Densus 88 hingga Sniper Jaga Paus Fransiskus Selama di Indonesia

Selasa, 3 September 2024 17:42 WIB

Polisi berjaga jelang kedatangan Paus Fransiskus di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa 3 September 2024. Markas Besar TNI dan Polri mengerahkan 9.030 personel yang tergabung dalam pasukan gabungan untuk pengamanan kunjungan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus di Jakarta pada 36 September 2024. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus telah tiba di Indonesia pada Selasa Siang, 3 September 2024. Pimpinan Gereja Katolik sedunia itu mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng bersama sejumlah rombongan Takhta Suci Vatikan.

Uskup Roma itu disambut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Ignatius Kardinal Suharyo, dan Ketua Panitia Kedatangan Paus Fransiskus Ignasius Jonan. Nunsius Apostolik Vatikan untuk Indonesia Piero Pioppo juga turut menyambut Paus yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu.

Di Indonesia, Paus Fransiskus dijadwalkan akan melakukan sejumlah kunjungan. Pada 4 September 2024, ia akan bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta. Selanjutnya, pada 5 September 2024, Paus akan menghadiri pertemuan antaragama di Masjid Istiqlal, Jakarta.

Dia kemudian melanjutkan kegiatannya dengan mengadakan pertemuan bersama penerima manfaat organisasi amal di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Setelah itu, dia akan memimpin Misa Akbar di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan yang akan diadakan pada hari yang sama, Kamis, 5 September 2024.

TNI-Polri Siapkan Pasukan Antiteror hingga Sniper

Untuk pengamanan Paus Fransiskus selama kunjungan ke Indonesia, Markas Besar TNI dan Polri melakukan penjagaan ketat, termasuk menyiapkan pasukan antiteror hingga penembak runduk atau sniper. Menurut Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya TNI Agus Hariadi penembak jitu itu disiapkan sesuai dengan standar prosedur operasional (SOP) yang berlaku untuk pengamanan tamu negara.

Advertising
Advertising

“Ya jelas ada (penembak runduk), itu sudah ada prosedur tetapnya sendiri,” kata Agus Hariadi, Senin, 2 September 2024, dikutip dari Antara.

Meski begitu, Agus tidak merinci jumlah dan penempatan penembak-penembak jitu tersebut. Terlepas dari itu, Pangkogabwilhan I menyebut pengamanan untuk Paus Fransiskus bakal melekat mengikuti kegiatan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Se-Dunia itu selama di Jakarta.

Sementara itu, Komandan Korps Brimob Polri Komjen Pol. Imam Widodo menyebut pihaknya juga menyiapkan pasukan dari Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror untuk mengawal kunjungan Paus Fransiskus. Dia menambahkan, satuan siber turut disiapkan untuk mencegah dan menangani ancaman siber selama kunjungan Paus Fransiskus di Jakarta.

“Kami berharap mudah-mudahan semuanya aman, sukses, dan lancar, karena ini merupakan pertaruhan bangsa Indonesia,” kata Komjen Pol. Imam, Selasa.

Adapun Mabes TNI dan Mabes Polri telah menggelar apel gelar pasukan untuk pengamanan Paus Fransiskus dan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024. Apel itu dipimpin oleh Pangkogabwilhan I dan Komandan Korps Brimob Polri di Lapangan B3, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Senin, 2 September 2024.

Dalam apel itu, sebanyak 9.030 prajurit gabungan TNI dan Polri disiagakan untuk pengamanan dua kegiatan tingkat dunia tersebut. Dari jumlah itu, 4.300 diantaranya merupakan prajurit TNI, sementara 4.730 lainnya merupakan polisi.

Adapun terkait skema pengamanan, TNI dan Polri akan menggunakan sistem pengamanan berlapis. Mulai dari Ring 1, Ring 2, dan Ring 3. Untuk Pengamanan Ring 1 sendiri, akan dilaksanakan oleh Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres RI yang melekat pada Paus Fransiskus.

“Jadi, Paspampres nanti yang melekat di Ring 1, di mana keberadaan Paus berada. Untuk yang lainnya, setingkat menteri atau setingkat eksekutif yang lainnya itu nanti ada di Ring 2 dan Ring 3,” jelas Pangkogabwilhan I Agus Hariadi.

Sementara itu, sebelumnya Ketua Konferensi Waligereja Uskup Anton Subianto pernah mengatakan bahwa Paus Fransiskus meminta agar pengamanan selama di Indonesia tak berlebihan.

“Paus merasa tidak pernah punya musuh. Jadi dia ingin sebisa mungkin pengamanan tidak usah diketat-ketatkan,” kata Anton kepada Tempo, Senin lalu, 26 Agustus 2024.

