Bea Cukai Soekarno-Hatta Gagalkan Penyelundupan Satwa Endemik ke India, Ada Cendrawasih dan Maleo

Kamis, 8 Agustus 2024 12:45 WIB

Bea Cukai Soekarno Hatta dan Avsec PT. Angkasa Pura II Bandara Soekarno Hatta berhasil menyelamatkan puluhan ekor satwa langka yang akan diselundupkan ke India, Rabu 7 Agustus 2024. FOTO:AYU CIPTA I TEMPO.

TEMPO.CO, Tangerang - Kantor Bea Cukai Soekarno-Hatta menggagalkan penyelundupan satwa berupa puluhan burung langka di antaranya burung Cendrawasih dan Maleo ke India. Penyelundupan burung itu dilakukan dengan kemasan yang disisipkan bersama makanan serta pakaian (false concealment) dalam koper.

Pengungkapan ekspor ilegal itu menurut Kepala Kantor Bea Cukai Soekarno-Hatta Gatot Sugeng Wibowo dilakukan berkolaborasi dengan Avsec PT. Angkasa Pura II.

Dalam pengungkapan penyelundupan satwa ini, Bea Cukai dan Acvsec Angkasa Pura II menangkap 10 Warga Negara India. Sedangkan barang bukti adalah puluhan ekor satwa langka, terdiri dari 50 burung endemik, 5 binatang primata, dan satu binatang berkantung (marsupial).

Dari 10 tersangka kasus penyelundupan itu, empat di antaranya adalah BKM (49), ZAS (48), SDB (47), dan AMAS (47) yang berprofesi sebagai sopir dan sales properti. Mereka hendak menyelundupkan satwa itu menggunakan pesawat IndiGo Air kode 6E1602 tujuan Mumbai, India.

Enam tersangka lain, yaitu AKK (50), BS (37), BR (56), SAS (49), SES (36), dan VS (48) berprofesi sebagai sopir dan freelance. Keenam tersangka akan membawa satwa itu menggunakan Malindo Air kode OD349 tujuan akhir Bengaluru (BLR) India.

Advertising
Advertising

"Mereka datang ke Indonesia selama lebih kurang 4 hari. Mereka menyelundupkan satwa dalam rotan yang dimasukan dalam koper. Pengungkapan ini karena kejelian petugas, koper -koper besar itu mencurigakan," kata Gatot Sugeng Wibowo pada saat siaran pers di Gedung Garuda Bea Cukai Soekarno-Hatta, Rabu 7 Agustus 2024.

Para tersangka mengisi koper dengan satwa langka yang dikemas dalam keranjang rotan, dan dicampur dengan makanan kemasan seperti jely, coklat dan mainan lego untuk mengelabui petugas.

<!--more-->

Dari pengakuan para tersangka, mereka diperintahkan oleh seorang pengendali di India untuk membawa koper kemudian diserahkan kepada seorang WN India di Indonesia, koper tersebut selanjutnya dikemas ulang dan dibawa kembali ke India dengan diisi puluhan ekor burung langka dan satwa lain.

"Atas perintah tersebut, pelaku diiming-imingi akan diberikan pekerjaan," kata Gatot.

Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai Soekarno-Hatta Zaky Firmansyah mengatakan ke-10 tersangka ditangkap dalam waktu berdekatan.

Zaky mengatakan penindakan pertama dan kedua, hanya berselang 3 hari. Penindakan pertama dilakukan pada 29 Juli 2024, berawal dari kecurigaan petugas terhadap 4 koper milik penumpang dengan inisial BKM (49), ZAS (48), SDB (47), dan AMAS (47) yang berprofesi sebagai sopir dan sales properti yang menggunakan pesawat IndiGo Air kode 6E1602 tujuan Mumbai India.

Atas kecurigaan tersebut tim Bea Cukai Soekarno Hatta dan Avsec Bandara Soekarno Hatta melakukan penindakan terhadap koper untuk dilakukan pemeriksaan.

Dari hasil pemeriksaan, dalam 4 koper tersebut didapati keseluruhan 30 ekor burung endemik yang terdiri dari 12 ekor Maleo Senkawor (Macrocephalon maleo), 2 ekor Cendrawasih Mati Kawat (Seleucidis melanoleucus), 6 ekor Cendrawasih Belah Rotan (Cicinnurus manificus), 7 ekor Kolibri Black Sunbird (Leptocoma sericea), dan 2 ekor Kolibri Kelapa (Anthreptes malacensis), dengan modus disamarkan dalam berbagai macam makanan serta pakaian (false concealment) dan tanpa disertai dokumen perizinan.

Penindakan kedua berlangsung 3 hari berselang setelah penindakan pertama, pada tanggal 1 Agustus 2024. Petugas melakukan penindakan terhadap (6) enam koper milik penumpang Malindo Air kode OD349 tujuan akhir Bengaluru (BLR) India dengan inisial AKK (50), BS (37), BR (56), SAS (49), SES (36), dan VS (48) yang berprofesi sebagai sopir dan freelance dengan modus serupa dengan penindakan pertama.

