Dosen Piano di Kampus Swasta Tangerang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Selama Bertahun-tahun
Reporter
Dinda Shabrina
Editor
Linda novi trianita
Senin, 21 Oktober 2024 08:58 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Piano di salah satu kampus swasta terkenal di Tangerang, MS, diduga melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa mahasiswanya selama bertahun-tahun. Hal itu diungkapkan oleh kolega MS yang juga merupakan musisi dan pianis Airin Efferin
"Tindakan-tindakan tersebut adalah penyalahgunaan otoritas dan power, dan juga pelecehan seksual yang sudah bertahun-tahun dilakukan kepada mahasiswa, banyak dan terutama mahasiswi, dan kolega," ujar Airin dalam keterangannya, Ahad, 20 Oktober 2024.
Per 17 Oktober 2024, Airin menyampaikan MS sudah tidak lagi bekerja sebagai dosen di Fakultas Musik kampus swasta tersebut. Hal itu, kata dia, merupakan hasil perjuangan para dosen, mahasiswa, dan alumni yang sudah dengan berani melaporkan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan etika, moral, dan profesionalisme pendidik.
"Saya prihatin sekali sebab saya adalah seorang penyintas (korban) yang juga pernah mengalami pelecehan seksual (tetapi bukan oleh MS). Selain itu, saya pun pianis, guru piano, dan seorang public figur di dunia musik klasik Indonesia. Saya pun seorang aktivis dalam isu ini," kata Airin.
Airin mengungkapkan setidaknya ada 20 mahasiswa yang diduga menjadi korban pelecehan MS. "Tapi belum ada korban yang berani speak up," ucap Airin.
Di dalam kapasitas profesionalnya sebagai sesama pianis, pendidik, dan juga kolega MS, Airin sangat menyayangkan bahwa sampai hari ini , 20 Oktober 2024 belum ada penjelasan ataupun kejelasan pernyataan sikap secara publik dari Dekan Sekolah Musik kampus swasta elite di Tangerang itu. "Kasus ini sudah merupakan tindakan kriminal dengan adanya UU TPKS, dan sudah sewajarnya bagi dekan untuk membuat pernyataan resmi, agar semua institusi musik dan sekolah-sekolah musik lain di Indonesia (dan juga di luar Indonesia) dapat mengetahui apa yang terjadi, guna berhati-hati jika si pelaku melamar ke sekolah/institusi mereka," kata dia.
Dia berharap ada pengusutan terhadap kasus tersebut demi keamanan dalam lingkungan bermusik di mana pun. "Semoga ada yang menginvestigasi kasus ini dengan lebih lanjut, demi keamanan bersama dalam lingkungan bermusik," pungkasnya.
Tempo telah berupaya menghubungi MS yang diduga menjadi pelaku pelecehan. Namun, hingga berita ini dipublikasikan, MS belum memberikan respons apa pun. Tempo juga telah berupaya menghubungi tiga dosen musik kampus swasta itu untuk meminta konfirmasi atas kasus tersebut. Tetapi, tiga dosen tersebut juga tidak menaggapi pesan dan telepon dari Tempo.
Pilihan Editor: Polisi Selidiki Dugaan Pelecehan Seksual oleh Guru BK di SMAN 3 Pekalongan