Seorang Wanita di BSD Jadi Korban Penipuan Diduga Polisi Gadungan, Dituduh Berbuat Mesum

Rabu, 10 Juli 2024 17:46 WIB

Ilustrasi Polisi gadungan. Dok.Tempo/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Tangerang - Seorang wanita bernama Listio menjadi korban penipuan yang diduga dilakukan sekelompok polisi gadungan. Dirinya diperas karena dituduh berbuat mesum dengan teman lelakinya di dalam mobil.

Pemerasan yang diduga dilakukan oleh polisi gadungan ini terjadi di wilayah BSD, Serpong, Kota Tangerang Selatan. Akibat kejadian ini korban kehilangan uang tunai Rp 900 ribu dan 2 cincin emas yang dirampas penipu itu.

Menurut Listio, kejadian itu bermula saat ia bersama teman laki-lakinya mencari makan. Saat itu korban dan teman laki-lakinya duduk terpisah yakni di depan dan di belakang mobil.

"Saya keliling cari makan dan ketemu tempat makan tapi makannya di dalam mobil, itu pun saya duduk di bangku tengah dah teman saya di depan," ujarnya, Rabu 10 Juli 2024.

Pada saat itu, datang empat orang komplotan yang diduga polisi gadungan. Salah satu di antara mereka menggunakan seragam polisi.

Advertising
Advertising

“Dia gedor-gedor pintu terus nanyain STNK dan KTP. Terus nuduh kita melakukan tindakan mesum. Terus aku tanya ’aku aja duduk belakang, temenku di depan’ namanya aku cewek terus dia jusru memaki dan menuduh aku mesum, aku takut," kata dia.

Seorang di antara komplotan penipuan itu menelpon seseorang dengan dalih atasannya. “Terus ada yang berpura-pura nelpon, di-loadspeaker, ’Ndan ada lagi satu, kita bawa saja ya’. Namanya saya takut, saya nawarin kita damai saja,” ujarnya.

Selanjutnya ada satu orang anggota kelompok itu yang memaksa untuk mengemudikan kendaraan Listio dan temannya.

“Jadi ada yang ikut dengan kita, dia yang nyupirin. Nah dia enggak langsung ke kantor polisi, tapi muter-muter dulu,” ucapnya.

Listio pun dibawa ke kantor Polres Tangerang Selatan, namun tidak masuk ke dalam. “Saya nanya dong, ‘kenapa enggak langsung dibawa ke kantor.”

“Katanya kamu mau damai,” jawab penipu yang diduga polisi gadungan.

Penipu itu meminta uang Rp7 juta, namun korban hanya punya Rp900 ribu.

Pelaku meminta cincin dan kalung emas korban berikut uang tunainya. Listio menuturkan pelaku hanya ingin uang tunai. “Kita ke mesin ATM BRI, lalu aku berikan. Saya kasih 2 cincin dan kalung emas. Lalu kita tukeran nomor, karena aku ingin tebus cicin emas yang diberikan kepada pelaku,” ujarya.

Keesokan hari, Listio berusaha menghubungi pelaku, namun pelaku pemerasan itu telah memblokir nomornya. Atas dasar itu, ia menduga para pelaku adalah polisi gadungan.

“Kita mau lapor bingung, soalnya, bukti-bukti enggak ada. Dia terima uangnya hanya cash. kita mau rekam dan foto, handphone kita direbut saat diinterograsi. Jadi mereka seperti sudah terbiasa. Sudah terlatih,” ujarnya.

Pilihan Editor: Pimpinan KPK Sebut Transaksi Judi Online 17 Pegawainya Mencapai Rp 111 Juta, Paling Besar Satu Orang

Berita terkait

Usut Dugaan Pemerasan Dokter Aulia Risma PPDS Undip, Polda Jawa Tengah Telusuri Aliran Dana Rekeningnya

10 jam lalu

Usut Dugaan Pemerasan Dokter Aulia Risma PPDS Undip, Polda Jawa Tengah Telusuri Aliran Dana Rekeningnya

Kemenkes juga mengungkap dugaan pemerasan yang berkaitan dengan kasus perundungan yang dialami dokter Aulia Risma, mahasiswa PPDS Undip.

