Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fakta WNI Jadi Korban TPPO di Myanmar: Kerja 15 Jam, Dipukul dan Disetrum

image-gnews
Yohana, sepupu korban WNI dugaan TPPO di Myanmar menunjukkan cuplikab percakapan. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Yohana, sepupu korban WNI dugaan TPPO di Myanmar menunjukkan cuplikab percakapan. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Indonesia sedang berupaya keras menangani kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang menimpa 20 Warga Negara Indonesia (WNI) di Myanmar. Para korban ini teridentifikasi melalui sebuah video yang viral di media sosial pada akhir pekan lalu yang menunjukka penyekapan dan pemaksaan kerja di wilayah konflik Myanmar.

Upaya Diplomasi Pemerintah Indonesia

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha menyatakan bahwa pihaknya telah mengetahui lokasi 20 WNI yang menjadi korban TPPO tersebut. “Ya, benar. Ada 20 WNI dalam video tersebut” sebut Judha saat dikonfirmasi Tempo pada Selasa, 11 September 2024.

Mereka berada di daerah Hpa Lu, Myawaddi, wilayah konflik bersenjata antara pihak pemberontak dan militer Myanmar (Tatmadaw). Myawaddi saat ini dikuasai oleh kelompok pemberontak, sehingga menyulitkan akses dan evakuasi para korban.

Kementerian Luar Negeri telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon dan telah mengirimkan nota diplomatik kepada pemerintah Myanmar untuk membantu evakuasi para korban.

Namun hingga kini, pemerintah Indonesia masih menunggu respons dari otoritas Myanmar. Selain itu, Kemenlu juga menjalin komunikasi dengan beberapa informan non-formal dan pemangku kepentingan di Myawaddi untuk memastikan keselamatan dan pemulangan para WNI.

Korban TPPO di Myanmar

Kisah tragis para WNI ini terungkap melalui sebuah video berdurasi 2 menit 11 detik yang viral di media sosial. Dalam video tersebut, belasan WNI terlihat berada di dalam sebuah kamar dan menceritakan pengalaman mereka menjadi korban TPPO di Myanmar setelah sebelumnya menerima tawaran pekerjaan di Thailand.

Mereka mengaku disekap dan dipaksa bekerja selama 15 jam sehari, mengalami penganiayaan fisik, seperti dipukul dan disetrum, serta tidak mendapatkan makanan yang layak.

Salah satu keluarga korban asal Semarang telah melaporkan kejadian ini ke Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah. Korban ini diketahui telah bekerja di Myanmar sejak awal 2023. Pihak keluarga berharap pemerintah dapat segera membantu membebaskan dan memulangkan para korban yang masih berada di wilayah konflik tersebut.

Data TPPO di Myanmar dan Pemulangan WNI

Sepanjang tahun ini, Kementerian Luar Negeri mencatat ada 107 WNI yang menjadi korban TPPO di Myanmar. Dari jumlah tersebut, 44 orang telah berhasil dipulangkan, sementara 63 lainnya masih berada di Myanmar, termasuk 20 WNI yang teridentifikasi dalam video viral tersebut. Kasus ini menunjukkan bahwa TPPO dengan modus tawaran pekerjaan di luar negeri masih menjadi ancaman serius bagi warga Indonesia, terutama yang mencari kesempatan kerja di negara-negara dengan risiko tinggi.

Pada bulan Juni 2023, Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan KBRI Yangon dan Mabes TNI berhasil memulangkan 14 WNI yang sebelumnya bekerja di sebuah perusahaan online scam di Laukkaing, Shan State, wilayah perbatasan antara Myanmar dan Tiongkok. Ke-14 WNI tersebut telah melalui proses hukum di Myanmar dan kemudian dipulangkan menggunakan pesawat Hercules TNI-AU.

PUTRI SAFIRA PITALOKA | DEDE LENI MARDIANTI | MUHAMMAD IQBAL | ADIL AL HASAN | JAMAL ABDUN NASHR

Pilihan Editor: Pemerintah Dinilai Lamban Tangani WNI Korban TPPO di Myanmar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

4 menit lalu

Ilustrasi TPPO. Shutterstock
Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

AS menganggap negara-negara di Tingkat 3 termasuk Brunei Darussalam tidak berbuat cukup banyak untuk bertindak melawan perdagangan manusia (TPPO).


