Kemenlu Sebut TPPO dengan Modus Kerja di Luar Negeri Sasar Gen Z

Reporter

Septi Nadya

Editor

Febriyan

Senin, 26 Agustus 2024 18:08 WIB

Yohana, sepupu korban WNI dugaan TPPO di Myanmar. (TEMPO/Muhammad Iqbal)

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) mengungkap maraknya tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus tawaran kerja ke luar negeri yang beredar di media sosial. Pelaku, disebut menyasar anak muda dengan usia 18-35 tahun atau golongan Gen Z.

Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri, Yudha Nugraha menyatakan pelaku biasanya menawari korban bekerja ke luar negeri dengan iming-iming gaji besar plus tanpa kualifikasi khusus.

“Modus tawaran kerja dengan gaji Rp 15 juta hingga Rp 20 juta pada generasi muda beredar di sosial media, namun tidak meminta kualifikasi khusus, bahkan kemampuan dalam bicara bahasa inggris,” ujar Yudha saat konferensi pers di kantor Kemenlu, Jakarta Pusat, Senin, 26 Agustus 2024.

Yudha menyatakan saat ini, Kemenlu mencatat setidaknya terdapat 11 korban TPPO yang berada di Myanmar. Mereka berasal dari berbagai lokasi di Indonesia, yaitu: 8 orang berasal dari Sukabumi, 2 dari Bandung dan 1 dari Bangka Belitung.

Dari 11 orang itu 10 merupakan laki-laki dan 1 perempuan, diketahui salah satu korban berumur 22 tahun. Korban, menurut Yudha awalnya dijanjikan bekerja di Thailand. “Sebelumnya, 11 orang dijanjikan bekerja di Thailand, namun kemudian mereka dibawa masuk menuju ke Myawaddy di wilayah Myanmar.”

Advertising
Advertising

Para korban awalnya ditawari pekerjaan sebagai customer service dan admin crypto, namun kenyataannya mereka dipekerjakan sebagai admin penipuan daring alias online scamming. Korban juga mendapat ancaman akan diperjual belikan ke perusahaan lain jika tidak mampu memenuhi target yang sudah ditetapkan.

Yudha juga menyatakan para korban ini diminta untuk menjerat orang terdekatnya. Mereka dipaksa melakukan penipuan pada keluarga hingga tetangganya. Bahkan, mereka diminta untuk merekrut orang lain jika ingin kembali ke Indonesia.

"Mau dipulangkan dari Myanmar ke Indonesia harus merekrut orang baru, semua biaya penempatan dibiayai perusahaan dan ditukar orang baru yang harus ditempatkan disana." lanjutnya

Kemenlu pun menyatakan, para penipu biasanya membiayai seluruh kebutuhan untuk keberangkatan. Mulai dari tiket, biaya penempatan hingga fasilitas bebas visa untuk sesama negara ASEAN. Korban, menurut dia, juga dikirim menggunakan visa turis, bukan visa kerja. Bahkan, korban tidak menandatangani kontrak kerja sejak awal.

“Modus mulai bebas biaya, visa turis, tidak menandantangani kontak kerja di Indonesia. Jadi mereka berangkat tidak jelas bekerjanya sebagai apa, karena tidak ada dokumen kontak kerja yang ditawarkan." tutup Yudha.

Karena itu, Yudha mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati saat menerima tawaran kerja di luar negeri dengan iming-iming gaji besar. Salah satu yang bisa masyarakat deteksi, menurut dia, adalah apakah pihak pemberi kerja memberikan visa kerja. Pasalnya, visa kerja diperlukan untuk perlindungan pekerja migran Indonesia sesuai Undang-Undang nomor 18 tahun 2017.

Sekretaris Jenderal Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), Juwarih Setya, yang melaporkan kasus ini ke Kemenlu menyatakan belum melapor ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri. Alasannya, mereka masih mengembangkan kasus TPPO ini. "Masih dikembangkan, belum lapor ke bareskrim." kata Juwarih yang juga ditemui di Kantor Kemenlu.

