Polda Sumsel Serahkan Berkas dan Tersangka Kasus Korupsi PT SP2J ke Kejari Palembang

Reporter

Yuni Rohmawati

Editor

Febriyan

Kamis, 8 Agustus 2024 09:16 WIB

Direktorat Kriminal Khusus Sub Bidang III Tindak Pidana Korupsi, Polisi Daerah Sumatera Selatan atau Polda Sumsel tangkap empat tersangka kasus dugaan korupsi Pekerjaan Penyambungan Jaringan dan Instalasi Pipa Gas di lingkungan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Sarana Pembangunan Palembang jaya atau SP2J. TEMPO/Yuni Rahmawati

TEMPO.CO, Palembang - Direktorat Kriminal Khusus Tindak Pidana Korupsi Kepolisian Daerah Sumatera Selatan atau Polda Sumsel menyerahkan berkas dan tersangka kasus dugaan korupsi pekerjaan penyambungan jaringan dan instalasi pipa gas PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) ke Kejaksaan Negeri Palembang. Kasus ini diduga merugikan keuangan negara hingga Rp 3,9 miliar.

Kepala Unit IIII Sub Direktorat III Tipikor Polda Sumatera Selatan, Iptu Ryan Tiantoro Putra, menyatakan penyerahan tahap kedua itu dilakukan setelah Kejari Palembang menyatakan berkas perkara itu lengkap atau P21.

"Empat tersangka juga telah masuk ke tahap 2 yang nantinya akan langsung dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Kota Palembang," kata Ryan dalam Konferensi Pers di Polda Sumsel pada Rabu, 7 Agustus 2024.

Ryan menyatakan keempat tersangka itu adalah petinggi PT SP2J yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). "Penyidik telah menangkap empat tersangka yang merupakan jajaran pimpinan SP2J yaitu Direktur Utama (Dirut) yaitu AN, Dirut Operasional yaitu AR, Diretur Keuangan yaitu ST, dan Direktur Umum yaitu R,"

Pendanaan proyek ini, menurut Ryan, menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Palembang sebesar Rp 22,5 Miliar sejak 2019. Polda Sumsel melakukan penyelidikan dugaan korupsi ini sejak Januari 2022.

Advertising
Advertising

Berdasarkan penyelidikan tersebut, menurut Ryan, penyidik menemukan adanya dugaan penggelembungan anggaran pengadaan material pipa. Penyidik juga menemukan adanya pemotongan upah pekerja penggalian dan penyambungan pipa. Total penggelembungan dan pemotongan itu mencapai Rp 1,8 miliar. Proyek ini, menurut Ryan, dilaksanakan secara swakelola oleh PT SP2J.

Penyidik, menurut Ryan, telah menyita 83 barang bukti berupa dokumen anggaran, dokumen kegiatan, print out rekening koran dan uang tunai sebesar Rp 49,5 juta. Ia juga mengatakan, penyidik telah memeriksa 27 orang saksi yang terdiri dari Dewan Komisaris PT SP2J, pelaksana swakelola, suplier pipa dan material, serta eks Wali Kota Palembang, Harnojoyo.

"Dan telah memeriksa 5 orang ahli dari Ahli Instalasi Pipa Gas Alam, Kementerian ESDM, Ahli LKPP, Ahli Pidana Korupsi, Ahli Korporasi dan Audit Keuangan Negara," katanya.

Ryan menyatakan Polda Sumsel menjerat keempat tersangka dengan Pasal 2 atau 3 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Mereka terancam pidana minimal 4 tahun dan maksimal 20 tahun penjara. Dia menambahkan, berkas perkara kasus ini pun telah dinyatakan lengkap.

Berita terkait

Sidang Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Antam, Saksi Ungkap Eks Karyawan Terima Rp 150 Juta dari Broker

8 jam lalu

Sidang Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Antam, Saksi Ungkap Eks Karyawan Terima Rp 150 Juta dari Broker

Saksi sidang lanjutan perkara rekayasa pembelian emas Antam, Andik Julianto, mengungkapkan bahwa mantan karyawan Antam, Ahmad Purwanto menerima uang sebesar Rp 150 juta dalam transaksi jual beli emas logam mulia yang melibatkan Budi Said.

