Keberadaan Adun, panggilan akrab ND, berhasil dideteksi polisi atas laporan yang dibuat sebuah panti asuhan yang berada di wilayah Bekasi. Saat itu mereka mencurigai seorang pria yang datang menitipkan anak kandungnya. “Setelah ditelusuri, ciri-ciri anak tersebut ternyata identik dengan korban penculikan,” kata Dodi.
Laporan tersebut lekas direspon polisi dengan menerjunkan tim gabungan dari Reserse Kriminal dan Satuan Perlindungan Perempuan dan Anak. Mereka menyambangi panti asuhan tersebut dan meminta mereka memancing kedatangan ayah ND. “Ayah korban bernama Rizal. Ia kami ringkus saat akan menjenguk Nurhidayah,” katanya.
Keterangan yang dihimpun polisi mengetahui bahwa Rizal membawa kabur Adun ke sejumlah tempat di sekitar Grogol, Pasar Senen dan Bogor. Dan selama perjalanan tersebut Rizal mengaku terpaksa mencari nafkah sebagai tukang parkir. “Mereka kerap menginap di sejumlah Masjid dan emperan toko.,” kata Dodi.
ND diketahui lenyap dari rumahnya pada akhir Desember lalu. Ia merupakan anak ketiga dari perkawinan Dian Wulandarai dan Rizal. Rizal diduga kerap melakukan kekerasan kepada istrinya dan kepada anak kandungnya sendiri. Ia bahkan pernah menculik dua anaknya untuk mencari nafkah sebagai pedagang koran. “Persoalan keluarga itu memaksa mereka bercerai,” kat Dodi.
Hingga berita ini diturunkan, polisi mengaku belum bisa menetapkan pasal pelanggaran hukum lantaran belum ada keterangan yang menyatakan bahwa Rizal pernah mengeksploitasi dan menganiaya ND. “Hanya saja pelaku tidak sadar jika membawa kabur anak tanpa sepengetahun mantan istrinya bisa dikategorikan tindakan pidana,” kata Dodi.
RIKY FERDIANTO