TEMPO.CO, Kupang - Kakak angkat Kelasi Satu Arifin Siri, 25 tahun, Juniati Zulkarnaen, mengisahkan sejak kecil Arifin sudah bercita-cita menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia. "Dia (Arifin) inginkan saat mati harus ada tembakan salvo baginya. Keinginannya itu akhirnya terpenuhi," kata Julianti sambil mengusap air matanya yang menetes di kediamannya di Tode Kisar, Kupang, Selasa, 17 April 2012.
Kelasi Arifin Siri adalah korban tewas penganiayaan geng motor di Pademangan, Jakarta Utara, 31 Maret 2012 lalu. Pengeroyokan Arifin, anggota TNI AL dari satuan Almabar berpangkat kelasi, terjadi sekitar pukul 02.30 WIB di Jalan Benyamin Sueb. Arifin saat itu berusaha melerai sekelompok pemuda geng motor yang ingin menganiaya seorang supir truk.
Dia mengisahkan, Arifin itu sudah bukan adik angkat karena sudah dianggap sebagai adik kandung. Walaupun mereka berasal dari kampung yang berbeda--Siti Marsudi Zulkarnaen berasal dari Kampung Lokea, Kabupaten Flores Timur, sedangkan Arifin Siri berasal dari Kalabahi, Alor, NTT. "Asal kami bukan alasan karena dia (Arifin) adalah adik saya," katanya sambil meneteskan air mata.
Julianti dikenal cukup dekat dengan Arifin Siri yang dipelihara orang tuanya, Ibu Siti dan suaminya yang telah almarhum sejak 17 tahun lalu karena menderita sakit. "Saya sudah janda 17 tahun dengan memelihara 11 orang anak, termasuk Arifin," kata Ibu Siti.
Sebelum diangkat sebagai anak, Arifin pernah tinggal di kamp pengungsi Timor Timur pada tahun 1999 usai jajak pendapat di Kelurahan Lasikode. "Dia (Arifin) kecil pernah tinggal di kamp pengungsi Tim-Tim sebelum kami pelihara," kata Ibu Siti.
Hal serupa juga diungkapkan Daud Manafe, 51 tahun, yaitu bahwa sejak kecil Arifin sudah bercita-cita menjadi seorang tentara. Dia sering berolahraga di lapangan voli yang berada di depan rumahnya. "Fisiknya memang bagus dan layak menjadi seorang tentara," katanya.
Menurut dia, kepergian Arifin dengan cara seperti ini sangat disesalkan warga Tode Kisar. Pasalnya, Arifin terkenal sebagai anak yang baik dan penurut. "Kami semua merasa kehilangan Arifin," katanya.
YOHANES SEO