TPPO jadi Operator Judi Online, Migrant Care Sebut Ada Perluasan Korban: Orang Kota dan Berpendidikan Tinggi

Jumat, 26 Juli 2024 15:58 WIB

Direktur Eksekutif Migrant Care Indonesia Wahyu Susilo. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Migrant Care Wahyu Susilo mengatakan kondisi butuh kerja di masyarakat dimanfaatkan sindikat tindak pidana perdagangan orang atau TPPO untuk menjerat korban. Beberapa waktu belakangan, semakin marak terjadi TPPO dengan modus bekerja di luar negeri dengan gaji tinggi. Padahal, korban dijadikan scammer maupun operator judi online.

“Ini adalah fenomena baru pascapandemi ya, dan korbannya itu sebagian besar adalah orang-orang perkotaan dan educated seperti itu,” kata Wahyu ketika dihubungi, Jumat, 26 Juli 2024.

Wahyu menyebut ada perluasan korban atau human trafficking yang selama ini biasanya dari pedesaan, perempuan, berpendidikan rendah, atau dari kelompok ekonomi rendah. “Sekarang sudah menjangkau kaum muda, perkotaan, dan educated. Yang ditangani oleh Migrant Care sendiri itu sebagian besar adalah sarjana,” tuturnya.

Hingga saat ini, kaya Wahyu, akumulasi korban yang terjebak dalam skema ini sudah mencapai 3.000 orang. Namun, dia meminta untuk melihat data pasti yang ada di Kementerian Luar Negeri.

Koordinator Bantuan Hukum Migrant Care, Nur Harsono, mengungkap modus yang biasanya dilakukan oleh para sindikat TPPO dengan modus semacam ini. “Mereka biasanya ditawari pekerjaan sebagai operator perusahaan dengan gaji Rp 10 hingga 30 juta,” kata dia ketika dihubungi terpisah.

Advertising
Advertising

Untuk saat ini, Nur Harsono mengatakan ada ratusan orang warga Indonesia yang masih terjebak TPPO di luar negeri dengan modus tersebut. “Scammer dan judol di kawasan Kamboja, Myanmar, Thailand, jumlahnya banyak. Mungkin masih ratusan orang (yang terjebak),” kata dia. Namun Harsono tidak menyebutkan angka pastinya.

Berdasarkan dokumen yang diterima Tempo, ada total 57 kasus penipuan dan judi online yang ditangani Migrant Care pada pada Mei 2023 hingga Mei 2024. Per Mei 2024, ada 41 kasus pada 2023 dan satu kasus pada 2024 yang telah diselesaikan. Sementara kasus lainnya berada dalam tahap konsultasi, pending, atau masih dalam proses.

Dari total 57 kasus tersebut, ada 50 kasus yang terindikasi TPPO. Pada 2024, Kamboja merupakan negara tujuan paling banyak dalam kasus TPPO ini.

Pilihan Editor: Reaksi Keras Kejagung Usai Vonis Bebas Ronald Tannur, KY Bakal Periksa Hakim PN Surabaya

Berita terkait

Ribuan Warga di Eropa Tengah Dievakuasi dari Banjir

11 jam lalu

Ribuan Warga di Eropa Tengah Dievakuasi dari Banjir

Ribuan orang dievakuasi dari rumah-rumah mereka di Republik Cek setelah berhari-hari hujan lebat hingga mendorong terjadinya banjir.

Baca Selengkapnya

Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

13 jam lalu

Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

Sejumlah warga Kabupaten Sukabumi menjadi korban TPPO dan disekap di Myanmar. Mereka dijanjikan bekerja di bisnis kripto di Thailand.

Baca Selengkapnya

Menunggu Kabar Pengungkapan Inisial T, Sosok Terduga di Balik Bisnis Judi Online di Indonesia

14 jam lalu

Menunggu Kabar Pengungkapan Inisial T, Sosok Terduga di Balik Bisnis Judi Online di Indonesia

Perbincangan ihwal sosok inisial T yang disebut-sebut sebagai dalang bisnis judi online di Indonesia tiba-tiba hilang sejak awal Agustus lalu.

Baca Selengkapnya

Upaya Berantas Judi Online Senilai Rp 600 Triliun pada Triwulan I 2024, Bentuk Satgas hingga Muncul Inisial T

15 jam lalu

Upaya Berantas Judi Online Senilai Rp 600 Triliun pada Triwulan I 2024, Bentuk Satgas hingga Muncul Inisial T

Maraknya judi online membuat Jokowi akhirnya membentuk Satgas Judi Online di bawah pimpinan Menko Polhukam Hadi Tjahjanto. Apa hasilnya?

Baca Selengkapnya

Apa Kabar Pemberantasan Judi Online Setelah Ramai Dibincangkan Juli hingga Awal Agustus?

15 jam lalu

Apa Kabar Pemberantasan Judi Online Setelah Ramai Dibincangkan Juli hingga Awal Agustus?

Ramai pada Juni hingga awal Agustus, perbincangan ihwal pemberantasan judi online menyurut dalam sebulan terakhir. Bagaimana kabarnya terkini?

Baca Selengkapnya

Polres Bandara Soekarno-Hatta Gagalkan Keberangkatan 14 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja

17 jam lalu

Polres Bandara Soekarno-Hatta Gagalkan Keberangkatan 14 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja

Calon pekerja migran itu hendak bekerja di Kamboja namun tidak memiliki dokumen kelengkapan yang menjadi syarat untuk bekerja di luar negeri.

Baca Selengkapnya

WNI Bekerja Jadi Scammer Online di Myanmar, Migrant Care Minta Pemerintah Efektifkan Gugus Tugas TPPO

1 hari lalu

WNI Bekerja Jadi Scammer Online di Myanmar, Migrant Care Minta Pemerintah Efektifkan Gugus Tugas TPPO

Migrant Care mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan preventif setelah ramai kasus TPPO di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Kemenlu Jekaskan Mekanisme Pemulangan WNI Korban TPPO di Luar Negeri

1 hari lalu

Kemenlu Jekaskan Mekanisme Pemulangan WNI Korban TPPO di Luar Negeri

Kemenlu mengatakan terdapat dua mekanisme pemulangan WNI korban TPPO di luar negeri. Tidak selalu jadi korban TPPO.

Baca Selengkapnya

Fakta WNI Jadi Korban TPPO di Myanmar: Kerja 15 Jam, Dipukul dan Disetrum

1 hari lalu

Fakta WNI Jadi Korban TPPO di Myanmar: Kerja 15 Jam, Dipukul dan Disetrum

Sejumlah Sukabumi dikonfirmasi menjadi korban TPPO atau perdagangan orang di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dinilai Lamban Tangani WNI Korban TPPO di Myanmar

1 hari lalu

Pemerintah Dinilai Lamban Tangani WNI Korban TPPO di Myanmar

Pluhan warga Indonesia yang diduga menjadi korban TPPO saat ini tersandera di Myanmar. Mereka dipekerjakan secara paksa dan mendapat siksaan.

Baca Selengkapnya