Top 3 Hukum: Cerita Enik Waldkonig Awal Mula 4 Mahasiswa Ferienjob Lapor KBRI, Korban TPPO Dilarang Beli Tiket Sendiri

Sabtu, 30 Maret 2024 07:15 WIB

Ilustrasi wisuda. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga berita terpopuler kanal hukum dan kriminal pada Sabtu pagi dimulai dari pemilik PT SHB Enik Waldkonig cerita awal mula 4 mahasiswa ferienjob lapor ke KBRI. Enik mengatakan, sejak awal sudah mensosialisasikan kepada mahasiswa bahwa ferienjob bukan termasuk program magang.

Berita terpopuler berikutnya adalah korban TPPO ferienjob dari UNJ ungkap mahasiswa dilarang beli tiket ke Jerman sendiri. Padahal selisih harga tiket dengan yang diatur oleh agen travel bisa mencapai Rp 6 juta.

Berita terpopuler ketiga adalah bos PT Sinar Harapan Bangsa (SHB) Enik Rutita alias Enik Waldkönig melalui penasihat hukumnya, Husni Az-zaki, menyatakan sejak awal tak setuju ferienjob ke Jerman disebut magang mahasiswa. Enik berpendapat program ferienjob resmi dari Pemerintah Jerman dan tidak harus mahasiswa aktif yang berangkat, bisa yang sedang cuti atau bikin skripsi.

Berikut 3 berita terpopuler kanal hukum pada Sabtu, 30 Maret 2024:

1. Enik Waldkonig, Pemilik SHB Ceritakan Awal Mula 4 Mahasiswa Ferienjob Lapor ke KBRI: Bilang Kalau Bukan Program Magang

Pemilik PT Sinar Harapan Bangsa (SHB) Enik Waldkonig, menjelaskan awal mula empat mahasiswa mengadu ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Jerman mengenai peristiwa yang dialami selama magang melalui program ferienjob. Pada pertengan Oktober 2023, Enik sempat bertemu dengan keempat mahasiswa tersebut.

"Mahasiswa ini, kami juga interview dengan mereka sebelum mereka ke KBRI," kata Enik saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Selasa, 26 Maret 2024. Mereka mengeluhkan pekerjaan yang dijalani tidak sesuai dengan jurusan kuliah.

Setelah mendengar keluhan dari keempat mahasiswa itu, Enik Waldkonig menjelaskan, sejak awal mereka (SHB) sudah memberikan informasi kepada tim yang mempromosikan atau mensosialisasikan kepada mahasiswa bahwa ferienjob bukan termasuk program magang. "Sebenarnya dari situ juga tanda tanya besar buat kami," ucapnya. Enik mempersilakan mahasiswa itu datang ke KBRI.

Mahasiswa yang melapor, kata Enik, memberikan informasi ke KBRI Jerman bahwa mereka ketika diberi sosialisasi oleh kampus, ferienjob merupakan program magang bukan working holiday. Alhasil pekerjaan yang mereka jalani tidak linier dengan program studi mereka. Ia menilai kemungkinan pesan yang Enik sampaikan kepada tim yang bertugas untuk memberi sosialisasi kepada mahasiwa tidak disampaikan. "Mahasiswa-mahasiswa tersebut yang menyatakan ini bukan program magang ke KBRI," jelasnya. Saat itu, ia menilai sosialisasi tidak disampaikan ke mahasiswa kalau mereka akan bekerja di perusahaan jasa kurir dan paket.

Advertising
Advertising

Ketika datang ke Indonesia dari Jerman pada Mei 2023, perempuan asal Madiun itu melakukan sosialisasi atau berkunjung ke universitas yaang pada 2022 mengikuti ferienjob. Ia menyatakan selalu menyampaikan bahwa ferienjob bukan program magang. Ia pun membawa beberapa mahasiswa yang sudah melakukan ferienjob pada 2022, agar mahasiswa mendengar langsung cerita kehidupan bekerja di Jerman dan kesulitan yang dihadapi. "Ferienjob itu tidak ada hubungannya dengan magang, ya seperi part time job begitu," tambahnya.

