Politikus PDIP Cek Peserta Aksi Massa di DPR yang Ditangkap di Polda Metro

Jumat, 23 Agustus 2024 01:18 WIB

Petugas kepolisian menangkap seorang massa aksi unjuk rasa menolak revisi UU Pilkada terlibat bentrok dengan pihak kepolisian saat menjebol jeruji pagar di salah satu sisi gedung DPR RI, Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2024. Kepolisian mengerahkan 2.013 personel gabungan untuk mengawal aksi demo di DPR RI. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus PDIP, Adian Napitupulu, mendatangi Markas Polda Metro Jaya pada Kamis malam, 22 Agustus 2024. Dia menyatakan mencari tahu jumlah dan kondisi peserta aksi massa tolak revisi UU Pilkada di DPR yang ditangkap polisi.

"Mau tahu jumlahnya yang ditangkap. Saya mau memastikan tidak ada kekerasan, semua sesuai dengan prosedur," ujar dia saat hendak meninggalkan Polda Metro Jaya sekitar pukul 22 WIB.

Perihal jumlah, ia belum bisa memastikan. Namun ia mengungkap mendapat informasi ada sekitar 50 orang yang ditangkap polisi dari aksi demontrasi tersebut di sekitar Gedung DPR. Adian juga mengatakan, ada sekitar 20 advokat yang telah siap membantu mereka.

Menurut anggota Komisi VII DPR ini, mereka yang ikut unjuk rasa merupakan orang-orang yang cinta Tanah Air yang mengekspresikannya dengan cara mereka sendiri. Dia mengaku telah berbicara dan mengingatkan kepada penyidik agar tidak ada kekerasan, sebaliknya pemeriksaan sesuai prosedur.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi, dalam keterangannya, menyatakan belum mendapat informasi perihal massa aksi yang ditangkap. Ade Ary juga mengaku belum menerima informasi, apakah hari ini, Jumat, akan ada demo lanjutan. "Kami pastikan lagi, belum dapat informasi tersebut." ujar dia.

Advertising
Advertising

Massa bersitegang dengan aparat Kepolisian saat aksi menolak revisi UU Pilkada di gerbang belakang DPR RI, Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2024. Sebagian pendemo yang terlibat bentrokan terlihat mengenakan celana seragam sekolah. TEMPO/M Taufan Rengganis

Aksi massa menolak DPR merevisi UU Pilkada diwarnai bentrokan. Aksi juga diakhiri lewat pembubaran paksa oleh polisi yang menggunakan gas air mata serta water cannon. Massa dari mahasiswa, buruh, dan masyarakat sipil bergerak karena menilai pemerintah dan DPR akan kembali merusak tatanan negara dengan cara menyiasati putusan MK terbaru tentang syarat calon usia kepala daerah dan ambang batas parpol yang bisa usung pasangan calon kepala daerah.

Seperti diketahui, putusan MK itu menutup peluang putra bungsu Presiden Joko Widodo untuk mendaftar pilkada tahun ini--sebelum Jokowi lengser--dan memunculkan peluang hadirnya pasangan calon lain di Pilkada Jakarta.

Berdasarkan pantauan Tempo di lapangan, massa aksi bentrok dengan aparat karena ingin menerobos masuk ke dalam kompleks DPR. Sebagian dari mereka tampak terkena pukulan dan gas air mata dari petugas. Ikut terimbas kekerasan oleh polisi adalah dua wartawan Tempo yang sedang menjalankan tugas peliputan. Keduanya sempat dilarikan ke Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Mintohardjo untuk mendapatkan pertolongan.

Pilihan editor: Info Terkini Gempa M5,3 di Laut Banda, Terasa Kuat di Maluku Barat Daya dan Maluku Tengah

Berita terkait

Pramono Anung Janji Bangun RSUD di Cakung Jika Menang Pilkada Jakarta

6 jam lalu

Pramono Anung Janji Bangun RSUD di Cakung Jika Menang Pilkada Jakarta

Pramono Anung janji jika menang Pilkada Jakarta akan mendirikan rumah sakit daerah di Cakung, Jakarta Timur. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Usai Kaesang Klarifikasi soal Jet Pribadi ke KPK, Kapan Bobby Nasution Menyusul?

