Mahasiswa UNJ Korban TPPO Tertarik Ikut Ferienjob karena Iming-iming Sertifikat

Sabtu, 30 Maret 2024 09:02 WIB

Kampus UNJ. Foto : UNJ

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) blak-blakan perihal ketertarikannya mengikuti ferienjob ke Jerman. Awalnya mereka dijanjikan mendapatkan sertifikat yang bisa dilampirkan dalam curriculum vitae atau penunjang kredit mahasiswa.

“Salah satu yang disampaikan kampus, mahasiswa yang mengikuti ferienjob bakal dapat sertifikat. Itu juga salah satu incaranku sebagai mahasiswa buat bekal lulus nanti,” kata Achmad Muchlis—bukan nama sebenarnya—saat dihubungi Tempo pada Kamis malam, 28 Maret 2024.

Namun hingga pulang dari Jerman akhir Desember 2023, Muchlis belum menerima sertifikat itu. Padahal sertifikat itu yang membuat orang tuanya rela membiayainya ke Jerman mengikuti program magang mahasiswa yang ditawarkan UNJ. Belakangan Badan Reserse Kriminal Umum mengungkap ferienjob yang ditawarkan para tersangka sebagai modus Tindak Pidana Perdagangan Orang atau TPPO.

Mahasiswa berusia 22 tahun itu bercerita bahwa biaya keberangkatannya ke Jerman sekitar Rp 40 juta. Duit itu dipinjamkan orang tuanya setelah dia berjanji akan mengembalikannya setelah pulang dari Jerman. Biaya sebesar itu ia pakai untuk mengurus dokumen keberangkatan, baik itu biaya pendaftaran di PT CV-Gen sebesar 350 Euro, juga pungutan lain sebesar 150 Euro.

Muchlis menjelaskan, biaya mengurus dokumen sebagai mahasiswa peserta ferienjob menghabiskan sekitar Rp 10 juta. Belum lagi biaya tiket yang dibelinya sendiri seharga Rp 12 juta, visa, maupun biaya makan selama di Jerman. Dia bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta dan tiba di Bandara Internasional Frankfurt, Jerman, pada 3 Oktober 2023.

Advertising
Advertising

UNJ sempat menawarkan tiket pergi-pulang Jakarta-Jerman di atas Rp 20 juta. Dia menolak membeli tiket yang disiapkan kampus melalui travel Purnama, meski kampus menyediakan dana talangan untuk membeli tiket pergi-pulang bagi mahasiswa yang tidak punya duit untuk berangkat ke Jerman. Biaya tiket ini akan diganti setelah kembali dari Jerman.

Dia memutuskan mencari tiket di luar tawaran kampus karena enggan membayar harga tiket yang dipatok kampus yang dinilai lebih mahal. "Makanya waktu ditawarkan beli tiket dari UNJ Rp 20 juta, aku tolak, karena enggak sanggup bayar segitu,” tutur dia.

Menurut Muchlis, mahasiswa peserta program ferienjob sebenarnya diwajibkan membeli tiket dari UNJ sekitar tiga minggu setelah pendaftaran CV-Gen. Bunyi klausulnya, biaya pembayaran 350 Euro atau sekitar Rp 6 juta, tidak bisa dikembalikan jika membatalkan keberangkatan tanpa alasan jelas. Misalnya di perjalanan menyiapkan kebutuhan keberangkatan dan tak sanggup, duit 350 Euro itu tak bisa dikembalikan. “Makanya, mau tak mau, tidak ada jalan mundur,” ucapnya.

Mahasiswa UNJ itu mengatakan, awal sosialisasi ferienjob, penghitungan harga tiket pergi-pulang Jakarta-Jerman cuma Rp 15 juta. “Dibilang harga tiket normal Rp 15 juta,” kata dia. Namun belakangan tiket pp menjadi Rp 20 juta.

Menurut dia, urusan tiket itu ditangani dosen berinisial AJ—kini tersangka dalam kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) ferienjob. "Dia yang kontak dengan agen travel untuk menyediakan tiket dengan harga sekian. Dengan menggunakan pembayaran pinjaman koperasi UNJ," kata dia.