Baca Selengkapnya

Sanksi Aipda P Belum Ditentukan, Apa Hukuman Polisi Lakukan Pungli Menurut Aturan Polri dan KUHP?

14 jam lalu

Sanksi Aipda P Belum Ditentukan, Apa Hukuman Polisi Lakukan Pungli Menurut Aturan Polri dan KUHP?

Polda Metro Jaya belum menjatuhkan sanksi terhadap Aipda P yang diduga melakukan pungli di Samsat Bekasi. Ini aturan hukum berdasarkan KUHP.

Baca Selengkapnya

Polres Sukabumi Bongkar Modus Penipuan Penggandaan Uang

18 jam lalu

Polres Sukabumi Bongkar Modus Penipuan Penggandaan Uang

Korban penipuan diiming-imingi keuntungan sepuluh kali lipat setelah menjalankan ritual khusus.

Baca Selengkapnya

KPK Rupanya Tak Supervisi Kasus Firli Bahuri di Polda Metro Jaya

3 hari lalu

KPK Rupanya Tak Supervisi Kasus Firli Bahuri di Polda Metro Jaya

Berdasarkan undang-undang KPK mempunya wewenang melakukan supervisi. Tidak dilakukan di kasus yang menjerat Firli Bahuri

Baca Selengkapnya

Seorang Polisi Diduga Menipu Makmurdin, Janjikan Jadi Teknisi PT KAI Asal Serahkan Rp 50 Juta

3 hari lalu

Seorang Polisi Diduga Menipu Makmurdin, Janjikan Jadi Teknisi PT KAI Asal Serahkan Rp 50 Juta

Seorang polisi berpangkar bripda diduga menipu Makmurdin Muslim. Pria 27 tahun itu kehilangan Rp 50 juta, dan tak jadi pegawai PT KAI.

Baca Selengkapnya

Mulai 15 September Tarif Tol BSD Bakal Naik, Berikut Rinciannya

3 hari lalu

Mulai 15 September Tarif Tol BSD Bakal Naik, Berikut Rinciannya

PT Bintaro Serpong Damai (BSD) mengungkapkan tarif tol pada ruas Pondok Aren-Serpong naik pada Minggu, 15 September 2024 pukul 00.01 WIB. Golongan yang semulanya Rp 7.000 menjadi Rp 9.500.

Baca Selengkapnya

Balita 3 Tahun Jadi Korban Tabrak Lari di Ciputat

4 hari lalu

Balita 3 Tahun Jadi Korban Tabrak Lari di Ciputat

Akibat kecelakaan tersebut, bocah korban tabrak lari itu mengalami luka di kepala, dan masih menjalani perawatan medis di RS Sari Asih Ciputat.

Baca Selengkapnya

Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan: Pembangunan Jalan Akses TPU Sarimulya Berjalan Lancar

5 hari lalu

Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan: Pembangunan Jalan Akses TPU Sarimulya Berjalan Lancar

akses jalan menuju TPU Sarimulya dalam waktu dekat akan bisa berfungsi dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Progres saat ini masih dalam tahap pengecoran jalan.

Baca Selengkapnya

Kisah Pendukung Timnas Indonesia Tertipu Calo Tiket

5 hari lalu

Kisah Pendukung Timnas Indonesia Tertipu Calo Tiket

Ardiansyah kehilangan Rp 600 ribu karena tertipu calo tiket pertandingan Timnas Indonesia vs Australia

Baca Selengkapnya

Pelaku Penculikan Anak di Jelupang Dibekuk, Berprofesi Sebagai Ojol

6 hari lalu

Pelaku Penculikan Anak di Jelupang Dibekuk, Berprofesi Sebagai Ojol

Satuan Reserse Kriminal Polres Tangerang Selatan membekuk terduga pelaku penculikan anak di Serpong.

Baca Selengkapnya