Pada saat ia melakukan sosialisasi ke beberapa universitas seperti UNJ dan Trisakti bersama dengan Sihol Situngkir dan CVGEN, Enik mengaku tidak diberi kesempatan untuk memberi sosialisasi. Bahkan ia juga telah membawa beberapa mahasiswa dari Universitas Binawan yang menjadi salah satu peserta ferienjob 2022. Mahasiswa itu, kata Enik, tidak diberikan kesempatan untuk menceritakan pengalamannya.

"Saya tidak presentasi di Trisakti, di UNJ juga saya hanya say hello saja. Saya juga sudah membawa dua mahasiswa dari Universitas Binawan untuk dijadikan testimoni tapi sama sekali tidak terpakai," jelas Enik.

Selanjutnya korban TPPO ferienjob UNJ ungkap mahasiswa dilarang beli tiket sendiri...

<!--more-->

2. Korban TPPO Ferienjob UNJ: Mahasiswa Dilarang Beli Tiket Sendiri

Achmad Muchlis tetap bertahan walau beban kerja yang dia rasakan cukup berat ketika mengikuti program ferienjob ke Jerman. Alasan ia bertahan karena membutuhkan duit untuk menggantikan uang orang tuanya.

Muchlis mengaku menghabiskan puluhan juta rupiah untuk pendaftaran, mengurus dokumen, biaya makan, dan transportasi. "Aku itu pakai uang pribadi. Dengan pinjam duit orang tua. Mau enggak mau aku harus mendapatkan kerja ini, dapat uang, dan ganti duit orang tua," kata Muchlis kepada Tempo melalui sambungan telepon, Kamis malam, 28 Maret 2024.

Muchlis—bukan nama sebenarnya—mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ), yang mengikuti program ferienjob sejak Oktober-Desember 2023. Salah satu langkah yang diambil anak sulung dari tiga bersaudara untuk menghemat biaya, adalah menolak memakai dana talangan. Duit ini akan dipakai membeli tiket pergi-pulang Jakarta-Jerman.

Sehingga diam-diam dia membeli tiket di luar. Ia tidak mengikuti perintah kampus, yang mengarahkan mahasiswa ferienjob UNJ meminjam duit untuk pembelian tiket pesawat melalui sebuah travel yang ditentukan dosen UNJ. "Aku beli tiket sendiri Rp 12 juta. Itu pergi-pulang," tutur dia.

Muchlis bercerita mahasiswa yang membeli tiket melalui "pesanan UNJ"—ditagihkan biaya di atas Rp 20 juta. Padahal, kata dia, setelah ditelusuri biaya tiket Jakarta-Jerman cuma sekitar Rp 16-18 juta. "Ini menjadi salah satu keresahan saya waktu mau ikut ferienjob," tutur Muchlis.

Muchlis menjelaskan, AJ—kini tersangka dalam kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) ferienjob, salah satu yang memotori jalannya program perdagangan manusia ini, termasuk menyusun program ini. "Dia yang kontak dengan agen travel untuk menyediakan tiket dengan harga sekian. Dengan menggunakan pembayaran pinjaman koperasi UNJ," kata dia.

Menurut Muchlis, travel yang berhubungan langsung dengan AJ, itu menyediakan tiket dengan harga lebih tinggi dari penjualan pada umumnya. "Seperti yang aku temuin lewat Tiket.com, Traveloka, Tokopedia, selisih harganya Rp 6 juta lebih mahal," ucapnya. Menurut dia, beberapa kali berkontak dengan AJ. "Aku curiga ada kerja sama (AJ) dengan travel Purnama."

Dalam percakapannya dengan AJ, Muchlis menanyakan selisih harga tiket di Purnama. Menurut dia, mahasiswa UNJ dilarang membeli tiket sendiri. Ketika percakapan soal tiket muncul, AJ merespons. "Mahasiswa UNJ dilarang beli tiket sendiri," kata Muchlis, menirukan ucapan AJ, pengajar Fakultas Teknik UNJ.

Syahdan, Muchlis memutuskan membeli tiket secara diam-diam. Belakangan dia ketahui teman lainnya, sekitar 10 mahasiswa melakukan hal serupa. Dia menjelaskan bahkan pernah menemui AJ maupun berkomunikasi melalui WhatsApp. "Apakah tidak ada opsi lain kami ikut ferienjob, tapi tak perlu bayar tiket pesawat semahal ini," kata dia kepada AJ.

