Respons Khofifah setelah Dilaporkan ke KPK atas Dugaan Korupsi di Kementerian Sosial

Reporter

Tempo.co

Editor

Sapto Yunus

Sabtu, 8 Juni 2024 11:24 WIB

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) bertemu mantan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa (kanan) dan Emil Dardak (kiri), di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan pada Jumat, 7 Juni 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Sipil, Sutikno, melaporkan Khofifah Indar Parawansa ke Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK atas dugaan kerugian pada proyek verifikasi dan validasi orang miskin di Kementerian Sosial (Kemensos). Sutikno mengatakan dugaan kerugian itu didapatkan dari laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada 2016.

Menanggapi laporan tersebut, Khofifah menyebutkan pihak yang melaporkan dirinya ke KPK itu sama seperti enam tahun lalu. "Sepertinya pihak yang sama yang menyampaikan laporan itu. Persis terjadi enam tahun lalu," kata Khofifah saat ditemui di kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Jakarta, Jumat, 7 Juni 2024.

Saat itu, kata Khofifah, dia juga sedang mempersiapkan kampanye untuk pemilihan gubernur Jawa Timur atau Pilgub Jatim seperti saat ini. Dia meminta publik bisa mengecek laporan tersebut seperti apa dan siapa yang melaporkan ke bagian aduan masyarakat KPK. "Mungkin bisa dicek di dumas (aduan masyarakat) saja," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Andi Budi Sulistijanto mengatakan pelaporan yang dilayangkan pihak tertentu kepada bakal calon gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa hanya bagian dinamika menjelang Pilkada 2024.

Andi meminta masyarakat tidak terpengaruh isu tersebut, apalagi dugaan kasus yang dilaporkan cukup lama sehingga tidak relevan dengan situasi saat ini.

"Mengingat sebentar lagi ada Pilkada 2024, saya yakin itu cuma ingin membuat gaduh," kata Andi Budi dalam keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Kamis, 6 Juni 2024.

Kasus yang dilaporkan, yakni terkait dugaan korupsi di Kementerian Sosial pada 2015. Andi mengklaim tuduhan itu tidak benar. Bahkan, kata dia, sekalipun KPK melakukan pemanggilan, Khofifah yang juga merupakan mantan Menteri Sosial itu diyakini bisa membuktikan jika tidak terlibat dalam praktik perbuatan melawan hukum itu.

"Ini negara hukum, kami patuhi prosedur, tetapi saya yakin Bu Khofifah akan bebas dari tuduhan. Beliau orang yang jujur dan amanah," ucapnya.

<!--more-->

Andi juga menyatakan munculnya isu ini tidak mempengaruhi dukungan Partai Golkar kepada Khofifah pada Pilgub Jatim, begitu juga dengan partai politik lainnya.

"Satu periode menjabat gubernur, beliau berhasil menjadikan Jawa Timur bangkit dan tetap maju pasca-Covid-19," kata dia.

Dugaan Korupsi di Kemensos yang Dilaporkan ke KPK

Sebelumnya, Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Sipil Sutikno melaporkan Khofifah ke KPK atas dugaan kerugian pada proyek verifikasi dan validasi orang miskin di Kemensos. Sutikno berkata dugaan kerugian itu didapatkan dari laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada 2016.

"Enam tahun lalu kita laporkan itu, kita hitung kerugiannya Rp 58 miliar, sementara barusan kita dapatkan audit dari BPK, kerugian proyek yang kita laporkan itu Rp 98 miliar di kasus di Kemensos tahun 2015, program verifikasi dan validasi orang miskin," kata dia di Gedung Merah Putih KPK, Selasa, 4 Juni 2024.

Selain Khofifah, Forum Komunikasi Masyarakat Sipil juga melaporkan Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemensos Mumu Suherlan selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan kuasa pengguna anggaran (KPA) Adhy Karyono.

Menurut dia, dugaan korupsi oleh Khofifah terjadi pada saat dia menjabat sebagai Menteri Sosial (Mensos). Proyek yang dilaporkan ke KPK itu diduga merugikan keuangan negara sebesar Rp 98 miliar dengan target 15 juta keluarga miskin yang ingin diverifikasi oleh Kemensos. Nilai proyek mencapai Rp 395 miliar.