6 jam lalu

Usai Kaesang Klarifikasi soal Jet Pribadi ke KPK, Kapan Bobby Nasution Menyusul?

Anak dan mantu Presiden Jokowi, Kaesang dan Bobby Nasution, ketahuan menaiki private jet. Diduga ada unsur gratifikasi

Baca Selengkapnya

Apakah "Nebeng" Bisa Loloskan Kaesang Dari Dugaan Gratifikasi Penggunaan Private Jet?

6 jam lalu

Apakah "Nebeng" Bisa Loloskan Kaesang Dari Dugaan Gratifikasi Penggunaan Private Jet?

"Jadinya numpang teman, kalau bahasa bekennya nebeng" kata Kaesang pada Media, Senin, 17 September 2024, terkait perjalanannya dengan pesawat jet.

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Prabowo Bangun Koalisi Besar, Gerindra: Agar Suasana Politik Kondusif

7 jam lalu

Pemerintahan Prabowo Bangun Koalisi Besar, Gerindra: Agar Suasana Politik Kondusif

Muzani mengatakan Gerindra akan berupaya untuk menggaet semua partai agar jalannya pemerintahan Prabowo-Gibran bisa efektif dan tanpa gangguan.

Baca Selengkapnya

Respons KPU Soal Pendaftaran Masinton-Mahmud di Pilkada Tapanuli Tengah

7 jam lalu

Respons KPU Soal Pendaftaran Masinton-Mahmud di Pilkada Tapanuli Tengah

Keputusan akhir soal kelolosan Masinton-Mahmud di Pilkada Tapanuli Tengah akan diumumkan pada 22 September 2024.

Baca Selengkapnya

DPR Setujui Naturalisasi Eliano Rejinders dan Mees Higres, Menkumham Pastikan Sesuai Aturan

8 jam lalu

DPR Setujui Naturalisasi Eliano Rejinders dan Mees Higres, Menkumham Pastikan Sesuai Aturan

Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia menyutujui permohonan pertimbangan pemberian kewarganeraan Indonesia, bagi dua atlet sepak bola, Eliano Johannes Rejinders dan Mees Victor Joseph Hilgres.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Kaesang Naik Jet Pribadi Nebeng Y, Siapa Dia?

8 jam lalu

KPK Sebut Kaesang Naik Jet Pribadi Nebeng Y, Siapa Dia?

Kepada KPK, Kaesang mengaku bisa ke Amerika Serikati naik private jet karena nebeng temannya yang ia sebut berinisial Y.

Baca Selengkapnya

KPK Minta Tes Wawancara Capim dan Dewas Dilakukan Terbuka

8 jam lalu

KPK Minta Tes Wawancara Capim dan Dewas Dilakukan Terbuka

Komisi Pemberantasan Korupsi menanggapi soal tes wawancara seleksi calon pimpinan dan dewan pengawas KPK yang dilakukan secara tertutup.

Baca Selengkapnya

Teman Kaesang yang Beri Tumpangan Jet Pribadi ke AS Tidak Ikut, Netizen: Baik Banget

9 jam lalu

Teman Kaesang yang Beri Tumpangan Jet Pribadi ke AS Tidak Ikut, Netizen: Baik Banget

Netizen tanggapi Kaesang yang mengaku menumpang pesawat jet pribadi teman untuk pergi ke Amerika Serikat, namun KPK sebut temannya justru tidak ikut.

Baca Selengkapnya

Kisruh Kadin: Jokowi Sebut Bola Panas, Pakar Nilai Sarat Kepentingan Politik

9 jam lalu

Kisruh Kadin: Jokowi Sebut Bola Panas, Pakar Nilai Sarat Kepentingan Politik

Presiden Jokowi akhirnya angkat bicara soal kekisruhan di Kadin dan minta bola panas dualisme kepemimpinan tidak disorongkan padanya

Baca Selengkapnya