Dia juga meminta pendapat AJ untuk memberikan alternatif pembelian tiket sendiri. Karena kata dia kepada AJ, harga yang dipatok terlalu tinggi. "Dia bilang enggak bisa. Ditakutkan ada masalah di Jerman dan di-reschedule tiket," tutur AJ, seperti ditirukan Muchlis. Padahal reschedule tiket itu bisa dilakukan sendiri oleh penumpang. "Saya sendiri pernah reschedule tiket. Jadi, alasan dia sampaikan beli dari travel Purnama ini bisa reschedule, itu sangat tidak masuk akal."

Dia menjelaskan, ada selisih harga tiket di Purnama dengan durasi satu jam. Dia bercerita, temannya membeli tiket dengan harga berbeda dari teman lain, yang baru dibeli satu jam berikutnya. Teman saya pesan tiket sebelumnya beda Rp 4 juta. "Satu jam kemudian selisih harga tiket Rp 1 juta dari harga di Tiket.com, Traveloka, atau Tokopedia," katanya.

Dalam pertemuan antara AJ dan Muchlis, dosen itu menyatakan tak mengambil keuntungan dari agenda ferienjob tersebut. "Berkali-kali dia ngomong setiap saya bertemu dia, saya tidak mengambil keuntungan dari kegiatan ini," ucapnya menirukan AJ. Menurut dia, sekitar 80-an mahasiswa UNJ menggunakan dana talangan.

Kepala media, Humas UNJ Syarifudin mengatakan AJ menolak diwawancarai. Dia menjelaskan pihak UNJ memberikan dana talangan kepada mahasiswa yang tidak punya biaya ke Jerman. "Perihal arahan membelikan tiket ke pihak travel itu tidak sesuai," kata dia, melalui sambungan telepon, Jumat, 29 Maret 2024. Dia membantah AJ menginstruksikan kepada penerima dana talangan membeli tiket di travel Purnama.

Bareskrim Ungkap Peran AJ, Dosen UNJ Dalam Program Ferienjob

Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Polri Brigadir Jenderal Djuhandhani Rahardji Puro, menjelaskan peran AJ. Dosen ini menjadi ketua pelaksana seleksi ferienjob, memfasilitasi mahasiswa mengikuti ferienjob, hingga mengarahkan mahasiwa menggunakan dana talangan dari koperasi ke universitas. “Membiarkan mahasiswa bekerja tidak sesuai MoU. Mengintervensi mahasiswa tetap bekerja di Jerman,” ucap Djuhandhani, Rabu, 27 Maret 2024.

Berikutnya, Muchlis berangkat. Dia membeli tiket di luar harga Rp 12 juta. Perjalanannya dari Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta, Muchlis transit di Singapura. Setelah itu bertolak ke Bandara Frankfurt, Jerman, pada 3 Oktober 2023.

Tiba di Jerman, ia langsung ke Hamburg dengan kereta. Pada 4 Oktober malam agen RunTime, penyalur kerja ke peserta ferienjob menemui para mahasiswa. Mereka membahas kontrak kerja. Muchlis baru kerja di Dalsey, Hillblom and Lynn International GmbH, perusahaan logistik, pada 6 Oktober 2023. Perusahaan ini terletak di Rungedamm 37A, 21035 Hamburg.

Total duit yang dihabiskan dalam perjalanan mengikuti ferienjob ini memakan biaya sebesar 40 juta. Biaya pengurusan dokumen saja ia menghabiskan Rp 10 juta. Pembayaran 350 Euro ke PT CV-Gen. "Ada pembayaran 150 Euro, ditambah pengurusan visa," kata dia, menjelaskan biaya yang terkuras selama menyiapkan dokumen hingga perjalanan ke Jerman.

Muchlis baru bertolak dari Jerman ke Jakarta pada 30 Desember 2023. Ada sekitar Rp 40 juta harus digantikan kepada orang tuanya. "Di Jerman saya harus makan hemat. Sehingga saya bisa ganti uang yang saya pinjam dari orang tua," ucap peserta ferienjob tersebut.