Modus TPPO ke Kamboja, Korban Diiming-imingi Kerja di Perusahaan atau Restoran dengan Gaji Besar

21 jam lalu

Polres Bandara Soekarno-Hatta  membongkar Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) ke Serbia, Ahad 24 Maret 2024. FOTO: Tempo/Ayu Cipta
Modus TPPO ke Kamboja, Korban Diiming-imingi Kerja di Perusahaan atau Restoran dengan Gaji Besar

Para calon pekerja migran ilegal itu mengaku mendapatkan tawaran pekerjaan di Kamboja sebagai karyawan perusahaan dan pramusaji.


Geng PRT Indonesia Berkelahi di Singapura, Izin Kerja Dicabut dan Didenda Rp 11 Juta

22 jam lalu

Ilustrasi tawuran/perkelahian penganiayaan. Shutterstock
Geng PRT Indonesia Berkelahi di Singapura, Izin Kerja Dicabut dan Didenda Rp 11 Juta

Dua geng pembantu rumah tangga asal Indonesia saling pukul di Singapura. Mereka didenda dan izin kerja dicabut.


Imigrasi Soekarno Hatta Gagalkan 2.474 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Modus Mau Liburan

1 hari lalu

Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia memasuki perbatasan Indonesia di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis, 20 Mei 2021. Malaysia mendeportasi 59 PMI bermasalah karena melanggar undang-undang keimigrasian setempat usai pemberlakuan larangan mudik Lebaran. ANTARA/Agus Alfian
Imigrasi Soekarno Hatta Gagalkan 2.474 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Modus Mau Liburan

Imigrasi Soekarno Hatta melakukan pengetatan untuk cegah pekerja migran ilegal ke 3 negara tujuan itu karena marak kasus judi online.


Topan Yagi di Myanmar Menewaskan 226 Orang

1 hari lalu

Foto udara menunjukkan daerah yang terendam banjir di kota perbatasan Mae Sai, setelah Topan Yagi, di provinsi utara Chiang Rai, Thailand, 12 September 2024. REUTERS/Boonwed Saetiow
Topan Yagi di Myanmar Menewaskan 226 Orang

Topan Yagi yang berupa hujan lebat telah mengoyak sejumlah provinsi di wilayah tengah Myanmar.


KJRI Shanghai Pastikan WNI Selamat dari Topan Bebinca

1 hari lalu

Ilustrasi hembusan angin badai. AP
KJRI Shanghai Pastikan WNI Selamat dari Topan Bebinca

WNI selamat dari amukan Topan Bebinca yang menyapu Shanghai. Ada 975 WNI yang menetap di Kota Shanghai, Provinsi Zhejiang, Jiangsu, dan Jiangxi


Kemenlu Ungkap Dua Akar Masalah Penyebab WNI Menjadi Online Scammer di Myanmar

2 hari lalu

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha. ANTARA/Yashinta Difa/aa.
Kemenlu Ungkap Dua Akar Masalah Penyebab WNI Menjadi Online Scammer di Myanmar

Kementerian Luar Negeri mengungkap akar masalah WNI mau bekerja menjadi online scammer di Myanmar.


Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

2 hari lalu

Ilustrasi TPPO. Shutterstock
Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

Sejumlah warga Kabupaten Sukabumi menjadi korban TPPO dan disekap di Myanmar. Mereka dijanjikan bekerja di bisnis kripto di Thailand.


WNI Bekerja Jadi Scammer Online di Myanmar, Migrant Care Minta Pemerintah Efektifkan Gugus Tugas TPPO

3 hari lalu

Direktur Eksekutif Migrant Care Indonesia Wahyu Susilo. ANTARA
WNI Bekerja Jadi Scammer Online di Myanmar, Migrant Care Minta Pemerintah Efektifkan Gugus Tugas TPPO

Migrant Care mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan preventif setelah ramai kasus TPPO di Myanmar.


Topan Yagi Hantam Myanmar, Junta Militer Minta Bantuan Asing Atasi Banjir

3 hari lalu

Foto udara menunjukkan banjir akibat Topan Yagi di provinsi utara Chiang Rai, Thailand, 12 September 2024. Setelah menghantam Vietnam, Topan Yagi bergerak ke Thailand hingga mengirimkan angin kecang, banjir dan tanah longsor. REUTERS/Boonwed Saetiow
Topan Yagi Hantam Myanmar, Junta Militer Minta Bantuan Asing Atasi Banjir

Junta Myanmar meminta bantuan asing untuk mengatasi banjir akibat topan Yagi.