Kronologi Siswa SMP di BSD Dikeluarkan dari Sekolah karena Cekcok di Chat WA Versi Orang Tua

Rabu, 7 Agustus 2024 20:03 WIB

Surat pemecatan sepihak seorang siswi kelas 7 (1 SMP) di Tangsel. (Istimewa)

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pelajar kelas VII atau 1 SMP di Ehipassiko School, BSD Tangerang Selatan, berinisial NCW, dikeluarkan dari sekolahnya setelah terlibat cekcok dengan siswi lain melalui aplikasi WhatsApp. NCW kini hanya bisa pasrah dan belajar di rumah karena merasa tidak mendapatkan hak pendidikan yang layak.

"Aku sudah satu minggu tidak sekolah, cuma belajar dari rumah saja," kata NCW kepada Tempo, Selasa, 6 Agustus 2024.

Ayah NCW, Felix Sinaga mengaku geram dengan keputusan pihak sekolah. Apalagi putrinya saat ini menjadi stres akibat dikeluarkan dari sekolah. "Anakku sedih dan murung saja kerjanya di rumah. Dia stres tidak menerima pembelajaran lagi," kata Felix, Selasa, 6 Agustus 2024.

Awal Mula Siswa SMP di BSD Dikeluarkan dari Sekolah

Kejadian ini bermula pada Kamis, 1 Agustus 2024. Saat itu, Felix menerima surat elektronik dari Ehipassiko School yang menyatakan bahwa NCW dikeluarkan dari sekolah. Alasannya, karena NCW terlibat cekcok dengan siswi lain satu angkatan melalui pesan singkat WhatsApp.

Advertising
Advertising

NCW mengaku bahwa perselisihan tersebut disebabkan oleh kesalahpahaman. “Aku chat dia, nanya apa maksud dia ngomongin aku anak spesial (berkebutuhan khusus). Aku juga akuin aku salah karena agak kasar, tapi saat itu ibunya ikut ngebentak aku," ujar NCW.

Felix mengatakan tak habis pikir dengan keputusan pihak sekolah. Apalagi, saat itu anak 11 tahun yang disayanginya dimintai keterangan oleh pihak sekolah tanpa sepengetahuannya.

"Anak saya bercerita soal BAP dan isi sanksi yang harus dia tanda tangani itu. Mereka menyatakan bahwa anak saya akan diberi surat peringatan (SP) pertama. Anak saya mempertanyakan kapan SP-1 akan diberikan dan dijawab gurunya, Putra, besok Selasa (30 Juli)," ungkap Felix.

Dalam BAP itu, kata Felix, disebutkan juga bahwa apabila kejadian serupa terulang setelah diterbitkan SP-1, maka siswa akan dikeluarkan dari sekolah. "Kami selaku orang tua tentu keberatan dengan isi BAP dan sanksi itu. Pertemuan atau mediasi pun bubar tanpa hasil," ujarnya.

Selanjutnya 7 jam ditahan di ruang kepala sekolah...

<!--more-->

7 Jam Ditahan Di Ruang Kepala Sekolah

Tak berhenti sampai situ, Felix juga bercerita ada hal yang lebih menyakitkan yang menimpa anaknya. Menurut penuturannya, sang anak ditahan di ruang kepala sekolah dan tidak diperbolehkan masuk ke ruang kelas untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

“Ternyata tanpa sepengetahuan kami, anak saya digiring dari kelas ke ruang kepsek oleh wali kelasnya. Di sana anak saya ditahan atau disandera mulai pukul 07.00 hingga 14.00 WIB. Dia disuruh diam dan tidak boleh ke mana-mana. Beruntung ada ketua kelasnya yang bersedia membantu membelikannya air minum. Anak saya dilepaskan dari ruangan itu saat awal pelajaran terakhir yaitu TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)," ujarnya.

Felix mengaku bingung dengan hukuman yang diterima sang anak yakni dikeluarkan dari kelas dan tidak boleh mengikuti pelajaran. Padahal, sanksi itu tidak ada dalam BAP. Hukuman tersebut diberikan oleh kepala sekolah untuk memaksa orang tua agar tidak melawan atau menolak isi dari BAP.

Dia minta tolong rekannya, seorang anggota DPRD Tangsel untuk bertindak sebagai mediator. Sayangnya, upaya mediasi perbedaan pendapat antara orang tua murid dan Ehipassiko School itu gagal.

Felix menduga tindakan ini dilatarbelakangi oleh perselisihan sebelumnya dengan kepala sekolah saat awal penerimaan murid baru. “Saya menduga jika N ini menjadi incaran dari kepsek Ehipassiko School agar dikeluarkan dari sekolah karena sebelumnya kami pernah berselisih saat awal penerimaan murid baru di sekolah ini," ujarnya.

Atas perlakuan ini, Felix telah melaporkan kejadian ini ke Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). "Saya sempat lapor polisi atas perlakuan sekolah, tapi Polsek Serpong bilang ini bukan wilayah mereka, padahal hanya 300 meter dari polsek," tegasnya.