Selanjutnya pengacara sebut Enik Waldkonig sejak awal tak setuju ferienjob disebut magang mahasiswa...

<!--more-->

3. Pengacara Ungkap Enik Waldkonig dari Awal Tak Setuju Ferienjob Disebut Magang Mahasiswa

Bos Sinar Harapan Bangsa (SHB) Enik Rutita alias Enik Waldkönig melalui penasihat hukumnya, Husni Az-zaki, menyatakan kliennya sejak awal tak setuju ferienjob ke Jerman disebut magang mahasiswa. "Bu Enik paham, magang dan praktik kerja ini ada satu tipu muslihat, ada keterangan yang tidak benar terkait dengan peserta yang diberangkatkan," ujar Az-Zaki pada Jumat, 29 Maret 2024.

Zaki mengatakan Enik Rutita tak setuju dengan penyebutan magang itu. Menurutnya, Enik berpendapat program ferienjob resmi dari Pemerintah Jerman dan tidak harus mahasiswa aktif yang berangkat. "Bisa mahasiswa cuti, atau menyelesaikan skripsi. Toh mahasiswa cuti dan skripsi statusnya masih mahasiswa," ujarnya.

Namun pendapat itu dipatahkan oleh Amsulistiani alias Ami Ensch dan Sihol Situngkir serta pihak kampus ketika sosialisasi di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Enik, Ami, dan Sihol telah ditetapkan sebagai tersangka TPPO oleh Bareskrim Polri.

Zaki mengakui kliennya pernah meneken MoU dengan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) soal ferienjob ini. Namun, kata dia, isinya di luar konteks perjanjian. Dari pihak kampus selain UNJ, Profesor Sihol Situngkir, serta Ensch dari CVGEN. "Nah mereka bilang, ini harus dengan bahasa magang. Mahasiswa aktif, berarti harus bahasa magang," kata Zaki..

Menurut dia, Sihol dan Ami Ensch serta pihak kampus masih dengan pemahaman bahwa jam libur Indonesia dengan Jerman berbeda. Mahasiswa aktif, berarti harus menggunakan kata magang.

Kisruh penggunaan narasi magang ini sudah muncul sebelum mahasiswa diberangkatkan. Bahkan CV GEN disebutkan Zaki telah membuka pelayanan untuk kepesertaan mahasiswa. Berlanjut mengurus dokumen, termasuk visa.

"CV GEN ini perusahaan jasa penyedia portal website tapi mau memvalidasi, bisa menerima pembayaran dengan dalih manajemen SHB gagal fungsi," kata Az-Zaki.

Tipu muslihat yang dimaksud Zaki dari CV Gen adalah saat perkenalan dengan UNJ yang dihadiri Enik Rutita dari SHB. Tiba-tiba kliennya terus didesak untuk tanda tangan, bahkan tidak sempat membaca seluruh isi dokumen. "Dari MoU itu, klien kami terus didesak, kalau enggak begini, enggak bisa berangkat. Klien kami menolak karena Bu Enik paham, magang dan praktik kerja ini ada satu tipu muslihat ada keterangan yang tidak benar terkait dengan peserta yang diberangkatkan,"bela Az-Zaki. Zaki mengatakan Ami berjualan program magang hingga akhirnya program ini masif sampai memberangkatkan seribuan mahasiswa.

SHB mengklaim program ferienjob ini bagus dilakukan kalau keberangkatan sesuai dengan sistem. Mahasiswa kembali Indonesia menerima pembayaran, masih menyisihkan uang.

"Cuma permasalahan ini muncul Mereka berangkat tidak dapat apa-apa. Setelah SHB di bypass oleh CV GEN, banyak mark-up dan lainnya, sampai nilainya Rp 50 juta. Kami tidak tahu," kata Zaki.

Pilihan Editor: Hasil Pungli di Rutan KPK Baru Dikembalikan Rp 270 Juta, Akan Disetor ke Kas Negara

Berita terkait

Protes Perubahan UKT dan IPI 2024, BEM UNS Layangkan 8 Tuntutan ke Rektorat

1 jam lalu

Protes Perubahan UKT dan IPI 2024, BEM UNS Layangkan 8 Tuntutan ke Rektorat

BEM UNS menyampaikan 8 tuntutan terkait kenaikan biaya kuliah.