Menurut Sutikno, kegiatan yang dilakukan untuk program tersebut, yaitu musyawarah desa hingga kabupaten diduga fiktif bahkan ada dugaan pengadaan tenda yang merugikan keuangan negara Rp 7,8 miliar.

MUTIA YUANTISYA | ANTARA

Pilihan editor: Jejak Tessa Mahardhika, Penyidik Polri Berharta Rp1,1 Miliar yang Kini Jadi Jubir KPK

Berita terkait

Golkar Dapat 102 Kursi di Senayan, Bahlil Incar Lebih Banyak Kursi di Pileg Mendatang

4 jam lalu

Golkar Dapat 102 Kursi di Senayan, Bahlil Incar Lebih Banyak Kursi di Pileg Mendatang

Pada Pemilu 2024, sebanyak 102 kader Golkar lolos ke Senayan.

Baca Selengkapnya

Respons Golkar soal Rencana Pertemuan Megawati dengan Prabowo

5 jam lalu

Respons Golkar soal Rencana Pertemuan Megawati dengan Prabowo

Waketum Partai Golkar, Bambang Soesatyo, merespons rencana pertemuan Megawati dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Korupsi di Taspen, KPK Periksa Direktur SDM Mohamad Jufri

6 jam lalu

Korupsi di Taspen, KPK Periksa Direktur SDM Mohamad Jufri

Guna melancarkan penyidikan kasus korupsi di PT Taspen, KPK telah mencegah dua orang untuk bepergian ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Sebut Golkar Sudah Setor Nama Calon Menteri ke Prabowo

8 jam lalu

Bamsoet Sebut Golkar Sudah Setor Nama Calon Menteri ke Prabowo

Bamsoet belum berbicara lebih detail mengenai jumlah kursi yang diberikan Prabowo untuk Golkar.

Baca Selengkapnya

Kata Bamsoet soal Peluang PDIP Merapat ke Prabowo: Kalau Saya Setuju

8 jam lalu

Kata Bamsoet soal Peluang PDIP Merapat ke Prabowo: Kalau Saya Setuju

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo, setuju bila PDIP bergabung ke dalam pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Ajudan Mantan Gubernur Maluku Utara Divonis 4,6 Tahun Penjara dan Denda Rp 300 Juta

9 jam lalu

Ajudan Mantan Gubernur Maluku Utara Divonis 4,6 Tahun Penjara dan Denda Rp 300 Juta

Hakim menjatuhkan vonis penjara 4 tahun 6 bulan kepada Ramadhan Ibrahim, ajudan mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba.

Baca Selengkapnya

Hasan Nasbi Bela Kaesang Soal Nebeng Jet Pribadi, Rekam Jejak Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan

9 jam lalu

Hasan Nasbi Bela Kaesang Soal Nebeng Jet Pribadi, Rekam Jejak Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi lakukan pembelaan terhadap anak Jokowi, Kaesang soal nebeng jet pribadi.

Baca Selengkapnya

Indofarma Dukung Penuh Penegak Hukum Proses Hukum Mantan Dirutnya

10 jam lalu

Indofarma Dukung Penuh Penegak Hukum Proses Hukum Mantan Dirutnya

Indofarma mendukung penuh proses hukum dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan fiktif yang melibatkan mantan bos perseroan tersebut.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Ada Fraud Rp 20 Triliun dari Rp 150 Triliun Dana yang Dikelola BPJS Kesehatan

11 jam lalu

KPK Sebut Ada Fraud Rp 20 Triliun dari Rp 150 Triliun Dana yang Dikelola BPJS Kesehatan

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengungkap sumber berbagai fraud dalam pengelolaan dana kesehatan.

Baca Selengkapnya

Risma-Gus Hans Tanggapi Elektabilitasnya Masih Kalah dari Khofifah-Emil

15 jam lalu

Risma-Gus Hans Tanggapi Elektabilitasnya Masih Kalah dari Khofifah-Emil

Risma mengomentari elektabilitasnya masih dibawah Khofifah bahwa dirinya baru berkampanye seminggu, sehingga hasil survei itu dianggap terlalu dini.

Baca Selengkapnya