TPDI Sarankan KPK Cekal Kaesang dan Erina Gudono jika Persulit Klarifikasi soal Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi

Rabu, 4 September 2024 12:02 WIB

Koordinator TPDI Petrus Selestinus. ANTARA/Riza Harahap

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) menilai upaya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Kaesang Pangarep dan Erina Gudono untuk mengklarifikasi dugaan tindak pidana korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) berupa gratifikasi penggunaan jet pribadi Gulfstream G650ER masih menghadapi kendala. Alasannya, karena KPK belum mengetahui keberadaan Kaesang dan sang istri.

"KPK sendiri bingung tentang keberadaan Kaesang dan Erina saat ini, apakah sudah kembali ke Indonesia atau belum," kata Petrus Selestinus selaku Koordinator TPDI dan Pergerakan Advokat Nusantara dalam keterangan resmi, Rabu, 4 September 2024.

Dia menyebut putra bungsu dan menantu Presiden Jokowi itu masih menjadi perbincangan publik, bahkan menjadi trending topic di platform X Indonesia hingga Selasa, 9 September apalagi setelah namanya disebut-sebut akan dipanggil KPK. Petrus berkata KPK tidak boleh membiarkan Kaesang dan Erina hingga Gibran Rakabuming Raka dihakimi oleh publik lantaran perilaku dugaan KKN terhadap putra-putri dan menantu Presiden Jokowi.

"KPK juga tidak boleh membiarkan institusinya dihakimi oleh publik dan media lewat trial by the press. Karena itu, KPK harus bekerja cepat, transparan dan akuntabel, serta penuh itikad baik dalam tugas utamanya," ujarnya.

Menurut Petrus, ketidakjelasan keberadaan Kaesang dan Erina ketika hendak diklarifikasi KPK membuat masyarakat berinisiatif bikin poster bergambar pasangan tersebut dengan keterangan "missing person". Sesuai dengan kerja KPK yang dilandasi ketentuan pasal 12 UU KPK bahwa lembaga antikorupsi itu bisa menyadap, meminta pencegahan maupun penangkalan terhadap pihak-pihak yang berperkara. "Dengan kewenangan yang begitu besar, KPK tidak perlu mempersulit diri apakah Kaesang penyelenggara negara atau bukan, alamat Kaesang ada di mana, dan lainnya," kata Petrus.

Advertising
Advertising

Demi menjamin kelancaran klarifikasi maupun pengusutan Kaesang, ujar dia, KPK dapat mencegah Kaesang bepergian ke luar negeri atau menangkalnya di bandara/negara tertentu agar tak bisa ke mana-mana. "Kaesang dan Erina Gudono, entah mereka saksi atau tersangka atau di luar dua kapasitas itu," ucap Petrus.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum bisa memastikan kapan surat undangan klarifikasi dikirimkan kepada putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep. KPK Sebelumnya mengatakan pihaknya akan memanggil Kaesang terkait dugaan penerimaan gratifikasi fasilitas pesawat jet pribadi yang digunakan dia dan istrinya, Erina Gudono, saat berpergian ke Amerika Serikat.

Juru bicara KPK Tessa Mahardhika tidak menyebut tanggal persis kapan surat itu akan dikirimkan. Hingga saat ini, surat panggilan itu masih dalam proses. “Belum ada info, masih proses,” kata dia ketika dihubungi, Senin, 2 September 2024. Dia hanya menjawab singkat pertanyaan apakah surat itu akan dikirimkan pekan ini.

Dalam kesempatan berbeda, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, mengatakan surat panggilan segera dikirimkan. Namun, dia belum bisa memastikan kapan surat dikirimkan lantaran belum mengetahui keberadaan Kaesang dan Erina.

"Suratnya sedang dikonsep, surat undangan. Terserah nanti, apakah akan, saya enggak tau posisi yang bersangkutan saat ini ada di mana,” kata Alexander di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat, 30 Agustus 2024.

Menurut Alex, mekanisme pemanggilan Kaesang ini merupakan prosedur yang memang berlaku di lembaga antirasiuah itu. “Kalau ada informasi dari masyarakat, kami biasanya mengundang. Kalau terkait dengan laporan penerimaan-penerimaan, lewat Direktorat Gratifikasi Kedeputian Pencegahan, kami mengundang," ujar Alexander.

DEFARA DHANYA PARAMITHA berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Berita terkait

Kaesang Ngaku Nebeng Naik Jet Pribadi, Siapa Penumpang Lain dan Milik Siapa?

