pasal 4 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang TPPO dan atau Pasal 81 Juncto Pasal 86 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2018 tentang perlindungan pekerja migran Indonesia.

Pilihan Editor: Massa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku

Berita terkait

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

3 jam lalu

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

Saat pembunuhan Vina terjadi, Adi Vivid menjabat Kapolres Cirebon Kota berpangkat AKBP

Baca Selengkapnya

Lengkapi Bukti Kasus Pembubaran Ibadah di Gereja oleh ASN, Galaruwa Desak Bareskrim Gali Motif Intoleransi

8 jam lalu

Lengkapi Bukti Kasus Pembubaran Ibadah di Gereja oleh ASN, Galaruwa Desak Bareskrim Gali Motif Intoleransi

Perkumpulan Galaruwa kembali melengkapi bukti perihal laporan atas dugaan intoleransi ke Bareskrim Polri perihal kasus pembubaran ibadah.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

1 hari lalu

Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

Kasus pembunuhan sepasang kekasih VDA dan RR alias E di Cirebon kembali viral seiring kontroversi film Vina: Sebelum 7 Hari

Baca Selengkapnya

Polri Bongkar Jaringan Narkoba Hydra di Indonesia, Mengingatkan Organisasi Kriminal Musuh Captain America

1 hari lalu

Polri Bongkar Jaringan Narkoba Hydra di Indonesia, Mengingatkan Organisasi Kriminal Musuh Captain America

Polri ungkap jaringan narkoba Hydra belum lama ini. Pecinta komik dan film Captain America pasti teringat organisasi kriminal musuhnya itu.

Baca Selengkapnya

Kepolisian Ungkap Jaringan Narkoba Hydra, Berikut Informasi Jaringan Ini dan Kode Pemasarannya

2 hari lalu

Kepolisian Ungkap Jaringan Narkoba Hydra, Berikut Informasi Jaringan Ini dan Kode Pemasarannya

Polisi berhasil mengungkap jaringan narkoba Hydra di Bali. Berikut informasi tentang jaringan tersebut, dan bagaimana cara mereka memasarkannya.

Baca Selengkapnya

Kasus Pabrik Narkoba di Bali, Polisi Buru 2 WNA asal Ukraina

2 hari lalu

Kasus Pabrik Narkoba di Bali, Polisi Buru 2 WNA asal Ukraina

Bareskrim Polri mengungkap pabrik narkoba yang berada di kompleks vila Sunny Village, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung, Bali

Baca Selengkapnya

Ditjen Imigrasi Bentuk 71 Desa Binaan di Kepri untuk Mencegah TPPO

2 hari lalu

Ditjen Imigrasi Bentuk 71 Desa Binaan di Kepri untuk Mencegah TPPO

Direktorat Jenderal Imigrasi membentuk 71 desa binaan di Kepri untuk mencegah tindak pidana perdagangan orang atau TPPO.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

3 hari lalu

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

PROTECT ditujukan untuk memperkuat hak-hak perempuan pekerja migran, anak-anak dan kelompok berisiko di Indonesia

Baca Selengkapnya

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

4 hari lalu

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

Sutradara film Iran Mohammad Rasoulof mengatakan telah meninggalkan Iran setelah dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan keamanan nasional

Baca Selengkapnya

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

4 hari lalu

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

Erdogan mengatakan lebih dari 1.000 anggota Hamas dirawat di rumah sakit di Turki.

Baca Selengkapnya