Kepala media, Humas UNJ Syarifudin mengatakan AJ menolak diwawancarai. Dia menjelaskan pihak UNJ memberikan dana talangan kepada mahasiswa yang tidak punya biaya ke Jerman. "Perihal arahan membelikan tiket ke pihak travel itu tidak sesuai," kata dia, melalui sambungan telepon, Jumat, 29 Maret 2024. Dia membantah AJ menginstruksikan kepada penerima dana talangan membeli tiket di travel Purnama.

Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Polri Brigadir Jenderal Djuhandhani Rahardji Puro, menjelaskan peran AJ. Dosen ini menjadi ketua pelaksana seleksi ferienjob, memfasilitasi mahasiswa mengikuti ferienjob, hingga mengarahkan mahasiwa menggunakan dana talangan dari koperasi ke universitas. “Membiarkan mahasiswa bekerja tidak sesuai MoU. Mengintervensi mahasiswa tetap bekerja di Jerman,” ucap Djuhandhani, Rabu, 27 Maret 2024.

Keuntungan Finansial Ferienjob Ternyata Nihil

Usai kerja ferienjob di Jerman, Muchlis tak memperoleh keuntungan finansial seperti disampaikan di awal sosialisasi. Semula disampaikan bahwa mahasiswa yang ikut ferienjob akan mendapatkan keuntungan Rp 20-30 juta setelah bekerja di Jerman. Meski iming-iming itu nihil, dia tetap menggantikan duit orang tuanya.

Tiba di Jerman, Muchlish dan sejumlah mahasiswa ferienjob lainnya baru tanda tangan kontrak. Kesepakatan kontrak itu dilakukan antara mahasiswa dan RunTime—agen penyedia tempat kerja di Jerman. Pada 4 Oktober ia menandatangani surat itu. Dua hari berikutnya dia masuk kerja di perusahaan logistik Dalsey, Hillblom and Lynn (DHL) International GmbH, perusahaan logistik berkedudukan di Rungedamm 37A, 21035 Hamburg.

Pilihan Editor: Ditlantas Polda Metro Jaya Tutup JLNT Casablanca Setiap Malam, Pukul 21.00-4.00 WIB

Berita terkait

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

8 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

16 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Polri Ajukan Red Notice ke Interpol Terhadap Dua Tersangka Kasus Ferienjob

17 hari lalu

Polri Ajukan Red Notice ke Interpol Terhadap Dua Tersangka Kasus Ferienjob

Polri mengajukan red notice kepada Interpol terhadap dua tersangka kasus dugaan perdagangan orang bermodus magang mahasiswa di Jerman atau ferienjob.

Baca Selengkapnya

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

18 hari lalu

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.

Baca Selengkapnya

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

22 hari lalu

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

Kasus kawin kontrak kembali mengemuka. Berikut modus-modus kawin kontrak, termasuk soal mahar jutaan rupiah.

Baca Selengkapnya

Deretan Kasus Kawin Kontrak di Indonesia, Terakhir Terjadi Lagi di Cianjur

22 hari lalu

Deretan Kasus Kawin Kontrak di Indonesia, Terakhir Terjadi Lagi di Cianjur

Kawin kontrak telah marak menjadi modus baru dalam TPPO di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dari Transhipment Kapal Ikan Asal Juwana Terungkap TPPO dan Cerita Pelarian di Tengah Laut

25 hari lalu

Dari Transhipment Kapal Ikan Asal Juwana Terungkap TPPO dan Cerita Pelarian di Tengah Laut

ABK yang lari dari kapal ikan asing loncat ke laut dan berenang sejauh 12 mil. Satu tak selamat.

Baca Selengkapnya

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

25 hari lalu

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.

Baca Selengkapnya

Perdagangan Orang Modus Kawin Kontrak di Cianjur, Korban Dijebak Layani Pria Timur Tengah

28 hari lalu

Perdagangan Orang Modus Kawin Kontrak di Cianjur, Korban Dijebak Layani Pria Timur Tengah

Polres Cianjur menangkap dua perempuan atas dugaan perdagangan orang modus kawin kontrak

Baca Selengkapnya

Khawatir Diintimidasi, Mahasiswa Korban TPPO Ferienjob: Aku Butuh Perlindungan LPSK

34 hari lalu

Khawatir Diintimidasi, Mahasiswa Korban TPPO Ferienjob: Aku Butuh Perlindungan LPSK

Mahasiswa itu khawatir terkena masalah hukum karena sudah beberapa kali menyampaikan kejadian yang dialami selama ferienjob di Jerman.

Baca Selengkapnya