KKJ Bawa Bukti Kasus Pembakaran Wartawan Tribrata TV ke Kantor Staf Presiden

Kamis, 18 Juli 2024 06:30 WIB

Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) melapor ke Kantor Staf Presiden mengusut kasus pembakaran rumah wartawan Tribrata TV, Rico Sampurna Pasaribu. KKJ diwakili oleh Bayu Wardhana, Sekjen AJI; Zaky Yamami, Koordinator Kampanye Amnesty Intern Indonesia; Andy Muhammad Rezaldi, Wakil Koordinator KontraS, Rabu, 17 Juli 2024. TEMPO/Intan Setiawanty

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) membawa sejumlah bukti temuan dalam kasus pembakaran rumah wartawan Tribrata TV, Rico Sampurna Pasaribu saat mendatangi Kantor Staf Presiden (KSP). Mereka meminta atensi Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mengusut tuntas kasus yang terjadi di Jalan Namorih, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

KKJ diwakili oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), dan Amnesty International Indonesia. Bayu Wardhana selaku Sekretaris Jenderal AJI mengatakan, mereka turut melaporkan sejumlah bukti indikasi kejanggalan peristiwa yang menewaskan Rico dan tiga anggota keluarganya.

"Iya, sebagian laporan dari tim KKJ Sumatera Utara kami sampaikan ke Kantor Staf Presiden," kata Bayu di Jakarta, Rabu, 17 Juli 2024.

Namun, Bayu tidak menyampaikan secara detail bukti apa saja yang dibawa.

KKJ membawa kasus ini agar Kantor Staf Presiden mengawal penyidikan tersebut. Sebab, mereka merasa ada indikasi bahwa proses hukum dalam kasus ini tidak berjalan semestinya.

Bayu menyampaikan, peristiwa pembakaran rumah Rico dikarenakan berita yang dimuat Rico pada pada penerbitan 21, 22 dan 23 Juni 2024 perihal praktik judi yang diduga dibekingi oleh anggota TNI.

Setelah kebakaran itu, tim KKJ Sumatera Utara turun ke lokasi dan mewawancarai beberapa saksi. Mereka juga melihat beberapa bukti. "Sebelum kejadian, si anggota TNI ini sudah berulang kali meminta supaya berita itu diturunkan dan berita itu masih ada," katanya.

<!--more-->

Advertising
Advertising

Dalam pelaporan ini, Bayu mengatakan, KKJ ingin agar proses kasus termasuk semua dugaan keterlibatan personel TNI diperiksa. "Menurut kami secara prematur Pangdam bahkan Panglima mengatakan tidak ada hubungannya, padahal proses penyelidikannya masih masih berjalan itu kira-kira yang sebenarnya kami merasa ini perlu dikawal," katanya.

Sejauh ini, Polda Sumatera Utara baru menetapkan tiga tersangka, Yunus Saputra Tarigan, Rudi Apri Sembiring, dan Bebas Ginting. Rudi dan Yunus disebut sebagai eksekutor sementara Bebas Ginting disebut sebagai orang yang memerintahkan pembakaran.

Peristiwa ini mengakibatkan empat orang tewas. Selain Rico, tiga korban lainnya adalah istrinya, Elfrida boru Ginting (48 tahun), Sudi Investasi Pasaribu (12 tahun, anak Rico), dan Loin Situkur (3 tahun, cucu Rico).

Meski telah menetapkan tersangka, Polda Sumut belum menjelaskan apa motif dan keterkaitan ketiga tersangka tersebut. Hal ini yang masih menjadi perhatian KKJ.

Pihak keluarga Rico pun tengah meminta pertolongan ke sejumlah lembaga agar kasus pembunuhan wartawan Tribrata TV ini terungkap secara jelas. Keluarga mendatangi Komnas HAM, Komisi perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Pilihan Editor: KPK Bawa Dua Koper dari Kantor Wali Kota Semarang Hevearita

Berita terkait

Presiden Jokowi Sahkan Pemberlakuan Visa Bebas Kunjungan, Ini Daftar 13 Negaranya

15 menit lalu

Presiden Jokowi Sahkan Pemberlakuan Visa Bebas Kunjungan, Ini Daftar 13 Negaranya

Presiden Joko Widodo atau Jokowi secara resmi memberlakukan bebas visa ketika berkunjung ke Indonesia bagi 13 negara.

