TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan polisi berjaga di sidang praperadilan John Kei hari ini. Pernyataan ini disampaikan Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan Komisaris Besar Imam Sugiono ketika ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 5 Maret 2012.
"Ini untuk pengamanan dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," kata Imam. Hampir 400 personel disiagakan mulai jalan raya sampai area sekitar pengadilan. Penjagaan ini meliputi Kepolisian Daerah Metro Jaya, Kepolisian Resor Jakarta Selatan, dan Kepolisian Sektor Pasar Minggu.
Imam mengatakan upaya ini untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan, baik dari pihak John Kei maupun pihak yang bertentangan dengan mereka. "Daripada nanti tidak bisa mengatasi, mending banyak sekalian," kata Imam.
Penjagaan yang ketat membuat pengunjung pengadilan tidak leluasa masuk. Mereka diperiksa dulu di depan gerbang beserta tas maupun jaket. "Ini untuk mencegah pengunjung membawa senjata tajam," ujar Imam.
Dalam sidang praperadilan ini, John Kei menggugat Polda Metro Jaya karena dianggap tidak menangkapnya sesuai prosedur. Menurut John Kei, ketika penangkapan, pihak polisi langsung menembak John Kei meskipun tidak melawan dan tanpa ada tembakan peringatan.
Penangkapan John Kei dianggap tidak disertai surat penangkapan. Namun, polisi mengatakan penangkapan John Kei sudah sesuai prosedur.
SUNDARI
Berita lain:
Diabetes 'Sandera' Pemeriksaan John Kei
Polisi: Kelompok John Kei Belum Datang ke Jakarta
Hoax, Isu Kedatangan Kelompok Kei ke Jakarta
Kekuatan Besar di Balik Gangster Kei
Peluru itu Ternyata Tembus Kaki John Kei
Sakit Hati, Kacang Lupa Kulit dan Kasus John Kei
Daud: John Kei Pernah Ancam Ayung 3 Kali
Berita terkait
Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan
45 hari lalu
Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPetani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim
49 hari lalu
Sebelum dugaan penganiayaan ini terjadi, Wahyu menyebut sejak dulu PT Bumi Sari kerap meneror warga Desa Pakel.
Baca SelengkapnyaLokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu
18 Februari 2024
Lokataru mengungkap kronologi kekerasan terhadap mahasiswa saat demo di Geudng MK sehari sebelum pemilu.
Baca SelengkapnyaKetua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi
10 Februari 2024
Salah satu Mahasiswa Universitas Trilogi mendapat kekerasan fisik hingga memar di dahi. Ketua BEM akui rekannya masih cemas.
Baca SelengkapnyaIntimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi
5 Februari 2024
Delpedro Marhaen menyatakan Lokataru dan koalisi akan melaporkan dugaan intimidasi di Universitas Trilogi oleh sekelompok preman yang melarang demo.
Baca SelengkapnyaPuluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan
5 Februari 2024
Kantor YLBHI dan KontraS didatangi sejumlah massa yang meminta mereka menghentikan penggaungan isu-isu penyelematan demokrasi.
Baca SelengkapnyaCerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi
5 Februari 2024
Belasan preman mengintimidasi mahasiswa di sekitar Universitas Trilogi, Jakarta. Mereka dipaksa bubarkan diskusi membahas demo pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaMassa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku
28 Januari 2024
Ormas Islam di Solo berencana beraudiensi dengan polisi untuk memberikan dukungan terhadap pemberantasan premanisme.
Baca Selengkapnya1 Tewas Dalam Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi, Dipicu Pemalakan Pedagang
28 Desember 2023
Kedua preman sudah ditahan di Polres Metro Bekasi Kota karena melakukan penusukan hingga korban meninggal.
Baca SelengkapnyaKronologi 5 Pengamen di Bekasi Keroyok dan Hantam Preman Pakai Batu, Korban Kritis
16 November 2023
Polsek Bantargebang kini masih memburu empat pengamen yang kabur usai mengeroyok korban.
Baca Selengkapnya