Baca Selengkapnya

Gazalba Saleh Merasa Terzalimi Atas Tuntutan 15 Tahun Penjara: Palu Godam Penyidik Terhadap Saya

9 jam lalu

Gazalba Saleh Merasa Terzalimi Atas Tuntutan 15 Tahun Penjara: Palu Godam Penyidik Terhadap Saya

Hakim Agung nonaktif Gazalba Saleh mengklaim munculnya perkara dugaan korupsi berupa gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang menjeratnya disebabkan keraguan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca Selengkapnya

Publik Menyoroti Beda Cara KPK Tangani untuk Dugaan Gratifikasi Kaesang dan Anak Rafael Alun

1 hari lalu

Publik Menyoroti Beda Cara KPK Tangani untuk Dugaan Gratifikasi Kaesang dan Anak Rafael Alun

KPK mendapat sorotan publik lantaran dinilai beda penanganan dalam kasus dugaan gratifikasi Kaesang dan anak Rafael Alun.

Baca Selengkapnya

Eks Jenderal Israel Tuding Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Tutupi Kasus Korupsi

1 hari lalu

Eks Jenderal Israel Tuding Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Tutupi Kasus Korupsi

PM Israel Benjamin Netanyahu disebut sengaja membiarkan perang di Gaza berlarut-larut untuk menutupi kasus korupsi yang menyeret dirinya.

Baca Selengkapnya

Dugaan Korupsi di PT Taspen, KPK Periksa 2 Saksi Salah Satunya Pengacara

2 hari lalu

Dugaan Korupsi di PT Taspen, KPK Periksa 2 Saksi Salah Satunya Pengacara

Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa dua saksi dugaan tindak pidana korupsi pada kegiatan investasi PT Taspen Persero.

Baca Selengkapnya

Polda Sulawesi Tenggara Selidiki Dugaan Korupsi Proyek Gerbang Kendari-Toronipa

3 hari lalu

Polda Sulawesi Tenggara Selidiki Dugaan Korupsi Proyek Gerbang Kendari-Toronipa

Gerbang wisata Kendari-Toronipa menjadi perhatian karena kondisinya sudah rusak meski baru diresmikan Februari tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pada Periode Kedua, Jokowi Tak Pernah Undang Pimpinan KPK Berdiskusi soal Penanganan Korupsi

3 hari lalu

Pada Periode Kedua, Jokowi Tak Pernah Undang Pimpinan KPK Berdiskusi soal Penanganan Korupsi

Pimpinan KPK menyatakan pada periode kedua, Presiden Jokowi tak pernah mengundang mereka untuk berdiskusi penanganan korupsi di RI.

Baca Selengkapnya

Berawal dari Keluhan An Se-young, Ini 5 Fakta Investigasi Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan

5 hari lalu

Berawal dari Keluhan An Se-young, Ini 5 Fakta Investigasi Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan

Investigasi terhadap Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan dilakukan setelah atlet tunggal putri An Se-young menyampaikan keluhannya.

Baca Selengkapnya

ICW Persoalkan Rekam Jejak Sejumlah Calon Pimpinan KPK

5 hari lalu

ICW Persoalkan Rekam Jejak Sejumlah Calon Pimpinan KPK

Indonesia Corruption Watch atau ICW mempersoalkan rekam jejak sejumlah calon pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Internal PT Timah Kembali Bergejolak, Konflik Karyawan Berujung Pencopotan Paksa Ketua Umum IKT

5 hari lalu

Internal PT Timah Kembali Bergejolak, Konflik Karyawan Berujung Pencopotan Paksa Ketua Umum IKT

Kondisi internal PT Timah Tbk. kembali bergejolak dengan adanya konflik antar pengurus Ikatan Karyawan Timah (IKT).

Baca Selengkapnya