Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan Daftar sebagai Calon Pimpinan KPK

Jumat, 12 Juli 2024 16:54 WIB

Deputi bidang Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan dan Juru bicara KPK bidang pencegahan, Ipi Maryati (kiri), memberikan keterangan kepada awak media pasca pemeriksaan Rafael Alun Trisambodo, oleh tim Direktorat PP Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara KPK, di Jakarta, Rabu, 1 Maret 2023. Sebagai tindak lanjut pemeriksaan Rafael, KPK akan memeriksa sejumlah pegawai di Direktorat Jenderal Pajak yang diduga berada dalam satu komplotan. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, Pahala Nainggolan, mendaftar seleksi Calon Pimpinan KPK 2024-2029. Hal ini disampaikan langsung oleh dirinya dalam forum diskusi publik bertajuk ‘Daftar Capim KPK, Kuatkan Harapan Indonesia’.

Pahala menyebut, dirinya sudah berkomunikasi dengan tim Humas perihal pendaftaran ini. “Saya barusan komunikasi sama teman-teman humas, bahwa ini saya daftar, saya daftar buat pimpinan nih. Jadi saya bilang, ‘waduh nih saya diajak ngomong (dalam diskusi) tapi daftar (capim) gimana nih’,” kata Pahala dikutip melalui zoom meeting, Jumat, 12 Juli 2024.

Dalam diskusi itu, Pahala menyebut bahwa korupsi merupakan persoalan yang paling menjadi masalah di Indonesia. KPK, kata dia, merupakan salah satu lembaga yang di-desain khusus untuk mempercepat pemberantasan korupsi ini.

“Oleh karena itu, kepada semua nih, jangan cuma protes negara kita kenapa korupsinya begini-begitu. Jangan cuma protes, yang di atas 50 tahun, daftar segera. Daftar aja, urusan hasil itu cerita yang lain,” kata dia.

Dia menyebut, semakin banyak yang mendaftar berarti semakin banyak pilihan. Pahala kemudian mengimbau untuk segera mendaftar calon pimpinan dan dewas KPK. “Karena KPK butuh nih. Bener-bener butuh. Enggak usah banyak pertimbangan, kalau berintegritas normal saja bisa, tapi kalau punya kompetensi khusus lebih baik lagi. Jadi ayo daftar,” tuturnya.

Advertising
Advertising

Mewakili insan KPK, pahala mengajak teman-teman yang berada di swasta untuk ikut mendaftar. “Jadi swasta katakan yang auditor, yang jago forensik, yang jago yang biasa menjalankan korporasi besar dengan governance yang sudah terbukti. Yang begitu begitu, ayo dong mendaftar,” ujar dia.

“Habiskanlah 5 tahun membantu KPK, membantu negaranya supaya kita kuat dari jebakan yang kita lihat stagnasinya kalau didiamin terus momentumnya hilang."

Adapun per hari ini, Jumat, 12 Juli 2024 atau h-3 menjelang penutupan, Panitia Seleksi calon Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK mengumumkan sebanyak 107 orang mendaftar Capim KPK dan 87 mendaftar Dewas KPK. Penambahan juga terjadi pada jumlah akun yang sudah meregistrasi di laman pendaftaran. Hingga kini, sudah ada 682 orang sudah memiliki akun pendaftaran.

Pilihan Editor: H-3 Penutupan, 107 Orang Daftar Capim KPK, 87 Orang Daftar sebagai Calon Dewas KPK

Berita terkait

Kala Pimpinan Lembaga Anti-Rasuah Jadi Capim KPK Dicecar Panelis

17 menit lalu

Kala Pimpinan Lembaga Anti-Rasuah Jadi Capim KPK Dicecar Panelis

Panelis tes wawancara seleksi capim KPK mencecar Pahala Nainggolan dan Johanis Tanak dengan pertanyaan-pertanyaan ini.

Baca Selengkapnya

Budi Arie Sebut Naik Jet Pribadi karena Istri Kaesang Hamil 8 Bulan, Dosen FH UII: Sangat Menghina Nalar Publik

32 menit lalu

Budi Arie Sebut Naik Jet Pribadi karena Istri Kaesang Hamil 8 Bulan, Dosen FH UII: Sangat Menghina Nalar Publik

Alasan Budi Arie mengenai kondisi hamil istri Kaesang yang jadi penyebab nebeng jet pribadi. "Sangat menghina nalar publik," kata Dosen FH UII.