Baca Selengkapnya

BEM Unri: 150 Mahasiswa Kesulitan Bayar UKT, Gaji Rp 1,8 Juta Dapat UKT Rp 7 Juta

12 jam lalu

BEM Unri: 150 Mahasiswa Kesulitan Bayar UKT, Gaji Rp 1,8 Juta Dapat UKT Rp 7 Juta

Menurut BEM Unri, ada sekitar 150 mahasiswa dan calon mahasiswa baru yang kesulitan membayar UKT.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UI Angkat Kartu Hitam untuk Rektor Ari Kuncoro di Sidang Terbuka LPJ 2024

15 jam lalu

Mahasiswa UI Angkat Kartu Hitam untuk Rektor Ari Kuncoro di Sidang Terbuka LPJ 2024

Aliansi BEM se-UI mengangkat kartu hitam dalam sidang terbuka LPJ Rektor UI, Ari Kuncoro pada Senin, 13 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kisruh UKT Mahal, Dirjen Diktiristek Sebut Tidak Ada Kenaikan UKT

1 hari lalu

Kisruh UKT Mahal, Dirjen Diktiristek Sebut Tidak Ada Kenaikan UKT

Kemendikbudristek menegaskan tidak ada kenaikan uang kuliah tunggal (UKT), melainkan penambahan kelompok tarif dan rekonfigurasi kelas UKT.

Baca Selengkapnya

Ketua BEM KM UGM: 65 Persen Program Studi di UGM Mengalami Kenaikan UKT

1 hari lalu

Ketua BEM KM UGM: 65 Persen Program Studi di UGM Mengalami Kenaikan UKT

Sebanyak 65 persen program studi di sejumlah fakultas di UGM mengalami kenaikan besaran uang kuliah tunggal atau UKT.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Firasat Orang Tua Siswa SMK Lingga Kencana Lihat Kondisi Bus, Ojol Geberek Lapak Tambal Ban Sebar Ranjau Paku

1 hari lalu

Top 3 Hukum: Firasat Orang Tua Siswa SMK Lingga Kencana Lihat Kondisi Bus, Ojol Geberek Lapak Tambal Ban Sebar Ranjau Paku

Orang tua siswa SMK Lingga Kencana Depok kecewa pihak sekolah memaksakan jalan dengan kondisi bus yang tidak baik.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Berbagai Kampus Kritisi Kenaikan UKT, Apa Bedanya dengan IPI?

2 hari lalu

Mahasiswa Berbagai Kampus Kritisi Kenaikan UKT, Apa Bedanya dengan IPI?

Mahasiswa di berbagai kampus soroti kenaikan biaya UKT. Apa itu uang kuliah tunggal dan iuran pengembangan insutusi atau IPI, apa Bedanya?

Baca Selengkapnya

KIP Kuliah Tak Tepat Sasaran, Universitas Brawijaya Evaluasi Data Mahasiswa

2 hari lalu

KIP Kuliah Tak Tepat Sasaran, Universitas Brawijaya Evaluasi Data Mahasiswa

Universitas Brawijaya (UB) evaluasi ulang kelayakan mahasiswa penerima KIP Kuliah dengan tiga tahapan proses.

Baca Selengkapnya

Ramai Protes Mahasiswa Soal UKT Mahal, Pengamat: Kampus Harus Sediakan Ruang Dialog

2 hari lalu

Ramai Protes Mahasiswa Soal UKT Mahal, Pengamat: Kampus Harus Sediakan Ruang Dialog

Seharusnya, kampus menyediakan ruang-ruang dialog, bukannya membatasi kebebasan berekspresi mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa yang Patah Tulang Tetap Ikut UTBK di UPN Veteran Jakarta

2 hari lalu

Cerita Mahasiswa yang Patah Tulang Tetap Ikut UTBK di UPN Veteran Jakarta

Peserta yang datang dengan kendala akibat kecelakaan dibantu panitia hingga diantar ke tempat ujian di Pusat UTBK UPN Veteran Jakarta.

Baca Selengkapnya