Disebut Jegal Pemilihan Rektor Universitas Pancasila, Kuasa Hukum Korban Sebut Itu Pembenaran dari Pelaku
Reporter
Ricky Juliansyah
Editor
Linda novi trianita
Selasa, 27 Februari 2024 06:34 WIB
TEMPO.CO, Depok - Kuasa Hukum RZ dan D, pelapor dugaan tindak pidana kekerasan seksual rektor Universitas Pancasila ETH membantah pelaporan kliennya berkaitan dengan pemilihan rektor baru. "Saya juga bingung dari pihak sana mengatakan demikian, karena sampai hari ini pun saya dan korban itu tidak tahu kalau ada pemilihan rektor yang baru," tutur Kuasa Hukum kedua korban, Amanda Manthovani, Senin, 26 Februari 2024.
Ia memberikan pandangan sebagai seorang perempuan. Dia tidak akan pernah mau memberikan pernyataan, melapor, atau mengumumkan jika punya aib ke seluruh dunia kalau itu tidak terjadi. "Apalagi saya mengumumkan aib saya hanya karena politik kampus, itu kan sebenarnya pembenaran dari mereka," ketus Amanda.
Saat dikonfirmasi, Kepala Biro Humas Universitas Pancasila Maharani Ardi Putri membenarkan saat ini pemilihan rektor tengah berproses. "Sekarang masih proses pendaftaran," kata Putri.
Ditanyakan ETH sudah mendaftarkan diri pada pemilihan rektor dan siapa saja nama-nama yang sudah masuk, Putri mengaku ETH belum mendaftar dan belum bisa mempublikasikan nama-namanya. "Pendaftarannya sampai awal Maret ini," ucap Putri.
Pilihan Editor: Polda Metro Jaya Periksa 8 Saksi Dugaan Pelecehan Seksual oleh Rektor Universitas Pancasila