Saat ini Felix mengaku hanya pasrah dan berharap anaknya bisa kembali sekolah seperti teman-teman lainnya. Di sisi lain, Pihak Ehipassiko School belum memberikan keterangan resmi terkait kasus ini.

RIZKI DEWI AYU | MUHAMMAD IQBAL

Pilihan Editor: Amnesty International Indonesia Desak Pelaku Penembak Pilot di Distrik Alama Diadili

Berita terkait

Mulai 15 September Tarif Tol BSD Bakal Naik, Berikut Rinciannya

4 hari lalu

Mulai 15 September Tarif Tol BSD Bakal Naik, Berikut Rinciannya

PT Bintaro Serpong Damai (BSD) mengungkapkan tarif tol pada ruas Pondok Aren-Serpong naik pada Minggu, 15 September 2024 pukul 00.01 WIB. Golongan yang semulanya Rp 7.000 menjadi Rp 9.500.

Baca Selengkapnya

Balita 3 Tahun Jadi Korban Tabrak Lari di Ciputat

5 hari lalu

Balita 3 Tahun Jadi Korban Tabrak Lari di Ciputat

Akibat kecelakaan tersebut, bocah korban tabrak lari itu mengalami luka di kepala, dan masih menjalani perawatan medis di RS Sari Asih Ciputat.

Baca Selengkapnya

Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan: Pembangunan Jalan Akses TPU Sarimulya Berjalan Lancar

6 hari lalu

Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan: Pembangunan Jalan Akses TPU Sarimulya Berjalan Lancar

akses jalan menuju TPU Sarimulya dalam waktu dekat akan bisa berfungsi dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Progres saat ini masih dalam tahap pengecoran jalan.

Baca Selengkapnya

Pelaku Penculikan Anak di Jelupang Dibekuk, Berprofesi Sebagai Ojol

7 hari lalu

Pelaku Penculikan Anak di Jelupang Dibekuk, Berprofesi Sebagai Ojol

Satuan Reserse Kriminal Polres Tangerang Selatan membekuk terduga pelaku penculikan anak di Serpong.

Baca Selengkapnya

Bocah SD di Tangsel Mengaku Diajak ke Kota Tua Jakarta oleh Penculik dan Dikasih Uang

8 hari lalu

Bocah SD di Tangsel Mengaku Diajak ke Kota Tua Jakarta oleh Penculik dan Dikasih Uang

Bocah SD di Tangsel menjadi sasaran penculikan. Ia mengaku dibawa ke Kota Tua Jakarta, juga diberi uang dan makan. Malamnya dikembalikan ke rumah.

Baca Selengkapnya

Lagi, Bocah SD di Tangsel Diculik Lalu Dikembalikan Penculik Saat Malam Hari

8 hari lalu

Lagi, Bocah SD di Tangsel Diculik Lalu Dikembalikan Penculik Saat Malam Hari

Bocah SD di Tangsel kembali menjadi sasaran penculikan. Ia diculik saat asyik bermain sore hari, lalu dikembalikan penculik pada Senin dini hari.

Baca Selengkapnya

Polres Tangsel Bongkar Sindikat Pencurian Motor dan Penadah, Satpam di BSD Diduga jadi Otak Pelaku

9 hari lalu

Polres Tangsel Bongkar Sindikat Pencurian Motor dan Penadah, Satpam di BSD Diduga jadi Otak Pelaku

Polres Tangerang Selatan membongkar sindikat pencurian motor dan kelompok penadahnya yang kerap beraksi di wilayah hukum mereka.

Baca Selengkapnya

Dua Warga Tangerang Selatan Terinfeksi Cacar Monyet

10 hari lalu

Dua Warga Tangerang Selatan Terinfeksi Cacar Monyet

Dua orang warga Kota Tangerang Selatan sempat teridikasi penyakit cacar monyet.

Baca Selengkapnya

IQAir Catat Kualitas Udara Sangat Tidak Sehat di Kinshasha, di Mana Posisi Jakarta?

15 hari lalu

IQAir Catat Kualitas Udara Sangat Tidak Sehat di Kinshasha, di Mana Posisi Jakarta?

Di Indonesia, Jakarta bukan yang terburuk karena Kota Tangerang Selatan dan Kota Depok dinyatakan IQAir memiliki indeks kualitas udara lebih tinggi.

Baca Selengkapnya

Satpam di Pamulang Tusuk Temannya Sesama Satpam Hingga Tewas di Pinggir Jalan yang Ramai

18 hari lalu

Satpam di Pamulang Tusuk Temannya Sesama Satpam Hingga Tewas di Pinggir Jalan yang Ramai

Aksi penusukan hingga korban bersimbah darah ini disaksikan banyak orang yang sedang melintas di Jalan M Toha, Kelurahan Pondok Cabe Udik, Pamulang.

Baca Selengkapnya