Kasus Pembakaran Rumah Wartawan Tribrata TV, LBH Medan Nilai Ada Kejanggalan dalam Penetapan 3 Tersangka

Reporter

Jihan Ristiyanti

Editor

Febriyan

Selasa, 16 Juli 2024 08:06 WIB

Eva Meliani Pasaribu, anak wartawan Tribrata TV Rico Sempurna Pasaribu tiba di Markas Puspom AD, Jakarta, Jumat, 12 Juli 2024. Eva didamping kuasa hukum, suaminya, LBH, dan Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) saat mendatangi Markas Puspom AD. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan, Irvan Sahputra, menilai penetapan 3 tersangka pembakaran rumah wartawan Tribrata TV, Rico Sempurna Pasaribu, janggal. Pasalnya, Polda Sumatera Utara tidak menjelaskan motif ketiga tersangka itu membakar rumah Rico.

Irvan mengatakan, pihaknya menerima informasi dari sejumlah saksi bahwa ketiga tersangka tersebut tidak memiliki korelasi dengan profesi Rico sebagai wartawan. "Mereka anggota ormas Ampi (Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia)," ujar dia kepada Tempo, senin 15 Juli 2024.

LBH Medan dan keluarga Rico meyakini peristiwa pembakaran rumah Rico di Jalan Nabung Surbati, Kabanjahe, kabupaten Karo, Sumatera Utara dikarenakan berita yang dimuat Rico. "Karena ada penerbitan berturut-turut tiga hari, 21, 22 dan 23 Juni 2024 perihal praktik judi yang diduga milik anggota TNI," ujar dia.

Manurutnya, oknum TNI berinisial HB berpangkat Kopral Satu (Koptu) anggota TNI Batalion 125 SImbisa Kabupaten Karo adalah otak dibalik pembakaran. Jumat, 12 Juli lalu ia telah melayangkan laporan dugaan keterlibatan anggota TNI tersebut kepada Pusat Polisi Militer Angkatan Darat.

Irvan mengatakan, seorang anggota TNI berinisial HB sempat tiga kali menghubungi redaksi Tribrata TV sebelum peristiwa pembakaran yang menewaskan 4 orang itu. HB meminta berita tersebut dihapus. "3 Kali telepon, 2 kali nggak diangkat," ujar dia.

Advertising
Advertising

Melalui sambungan telepon ketiga, redaksi mengatakan akan berkoordinasi dulu kepada Rico. Selain itu, Irvan menyatakan, Rico sempat mengirim pesan kepada Kasat Reskim Polres Tanah Karo, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Rasmaju Tarigan, untuk meminta perlindungan. Dia meminta perlindungan karena tahun HB tengah mencarinya.

Irvan pun khawatir kasus ini hanya akan berhenti pada penetapan tiga orang tersangka itu saja. Sampai hari ini, kata Irvan, keluarga Rico juga belum menerima hasil otopsi dan hasil laboratorium forensik. "Dan CCTV yang ada juga sepenggal-sepenggal, ada apa kira kira begitu?," ujar dia.

Sebagai informasi, Polda Sumut telah menetapkan Rudi (37 tahun), Yunus Tarigan (30 tahun) dan Bebas Ginting sebagai tersangka pembakaran kediaman Rico Sempurna Pasaribu. Rudi dan Yunus disebut sebagai eksekutor sementara Bebas Ginting disebut sebagai orang yang memerintahkan pembakaran. Peristiwa ini mengakibatkan empat orang tewas. Selain Rico, tiga korban lainnya adalah Elfrida boru Ginting (48 tahun, istri Rico), Sudi Investasi Pasaribu (12 tahun, anak Rico), dan Loin Situkur (3 tahun, cucu Rico).