Berita terkait

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

2 jam lalu

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

AS menganggap negara-negara di Tingkat 3 termasuk Brunei Darussalam tidak berbuat cukup banyak untuk bertindak melawan perdagangan manusia (TPPO).

Baca Selengkapnya

Modus TPPO ke Kamboja, Korban Diiming-imingi Kerja di Perusahaan atau Restoran dengan Gaji Besar

1 hari lalu

Modus TPPO ke Kamboja, Korban Diiming-imingi Kerja di Perusahaan atau Restoran dengan Gaji Besar

Para calon pekerja migran ilegal itu mengaku mendapatkan tawaran pekerjaan di Kamboja sebagai karyawan perusahaan dan pramusaji.

Baca Selengkapnya

Polda Banten Ungkap Penipuan Penggelapan Proyek Jas Almamater Kampus Rp 45,47 Miliar

1 hari lalu

Polda Banten Ungkap Penipuan Penggelapan Proyek Jas Almamater Kampus Rp 45,47 Miliar

Ditreskrimum Polda Banten menangkap TS dalam kasus tindak pidana penipuan dan penggelapan pengadaan jas almamater fiktif senilai Rp 45,74 Miliar.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Soekarno Hatta Gagalkan 2.474 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Modus Mau Liburan

1 hari lalu

Imigrasi Soekarno Hatta Gagalkan 2.474 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Modus Mau Liburan

Imigrasi Soekarno Hatta melakukan pengetatan untuk cegah pekerja migran ilegal ke 3 negara tujuan itu karena marak kasus judi online.

Baca Selengkapnya

Topan Yagi di Myanmar Menewaskan 226 Orang

1 hari lalu

Topan Yagi di Myanmar Menewaskan 226 Orang

Topan Yagi yang berupa hujan lebat telah mengoyak sejumlah provinsi di wilayah tengah Myanmar.

Baca Selengkapnya

Kemenlu Ungkap Dua Akar Masalah Penyebab WNI Menjadi Online Scammer di Myanmar

2 hari lalu

Kemenlu Ungkap Dua Akar Masalah Penyebab WNI Menjadi Online Scammer di Myanmar

Kementerian Luar Negeri mengungkap akar masalah WNI mau bekerja menjadi online scammer di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Sanksi Aipda P Belum Ditentukan, Apa Hukuman Polisi Lakukan Pungli Menurut Aturan Polri dan KUHP?

2 hari lalu

Sanksi Aipda P Belum Ditentukan, Apa Hukuman Polisi Lakukan Pungli Menurut Aturan Polri dan KUHP?

Polda Metro Jaya belum menjatuhkan sanksi terhadap Aipda P yang diduga melakukan pungli di Samsat Bekasi. Ini aturan hukum berdasarkan KUHP.

Baca Selengkapnya

Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

2 hari lalu

Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

Sejumlah warga Kabupaten Sukabumi menjadi korban TPPO dan disekap di Myanmar. Mereka dijanjikan bekerja di bisnis kripto di Thailand.

Baca Selengkapnya

Polres Sukabumi Bongkar Modus Penipuan Penggandaan Uang

3 hari lalu

Polres Sukabumi Bongkar Modus Penipuan Penggandaan Uang

Korban penipuan diiming-imingi keuntungan sepuluh kali lipat setelah menjalankan ritual khusus.

Baca Selengkapnya

WNI Bekerja Jadi Scammer Online di Myanmar, Migrant Care Minta Pemerintah Efektifkan Gugus Tugas TPPO

3 hari lalu

WNI Bekerja Jadi Scammer Online di Myanmar, Migrant Care Minta Pemerintah Efektifkan Gugus Tugas TPPO

Migrant Care mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan preventif setelah ramai kasus TPPO di Myanmar.

Baca Selengkapnya