Nur Ungkap Derita Suami yang Jadi Korban TPPO di Hpalu Myanmar, Dimintai Tebusan Rp 80 Juta

Rabu, 21 Agustus 2024 20:10 WIB

Konferensi pers Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) bertajuk "Jerat Kerja Paksa dan Perbudakan Siber Hybrid Online & Offline" Pada hari rabu 21 Agustus 2024. TEMPO/ Diva Suukyi Larasati

TEMPO.CO, Jakarta - Nur, seorang warga Bekasi, mengungkapkan penderitaan suaminya, Pepen (54 tahun), yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Nur menceritakan suaminya, Pepen, yang terjebak dalam jaringan penipuan online di Hpalu, Myanmar, mengalami penyiksaan setiap hari.

"Mereka mendapatkan penyiksaan setiap hari—disetrum, dipukul dengan kayu, dan dipaksa berjalan jongkok sambil membawa gayung berisi air jika tidak mencapai target," ujar Nur saat konferensi pers Rabu, 21 Agustus 2024.

Nur mengungkapkan sejak 10 Juli 2022, pihak perusahaan terus menekan keluarganya untuk membayar uang tebusan sebesar Rp 80 juta. "Semoga pemerintah bisa mendengarkan suara-suara kami," harapnya mencemaskan nasib suaminya yang belum jelas kapan bisa pulang.

Dalam upaya untuk membawa suaminya kembali ke Tanah Air, Nur telah melapor ke berbagai instansi, termasuk Kementerian Luar Negeri, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), hingga Komnas HAM. Namun hingga kini, ia belum mendapatkan kepastian mengenai kepulangan Pepen. "Apa kendalanya? Suami saya kan orang biasa saja," ujar Nur dalam percakapan telepon dengan Tempo pada Ahad, 28 Juli 2024.

Pepen, yang tergiur dengan iming-iming gaji Rp 20 juta per bulan, memutuskan berangkat ke luar negeri meski sempat dilarang oleh sang istri. Keputusan itu diambil setelah pekerjaannya di restoran terhenti akibat pandemi Covid-19.

Advertising
Advertising

Sampai sekarang, Nur, ibu dua anak, masih belum tahu apakah suaminya bisa pulang, meskipun sesekali mereka masih bisa berkomunikasi melalui telepon. Terakhir kali mereka berbicara sekitar pekan lalu.

Pilihan Editor: Terungkap! Helena Lim Beli Lahan dan Ruko di PIK Pakai Uang Korupsi Timah

Berita terkait

Imigrasi Soekarno Hatta Gagalkan 2.474 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Modus Mau Liburan

12 jam lalu

Imigrasi Soekarno Hatta Gagalkan 2.474 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Modus Mau Liburan

Imigrasi Soekarno Hatta melakukan pengetatan untuk cegah pekerja migran ilegal ke 3 negara tujuan itu karena marak kasus judi online.

Baca Selengkapnya

Topan Yagi di Myanmar Menewaskan 226 Orang

14 jam lalu

Topan Yagi di Myanmar Menewaskan 226 Orang

Topan Yagi yang berupa hujan lebat telah mengoyak sejumlah provinsi di wilayah tengah Myanmar.

Baca Selengkapnya

Dua Copet Ditangkap Saat Acara Maulid Nabi di Pesantren At-Taqwa Bekasi, Polisi Temukan 5 Ponsel

1 hari lalu

Dua Copet Ditangkap Saat Acara Maulid Nabi di Pesantren At-Taqwa Bekasi, Polisi Temukan 5 Ponsel

Dalam video yang beredar, kedua pria diduga copet itu diamuk massa hingga celana panjangnya melorot.

Baca Selengkapnya

Kemenlu Ungkap Dua Akar Masalah Penyebab WNI Menjadi Online Scammer di Myanmar

1 hari lalu

Kemenlu Ungkap Dua Akar Masalah Penyebab WNI Menjadi Online Scammer di Myanmar

Kementerian Luar Negeri mengungkap akar masalah WNI mau bekerja menjadi online scammer di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Sanksi Aipda P Belum Ditentukan, Apa Hukuman Polisi Lakukan Pungli Menurut Aturan Polri dan KUHP?

1 hari lalu

Sanksi Aipda P Belum Ditentukan, Apa Hukuman Polisi Lakukan Pungli Menurut Aturan Polri dan KUHP?

Polda Metro Jaya belum menjatuhkan sanksi terhadap Aipda P yang diduga melakukan pungli di Samsat Bekasi. Ini aturan hukum berdasarkan KUHP.

Baca Selengkapnya

Duduk Perkara Kasus Dugaan Pungli Personel Polisi Aipda P di Samsat Kota Bekasi

1 hari lalu

Duduk Perkara Kasus Dugaan Pungli Personel Polisi Aipda P di Samsat Kota Bekasi

Personel kepolisian di Samsat Kota Bekasi, Aipda P akhirnya ditahan dan patsus buntut kasus dugaan pungli. Begini perkaranya.

Baca Selengkapnya

Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

1 hari lalu

Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

Sejumlah warga Kabupaten Sukabumi menjadi korban TPPO dan disekap di Myanmar. Mereka dijanjikan bekerja di bisnis kripto di Thailand.

Baca Selengkapnya

WNI Bekerja Jadi Scammer Online di Myanmar, Migrant Care Minta Pemerintah Efektifkan Gugus Tugas TPPO

2 hari lalu

WNI Bekerja Jadi Scammer Online di Myanmar, Migrant Care Minta Pemerintah Efektifkan Gugus Tugas TPPO

Migrant Care mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan preventif setelah ramai kasus TPPO di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Topan Yagi Hantam Myanmar, Junta Militer Minta Bantuan Asing Atasi Banjir

2 hari lalu

Topan Yagi Hantam Myanmar, Junta Militer Minta Bantuan Asing Atasi Banjir

Junta Myanmar meminta bantuan asing untuk mengatasi banjir akibat topan Yagi.

Baca Selengkapnya

Viral Pungli di Samsat Bekasi, Polda Metro Jaya Minta Warga Melapor ke Nomor Contact Center

2 hari lalu

Viral Pungli di Samsat Bekasi, Polda Metro Jaya Minta Warga Melapor ke Nomor Contact Center

Setelah viral kasus pungli di Samsat Bekasi Kota, Polda Metro Jaya meminta warga melapor ke nomor contact center bila menemukan kasus serupa.

Baca Selengkapnya