Baca Selengkapnya

Sama-sama Anak Pejabat, Ini Perbedaan Kasus Mario Dandy dan Kaesang Menurut KPK

49 menit lalu

Sama-sama Anak Pejabat, Ini Perbedaan Kasus Mario Dandy dan Kaesang Menurut KPK

KPK menjelaskan perbedaan antara kasus Mario Dandy dan dugaan gratifikasi penggunaan jet pribadi Kaesang Pangarep

Baca Selengkapnya

ICJR Tak Sepakat Panca Darmansyah Pembunuh 4 Anak Kandung Divonis Mati

5 jam lalu

ICJR Tak Sepakat Panca Darmansyah Pembunuh 4 Anak Kandung Divonis Mati

Majelis hakim PN Jakarta Selatan memvonis hukuman mati terhadap Panca Darmansyah, ayah yang membunuh empat anak kandungnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Sedimen yang Dibuka Keran Ekspornya, tapi Diklaim Jokowi Bukan Pasir Laut?

10 jam lalu

Apa Itu Sedimen yang Dibuka Keran Ekspornya, tapi Diklaim Jokowi Bukan Pasir Laut?

Jokowi mengklaim tidak membuka keran ekspor pasir laut. Menurut dia, komoditas yang diizinkan diekspor adalah hasil sedimentasi. Apa beda keduanya?

Baca Selengkapnya

Kaesang Datangi KPK dan Mengaku Nebeng Jet Pribadi Teman, Ini Kata Jokowi sampai IM57+ Institute

10 jam lalu

Kaesang Datangi KPK dan Mengaku Nebeng Jet Pribadi Teman, Ini Kata Jokowi sampai IM57+ Institute

Jokowi menyebut Kaesang ke KPK karena semua warga sama di depan hukum, IM57+ Institute minta motif pemberian tumpangan jet pribadi didalami.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sampaikan Pamit: Tinggal Menghitung Hari, Maaf atas Kekurangan Selama Menjabat

11 jam lalu

Ma'ruf Amin Sampaikan Pamit: Tinggal Menghitung Hari, Maaf atas Kekurangan Selama Menjabat

Menjelang berakhirnya masa jabatan, Wapres Ma'ruf Amin menyampaikan salam perpisahan dan memohon maaf atas segala kekurangannya selama menjabat.

Baca Selengkapnya

Kadin Indonesia akan Beri Sanksi Peserta Munaslub yang Dianggap Ilegal

11 jam lalu

Kadin Indonesia akan Beri Sanksi Peserta Munaslub yang Dianggap Ilegal

Dewan Pengurus Kadin melakukan penyelidikan, pemeriksaan, dan kajian mengenai penyelenggaraa Munaslub. Siapkan sanksi bagi peserta Munaslub Kadin.

Baca Selengkapnya

Kaesang Mengaku Bukan Pejabat tapi Gunakan Fasilitas Negara yang Melekat, Apa Saja?

11 jam lalu

Kaesang Mengaku Bukan Pejabat tapi Gunakan Fasilitas Negara yang Melekat, Apa Saja?

Kaesang menyebut kedatangannya ke KPK bukan sebagai pejabat, tetapi dia menikmati beberapa fasilitas negara. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Tes Wawancara Capim KPK Selesai, Pansel Bakal Pangkas 10 Nama

12 jam lalu

Tes Wawancara Capim KPK Selesai, Pansel Bakal Pangkas 10 Nama

Pansel bakal memilih 10 nama Capim KPK yang selanjutnya diserahkan ke presiden untuk kemudian menjalani fit and proper test di DPR

Baca Selengkapnya

Keluarga Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan Berharap IS Segera Menyerahkan Diri

12 jam lalu

Keluarga Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan Berharap IS Segera Menyerahkan Diri

Keluarga IS berharap pelaku pembunuhan Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan itu segera menyerahkan diri.

Baca Selengkapnya