Baca Selengkapnya

Kaesang Nebeng Jet Pribadi, Dosen FH UII Beri Tahu Cara Sederhana Buktikan Gratifikasi

57 menit lalu

Kaesang Nebeng Jet Pribadi, Dosen FH UII Beri Tahu Cara Sederhana Buktikan Gratifikasi

Dosen FH UII mengatakan sangat mudah membuktikan yang dilakukan Kaesang naik jet pribadi ke AS sebagai gratifikasi atau bukan gratifikasi.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ngaku Nebeng Naik Jet Pribadi, Siapa Penumpang Lain dan Milik Siapa?

1 jam lalu

Kaesang Ngaku Nebeng Naik Jet Pribadi, Siapa Penumpang Lain dan Milik Siapa?

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Kaesang Pangarep menjelaskan kepada KPK bahwa dia menggunakan jet pribadi dengan menumpang milik temannya.

Baca Selengkapnya

Sama-sama Anak Pejabat, Ini Perbedaan Kasus Mario Dandy dan Kaesang Menurut KPK

2 jam lalu

Sama-sama Anak Pejabat, Ini Perbedaan Kasus Mario Dandy dan Kaesang Menurut KPK

KPK menjelaskan perbedaan antara kasus Mario Dandy dan dugaan gratifikasi penggunaan jet pribadi Kaesang Pangarep

Baca Selengkapnya

Ubedilah Badrun Sebut Alasan Kaesang Nebeng Jet Pribadi Benarkan Dugaan Gratifikasi

7 jam lalu

Ubedilah Badrun Sebut Alasan Kaesang Nebeng Jet Pribadi Benarkan Dugaan Gratifikasi

Ubedilah Badrun menyebut pengakuan Kaesang Pangarep yang nebeng pesawat jet pribadi temannya membenarkan dugaan adanya gratifikasi.

Baca Selengkapnya

Hari Kedua KPK di Malang, Periksa 14 Pengurus Pokmas Penerima Dana Hibah APBD Jawa Timur

8 jam lalu

Hari Kedua KPK di Malang, Periksa 14 Pengurus Pokmas Penerima Dana Hibah APBD Jawa Timur

Selama dua hari di Malang, KPK telah memeriksa 21 pengurus pokmas atau kelompok masyarakat penerima dana hibah APBD Jatim.

Baca Selengkapnya

Kaesang Datangi KPK dan Mengaku Nebeng Jet Pribadi Teman, Ini Kata Jokowi sampai IM57+ Institute

12 jam lalu

Kaesang Datangi KPK dan Mengaku Nebeng Jet Pribadi Teman, Ini Kata Jokowi sampai IM57+ Institute

Jokowi menyebut Kaesang ke KPK karena semua warga sama di depan hukum, IM57+ Institute minta motif pemberian tumpangan jet pribadi didalami.

Baca Selengkapnya

Viral Klarifikasi Kaesang ke KPK Soal Gratifikasi Jet Pribadi: Numpang ke Teman, Bahasa Bekennya Nebeng

12 jam lalu

Viral Klarifikasi Kaesang ke KPK Soal Gratifikasi Jet Pribadi: Numpang ke Teman, Bahasa Bekennya Nebeng

"Numpang ke teman, kalau bahasa bekennya nebeng," kata Kaesang, usai klarifikasi ke KPK soal dugaan gratifikasi gunakan jet pribadi.

Baca Selengkapnya

Kaesang Mengaku Bukan Pejabat tapi Gunakan Fasilitas Negara yang Melekat, Apa Saja?

13 jam lalu

Kaesang Mengaku Bukan Pejabat tapi Gunakan Fasilitas Negara yang Melekat, Apa Saja?

Kaesang menyebut kedatangannya ke KPK bukan sebagai pejabat, tetapi dia menikmati beberapa fasilitas negara. Apa saja?

Baca Selengkapnya