Polisi Akan Cek Prosedur Penangkapan John Kei

Reporter

Editor

Kamis, 23 Februari 2012 07:31 WIB

Istri John Kei, Yulianti (tengah) yang didampingi pengacara Alam Simamora (kanan) melaporkan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Untung S. Rajab dalam kasus penangkapan John Kei ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Markas Besar Kepolisian, Senin (20/2). TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian akan mengecek kembali prosedur penangkapan ketua organisasi pemuda asal Maluku, John Kei. "Bila ada pelanggaran akan kami proses," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri Saud Usman Nasution, Rabu, 22 Februari 2012.

Saud menyatakan saat ini Bidang Profesi dan Pengamanan sedang menelusuri laporan pengacara John Kei, Tofik Chandra atas dugaan pelanggaran pidana saat penangkapan kliennya. "Akan diperiksa petugas, personil di lapangan, dan sejumlah saksi" ujarnya.

John Kei ditangkap di Hotel C'One, Pulomas, Jakarta Timur minggu lalu. Ia disergap terkait kasus pembunuhan terhadap Tan Harry Tantono di kamar Swiss-Bel Hotel, Sawah Besar, pada 26 Januari 2012. Kasus ini diduga melibatkan John Kei dan anak buahnya. Apalagi, sosok John terekam kamera closed-circuit television (CCTV) pada hari yang sama saat pembunuhan terjadi.

Saat penangkapan, pengacara menyesalkan tindakan polisi menembak betis kanan kliennya. Ia menganggap polisi telah menyalahi prosedur penangkapan. Apalagi ketika ditangkap, John tidak melawan dan tidak memiliki senjata. "Polisi memang boleh menembak. Tapi ada prosedurnya" kata Tofik. "Yang kami tahu hanya ada sekali tembakan dan langsung kena, tidak ada tembakan peringatan."

Istri John Kei, Yulianti kemudian melaporkan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Untung S. Rajab dan beberapa petugas kepolisian yang terlibat dalam penangkapan. Yulianti mengadu ke ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) pada Senin, 20 Februari 2012.

Saud mengatakan akan menindaklanjuti setiap laporan yang masuk dari mengenai kasus ini. Ia mengatakan pengaduan ini menjadi hak setiap warga negara.

"Dari laporan, kami akan menelusuri apakah dalam kasus ini ada pelanggaran pidana, etika, atau pelanggaran disiplin," ujar Saud. Ia mengatakan akan segera memberi sanksi jika ditemukan adanya pelanggaran.

M. ANDI PERDANA

Berita lain
Polisi: Ada Belasan Catatan Kriminal John Kei

John Kei Peringati Rabu Abu di Rumah Sakit

Hotel C'One Sepi Setelah John Kei Ditangkap
Polisi Selidiki Keterlibatan John Kei Lewat CCTV
John Kei dan Kelompok 'Penguasa' Ibu Kota
John Kei, dari Tanah Abang hingga Australia

Tito Kei: Polisi Ini Menembak John Kei
Hari Ini, John Kei Ajukan Gugatan Praperadilan
Berbagai 'Peluru' Polisi Jerat John Kei
Alasan Polisi Jerat John Kei Pasal Pembunuhan

Berita terkait

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

45 hari lalu

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Petani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim

49 hari lalu

Petani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim

Sebelum dugaan penganiayaan ini terjadi, Wahyu menyebut sejak dulu PT Bumi Sari kerap meneror warga Desa Pakel.

Baca Selengkapnya

Lokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu

18 Februari 2024

Lokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu

Lokataru mengungkap kronologi kekerasan terhadap mahasiswa saat demo di Geudng MK sehari sebelum pemilu.

Baca Selengkapnya

Ketua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi

10 Februari 2024

Ketua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi

Salah satu Mahasiswa Universitas Trilogi mendapat kekerasan fisik hingga memar di dahi. Ketua BEM akui rekannya masih cemas.

Baca Selengkapnya

Intimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi

5 Februari 2024

Intimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi

Delpedro Marhaen menyatakan Lokataru dan koalisi akan melaporkan dugaan intimidasi di Universitas Trilogi oleh sekelompok preman yang melarang demo.

Baca Selengkapnya

Puluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan

5 Februari 2024

Puluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan

Kantor YLBHI dan KontraS didatangi sejumlah massa yang meminta mereka menghentikan penggaungan isu-isu penyelematan demokrasi.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

5 Februari 2024

Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

Belasan preman mengintimidasi mahasiswa di sekitar Universitas Trilogi, Jakarta. Mereka dipaksa bubarkan diskusi membahas demo pemakzulan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Massa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku

28 Januari 2024

Massa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku

Ormas Islam di Solo berencana beraudiensi dengan polisi untuk memberikan dukungan terhadap pemberantasan premanisme.

Baca Selengkapnya

1 Tewas Dalam Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi, Dipicu Pemalakan Pedagang

28 Desember 2023

1 Tewas Dalam Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi, Dipicu Pemalakan Pedagang

Kedua preman sudah ditahan di Polres Metro Bekasi Kota karena melakukan penusukan hingga korban meninggal.

Baca Selengkapnya

Kronologi 5 Pengamen di Bekasi Keroyok dan Hantam Preman Pakai Batu, Korban Kritis

16 November 2023

Kronologi 5 Pengamen di Bekasi Keroyok dan Hantam Preman Pakai Batu, Korban Kritis

Polsek Bantargebang kini masih memburu empat pengamen yang kabur usai mengeroyok korban.

Baca Selengkapnya