2 menit lalu

Kaesang Ngaku Nebeng Naik Jet Pribadi, Siapa Penumpang Lain dan Milik Siapa?

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Kaesang Pangarep menjelaskan kepada KPK bahwa dia menggunakan jet pribadi dengan menumpang milik temannya.

Baca Selengkapnya

Sama-sama Anak Pejabat, Ini Perbedaan Kasus Mario Dandy dan Kaesang Menurut KPK

6 menit lalu

Sama-sama Anak Pejabat, Ini Perbedaan Kasus Mario Dandy dan Kaesang Menurut KPK

KPK menjelaskan perbedaan antara kasus Mario Dandy dan dugaan gratifikasi penggunaan jet pribadi Kaesang Pangarep

Baca Selengkapnya

Ubedilah Badrun Sebut Alasan Kaesang Nebeng Jet Pribadi Benarkan Dugaan Gratifikasi

5 jam lalu

Ubedilah Badrun Sebut Alasan Kaesang Nebeng Jet Pribadi Benarkan Dugaan Gratifikasi

Ubedilah Badrun menyebut pengakuan Kaesang Pangarep yang nebeng pesawat jet pribadi temannya membenarkan dugaan adanya gratifikasi.

Baca Selengkapnya

Hari Kedua KPK di Malang, Periksa 14 Pengurus Pokmas Penerima Dana Hibah APBD Jawa Timur

7 jam lalu

Hari Kedua KPK di Malang, Periksa 14 Pengurus Pokmas Penerima Dana Hibah APBD Jawa Timur

Selama dua hari di Malang, KPK telah memeriksa 21 pengurus pokmas atau kelompok masyarakat penerima dana hibah APBD Jatim.

Baca Selengkapnya

Kaesang Datangi KPK dan Mengaku Nebeng Jet Pribadi Teman, Ini Kata Jokowi sampai IM57+ Institute

10 jam lalu

Kaesang Datangi KPK dan Mengaku Nebeng Jet Pribadi Teman, Ini Kata Jokowi sampai IM57+ Institute

Jokowi menyebut Kaesang ke KPK karena semua warga sama di depan hukum, IM57+ Institute minta motif pemberian tumpangan jet pribadi didalami.

Baca Selengkapnya

Viral Klarifikasi Kaesang ke KPK Soal Gratifikasi Jet Pribadi: Numpang ke Teman, Bahasa Bekennya Nebeng

10 jam lalu

Viral Klarifikasi Kaesang ke KPK Soal Gratifikasi Jet Pribadi: Numpang ke Teman, Bahasa Bekennya Nebeng

"Numpang ke teman, kalau bahasa bekennya nebeng," kata Kaesang, usai klarifikasi ke KPK soal dugaan gratifikasi gunakan jet pribadi.

Baca Selengkapnya

Kaesang Mengaku Bukan Pejabat tapi Gunakan Fasilitas Negara yang Melekat, Apa Saja?

11 jam lalu

Kaesang Mengaku Bukan Pejabat tapi Gunakan Fasilitas Negara yang Melekat, Apa Saja?

Kaesang menyebut kedatangannya ke KPK bukan sebagai pejabat, tetapi dia menikmati beberapa fasilitas negara. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pansel Akui Kesulitan Pilih 10 Nama Capim KPK, Ada Peluang Penentuan Lewat Voting

11 jam lalu

Pansel Akui Kesulitan Pilih 10 Nama Capim KPK, Ada Peluang Penentuan Lewat Voting

Pansel akan memilih 10 nama capim KPK dan bakal melaporkan nama-nama tersebut ke Presiden Joko Widodo pada pekan pertama Oktober 2024

Baca Selengkapnya

KPK Tahan 4 Tersangka Korupsi Pengadaan Lahan di Rorotan, Rugikan Negara Rp 223 Miliar

12 jam lalu

KPK Tahan 4 Tersangka Korupsi Pengadaan Lahan di Rorotan, Rugikan Negara Rp 223 Miliar

KPK menahan 4 tersangka korupsi pengadaan tanah di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara. Mereka ditahan di Rutan Cabang Gedung KPK Merah Putih.

Baca Selengkapnya

KPK Terima Laporan 3.463 Objek Gratifikasi per Agustus 2024

13 jam lalu

KPK Terima Laporan 3.463 Objek Gratifikasi per Agustus 2024

Selama 2024, KPK telah menerima 2.975 laporan gratifikasi dengan jumlah 3.463 objek gratifikasi.

Baca Selengkapnya