Pihak keluarga Rico tengah meminta pertolongan ke sejumlah lembaga agar kasus ini terungkap secara jelas. Keluarga mendatangi Komnas HAM, Komisi perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Berita terkait

Komnas HAM Sebut Aktivitas PT MEG di Pulau Rempang Ilegal

13 jam lalu

Komnas HAM Sebut Aktivitas PT MEG di Pulau Rempang Ilegal

Komnas HAM menyoroti terjadinya kembali intimidasi dan kekerasan oleh petugas PT MEG terhadap warga Rempang yang menolak PSN Rempang Eco City.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Sebut Kepolisian Aktor Paling Sering Muncul di Kasus Dugaan Pelanggaran HAM

1 hari lalu

Komnas HAM Sebut Kepolisian Aktor Paling Sering Muncul di Kasus Dugaan Pelanggaran HAM

Komnas HAM kembali menyoroti kekerasan yang dilakukan oleh kepolisian selama aksi Peringatan Darurat Kawal Putusan MK pada akhir Agustus lalu

Baca Selengkapnya

5 Tersangka Korupsi Seleksi PPPK Langkat Tak Ditahan, Ini Kata Polda Sumatera Utara

1 hari lalu

5 Tersangka Korupsi Seleksi PPPK Langkat Tak Ditahan, Ini Kata Polda Sumatera Utara

Polda Sumut mengatakan tidak ada keharusan untuk menahan lima tersangka korupsi seleksi PPPK.

Baca Selengkapnya

Semester I 2024, Komnas HAM Soroti Konflik Agraria di IKN dan Kriminalisasi Aktivis HAM Lingkungan

2 hari lalu

Semester I 2024, Komnas HAM Soroti Konflik Agraria di IKN dan Kriminalisasi Aktivis HAM Lingkungan

Komnas HAM mengungkap berbagai kasus pelanggaran HAM yang terjadi selama semester I 2024. Dari konflik agraria, kriminalisasi hingga UKT.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Catat Polri Jadi Institusi yang Paling Banyak Diadukan dengan 350 Kasus

2 hari lalu

Komnas HAM Catat Polri Jadi Institusi yang Paling Banyak Diadukan dengan 350 Kasus

Dari total 1.227 kasus yang diterima Komnas HAM, sebanyak 350 di antaranya melibatkan Polri.

Baca Selengkapnya

Soal Perlindungan Aktivis Lingkungan, KLHK Akan Koordinasi dengan LPSK, Komnas HAM dan Polisi

3 hari lalu

Soal Perlindungan Aktivis Lingkungan, KLHK Akan Koordinasi dengan LPSK, Komnas HAM dan Polisi

KLHK akan berkoordinasi dengan Komnas HAM, LPSK dan polisi untuk meningkatkan efektivitas perlindungan terhadap aktivis lingkungan.

Baca Selengkapnya

Soal Aturan Perlindungan Aktivis Lingkungan, Komnas HAM: Mendorong Keadilan Restoratif

3 hari lalu

Soal Aturan Perlindungan Aktivis Lingkungan, Komnas HAM: Mendorong Keadilan Restoratif

Komnas HAM mengapresiasi penerbitan Permen LHK Nomor 10/2024 tentang perlindungan hukum terhadap aktivis atau pembela lingkungan.

Baca Selengkapnya

Guru Honorer Korban Percaloan di Kabupaten Langkat Mencari Keadilan

3 hari lalu

Guru Honorer Korban Percaloan di Kabupaten Langkat Mencari Keadilan

Ratusan guru honorer korban percalona di Kabupaten Langkat masih terus menuntut haknya.

Baca Selengkapnya

Demonstran Kawal Putusan MK Jadi Korban Kejahatan Kemanusian Aparat, Polisi dan TNI Dilaporkan ke Komnas HAM

8 hari lalu

Demonstran Kawal Putusan MK Jadi Korban Kejahatan Kemanusian Aparat, Polisi dan TNI Dilaporkan ke Komnas HAM

Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD) melaporkan dugaan kejahatan kemanusiaan terhadap demonstran oleh polisi dan TNI ke Komnas HAM.

Baca Selengkapnya

Statistik CPNS 2014: 10 Instansi Pusat dan Daerah Ini Paling Sepi Peminat

9 hari lalu

Statistik CPNS 2014: 10 Instansi Pusat dan Daerah Ini Paling Sepi Peminat

Pendaftaran CPNS 2024 telah ditutup, beberapa instansi masih kekurangan pendaftar. Dengan kata lain persaingan lebih sedikit.

Baca Selengkapnya