Dari hasil penindakan didapati keseluruhan 26 ekor berbagai jenis satwa yang terdiri dari 6 ekor Cendrawasih Kuning Kecil (Paradisaea minor), 4 ekor Cendrawasih Mati Kawat (Seleucidis melanoleucus), 1 Ekor Cendrawasih Kerah Besar (Lophorina superba), 8 ekor Burung Raja Perling Sulawesi (Basilornis celebensis), 1 Ekor Elang Alap Kelabu (Accipiter hiogaster), 5 Ekor Tarsius (Tarsius sp), dan 1 Ekor Kuskus (Phalanger sp).

Para tersangka mengaku dititipi koper untuk diberikan kepada seseorang setibanya di India, Mereka diiming-imingi liburan ke Indonesia ditambah upah sebesar 10.000 Rupee atau sekitar Rp2 juta.

“Terhadap penindakan pertama dan kedua ini, penumpang kemudian diamankan ke Kantor Bea Cukai Soekarno-Hatta untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” kata Gatot.

Kedua penindakan ini, kata Gatot, menambah daftar upaya penyelundupan satwa yang masuk daftar CITES tujuan India melalui penumpang.Sebelumnya, juga dilakukan penindakan dengan modus serupa berupa burung cendrawasih dan berang berang.

Pilihan Editor: Terpukul dengan Kematian Pilot Glen Malcolm Conning, PT. Intan Angkasa Air Service Stop Operasi Heli Carter di Papua

Berita terkait

Ponsel Menengah Samsung Galaxy M05: Resmi Rilis di India

14 jam lalu

Ponsel Menengah Samsung Galaxy M05: Resmi Rilis di India

Ponsel menengah keluarga Samsung Galaxy M ini ditenagai oleh baterai berkapasitas 5000mAh yang mendukung pengisian cepat 25W.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

16 jam lalu

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

Donald Trump mengutarakan keinginan bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi pada pekan depan disela kunjungan kerja Modi ke Amerika

Baca Selengkapnya

Genap Berusia 74 Tahun, Berikut Perjalanan Politik Narendra Modi Perdana Menteri India 3 Periode

1 hari lalu

Genap Berusia 74 Tahun, Berikut Perjalanan Politik Narendra Modi Perdana Menteri India 3 Periode

Perjalanan politik Narendra Modi, Perdana Menteri India yang berhasil mempertahankan kekuasaannya 3 periode.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Kerala India Meninggal karena Virus Nipah

2 hari lalu

Mahasiswa di Kerala India Meninggal karena Virus Nipah

Belum ada vaksin yang bisa mencegah infeksi akibat virus Nipah dan pengobatan untuk mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Polres Bandara Soekarno-Hatta Gagalkan Keberangkatan 14 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja

3 hari lalu

Polres Bandara Soekarno-Hatta Gagalkan Keberangkatan 14 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja

Calon pekerja migran itu hendak bekerja di Kamboja namun tidak memiliki dokumen kelengkapan yang menjadi syarat untuk bekerja di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Dirjen Imigrasi Silmy Karim Bertugas di Konter Bandara Soetta

3 hari lalu

Dirjen Imigrasi Silmy Karim Bertugas di Konter Bandara Soetta

Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim, meluangkan waktu menjadi petugas konter imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta

Baca Selengkapnya

Perbandingan Jumlah Kementerian di Indonesia, AS, Rusia, dan India

3 hari lalu

Perbandingan Jumlah Kementerian di Indonesia, AS, Rusia, dan India

Penambahan kementerian di Kabinet Prabowo menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah kementerian terbanyak di dunia.

Baca Selengkapnya

5 Tempat Wisata di India yang Mirip Venesia, Swiss, hingga Kastil Unik di Eropa Timur

6 hari lalu

5 Tempat Wisata di India yang Mirip Venesia, Swiss, hingga Kastil Unik di Eropa Timur

Kalau belum ada kesempatan mengunjungi Eropa, bisa mengganti pilihan destinasi sementara ke India.

Baca Selengkapnya

Vivo T3 Ultra Hadir Bawa Smart-Aura Light yang Eksklusif, Harga sampai Rp 6 Jutaan

6 hari lalu

Vivo T3 Ultra Hadir Bawa Smart-Aura Light yang Eksklusif, Harga sampai Rp 6 Jutaan

Vivo meluncurkan anggota terbaru dalam seri vivo T3, yakni T3 Ultra.

Baca Selengkapnya

Ada Pameran Instalasi Seni di Bandara Soekarno-Hatta, Bentuk Komitmen Wujudkan Green Airports

6 hari lalu

Ada Pameran Instalasi Seni di Bandara Soekarno-Hatta, Bentuk Komitmen Wujudkan Green Airports

Kampanye melalui pameran seni instalasi maupun penerapan tata kelola green airports di Bandara Soekarno Hatta dapat diaplikasikan ke bandara-bandara lainnya

Baca Selengkapnya