ANTARA dan FRANCISCA CHRISTY ROSANA, berkontribusi dalam artikel ini.

Berita terkait

Komnas HAM Catat Polri Jadi Institusi yang Paling Banyak Diadukan dengan 350 Kasus

4 jam lalu

Komnas HAM Catat Polri Jadi Institusi yang Paling Banyak Diadukan dengan 350 Kasus

Dari total 1.227 kasus yang diterima Komnas HAM, sebanyak 350 di antaranya melibatkan Polri.

Baca Selengkapnya

Mengintip Akomodasi Paus Fransiskus Selama di Singapura, Pusat Retret yang Bersahaja di Punggol

8 jam lalu

Mengintip Akomodasi Paus Fransiskus Selama di Singapura, Pusat Retret yang Bersahaja di Punggol

Kesederhanaan dan fungsionalitas menjadi fokus utama Paus Fransiskus memilih tempat menginap.

Baca Selengkapnya

TNI Ragukan Alasan Kemanusiaan TPNPB-OPM di Balik Rencana Pembebasan Pilot Susi Air

11 jam lalu

TNI Ragukan Alasan Kemanusiaan TPNPB-OPM di Balik Rencana Pembebasan Pilot Susi Air

TNI meminta TPNPB-OPM untuk tidak memanfaatkan rencana pembebasan pilot Susi Air sebagai ajang mencari simpati.

Baca Selengkapnya

TNI Bantah Serang Markas TPNPB-OPM yang Ditempati Pilot Susi Air

15 jam lalu

TNI Bantah Serang Markas TPNPB-OPM yang Ditempati Pilot Susi Air

TNI membantah telah menyerang markas TPNPB-OPM di Alguru, Papua Pegunungan yang menjadi tempat pilot Susi Air Philip Mark Marthens disandera.

Baca Selengkapnya

Permintaan TPNPB-OPM ke Pemerintah Indonesia soal Pembebasan Pilot Susi Air, Apa Saja?

16 jam lalu

Permintaan TPNPB-OPM ke Pemerintah Indonesia soal Pembebasan Pilot Susi Air, Apa Saja?

TPNPB-OPM mengumumkan proposal pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens. Berikut permintaannya ke pemerintah Indonesia.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Maraknya Judi Online di Indonesia, Situs Judi Online Disinyalir Milik Orang Indonesia Punya 1,5 Juta Pelanggan

16 jam lalu

Fakta-fakta Maraknya Judi Online di Indonesia, Situs Judi Online Disinyalir Milik Orang Indonesia Punya 1,5 Juta Pelanggan

Situs judi online yang berdiri sejak 2020 saat pandemi Covid-19 ditengarai milik orang Indonesia, yang sebelumnya bergerak di industri tekstil.

Baca Selengkapnya

Pemblokiran Situs Judi Online Dinilai Kurang Efektif, Kenapa Bukan Buru Bandar Judi sebagai Prioritas?

17 jam lalu

Pemblokiran Situs Judi Online Dinilai Kurang Efektif, Kenapa Bukan Buru Bandar Judi sebagai Prioritas?

Pemerintah getol memblokir jutaan situs judi online beberapa waktu terakhir. Namun, kebijakan ini dinilai kurang efektif. Ini alasan Hadi Tjahjanto.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM: Proposal Pembebasan Pilot Susi Air Tak Berkaitan dengan Kunjungan Paus Fransiskus

18 jam lalu

TPNPB-OPM: Proposal Pembebasan Pilot Susi Air Tak Berkaitan dengan Kunjungan Paus Fransiskus

TPNPB-OPM telah mengajukan proposal kepada pemerintah Indonesia dan Selandia Baru soal rencana pembebasan pilot Susi Air

Baca Selengkapnya

Kapuspen TNI Sebut Militer Indonesia Siap Bekerja Sama dengan OPM untuk Bebaskan Pilot Susi Air

1 hari lalu

Kapuspen TNI Sebut Militer Indonesia Siap Bekerja Sama dengan OPM untuk Bebaskan Pilot Susi Air

Hariyanto mengungkapkan, bahwa militer Indonesia siap bekerja sama dengan seluruh pihak untuk membebaskan pilot Susi Air.

Baca Selengkapnya

Pansel Umumkan 12 Orang Calon Anggota Kompolnas Lolos Seleksi Akhir, Siapa Saja?

1 hari lalu

Pansel Umumkan 12 Orang Calon Anggota Kompolnas Lolos Seleksi Akhir, Siapa Saja?

Ketua Pansel Calon Anggota Kompolnas, Hermawan Sulistyo mengatakan bahwa 12 peserta yang lolos berasal dari berbagai profesi.

Baca Selengkapnya